Minggu, 15 Mei 2016

Puisi Surga yang terbakar

Surga yang Terbakar.

Aku ingin makan nasi goreng dengan segelas Anggur.
Aku ingin berdoa sambil telanjang.
Aku ingin menuju cahaya sambil menggenggam tangan pelacur.
Aku ingin tenggelam dalam kegelapan dengan bunga lotus.
Aku ingin menari di bawah lampu disko bersamanya.
Aku berada di sudut, dan kucoba mengerti diriku.
dan ternyata aku telah kehilangan agamaku.
Syukurlah.


lalu. Ingin Kubusur malaikat bersayap.
merebut sayapnya dan aku ingin menyerahkannya ke Iblis.
biar ia menuju ke langit. Berperang sekali lagi.
sedang malaikat buntung itu.
biar kan ia mencuci piring kotor ku.
menjemur pakaian ku.
dan aku bersantai menonton pertarungan Langit.
seperti menonton petasan di malam tahun baru
aku bersuka cita di bumi.
Aku tak peduli.
karena aku telah menjadi  diriku.
dan diriku bukanlah dirimu.
Akan kurebut kunci Surga.
biar kugembok gerbang kebaikan itu.
ingin ku siram segalon Bensin ke lembah Neraka.
biarkan berkobar hingga membakar lapis-lapis surga.
lalu Surga lenyap.  Dan tersisa Neraka.
menurutmu apakah kau masih ingin memegang agamamu.?

 tapi jika kusirami Neraka dengan seisi kutub Utara.
dan Api padam di Neraka.  Kutanam pohon di Surga.
dan oh Surga tetap Indah. Sesuai mimpimu.
Menurutmu apakah kau tetap tidak ingin melepaskan agamamu.?
Oh, kumohon Neraka telah lenyap. Untuk apa kau takut berbuat jahat?

tak usah menjawabnya
Aku yakin kita telah  kehilangan Agama kita masing-masing.
menjadi pembohong berwajah bayi.
sej
auh kau mencoba untuk terbang. Kau tetap terperangkap
sebagai budak Gravitasi.
menjadi dan berubah disini.

Iman itu hanya seperti permainan Judi.
kadang aku menang, kadang aku menjadi pecundang.
tapi kau dan aku tetap menikmatinya.
mudah saja semakin besar  yang kau pertaruhkan, semakin besar pula keuntunganmu.
tetapi semakin kecil taruhanmu semakin sedikit yang kau dapatkan.


bagaimana kau ikut denganku.?

Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon