Rabu, 15 Februari 2017

Lakon PIlkada



Sedikit saya ingin mendaras hari libur nasional lantaran Pilkada serentak di seluruh pulau besar di Indonesia.  Dan saya baru tahu bila hari ini adalah hari libur nasional lewat pintu pagar rumah sakit yang tertutup. Dan mendapat keyakinan lewat anak kecil yang nongkrong di pinggir jalan. Ah aku akhirnya berkesimpulan juga ternyata hari ini puncak pesta demokrasi, Pilkada serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Tapi saya tidak berkesempatan untuk ikut mencoblos. Karena Makassar akan menyusul beberapa bulan kedepan dengan pemilihan Gubernur. Jadilah hari ini saya menghabiskan waktu di kursi café langganan untuk berselancar di dunia maya seraya merasakan nikmatnya hari lowong ini.
Ah selama saya bermalas-malasan ada satu puisi yang saya tulis, beginilah bentuknya.

Judul : Lakon Pilkada.

Tertawa gadis desa di depan layar tv baru.
Kagumnya karena ada mimic di balik kaca.
Baru ia lihat benda seperti itu.
Tapi ia tertawa. macam senyum-senyum kera.
Tertawa karena untuk pertama kalinya.
Ia menyaksikan komedi.
Komedi berlakon politisi.
Unjuk gigi, unjuk tangan, unjuk kopiah, unjuk janggut, unjuk ayat.
Hahahaha. Tertawa gadis desa. tawanya cantik.
Karena ia kasihan . para politisi lupa unjuk kebenaran.

Ouh lakon Pilkada, bilakah kau ingin mencium gadis cantik di luar kaca.

thank you, ummmmmuuaaacccchhhhh.

Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon