Rabu, 24 Februari 2016

Psikologi sepakbola Sawah "menebak kehidupan percintaan seseorang lewat sepakbola Sawah" (Cerpen Filsafat : Kisah Aco part 6 ).




sepakbola sawah
www.kaskus.com

Sore ini adalah sore yang bersahabat. Matahari yang mengantuk akan segera terlelap di ujung horizon, dan sebelum sore ini berakhir akibat kedatangan ibu Bulan yang cantik. Aku dan Bolong datang ke sawah Daeng Bundu yang sebulan lalu baru saja di panen. Hingga biasanya tanah yang lagi nganggur ini menjadi tempat untuk bermain sepakbola. Mendirikan gawang dadakan yang terbuat dari bambu tua liar atau bambu bekas “Baraccung”. Hanya bermodalkan sawah dan gawang, maka bagi kami itu sudah sah di sebut sebagai lapangan sepakbola. Dan kami bermain di atasnya setiap sore hingga musim barat datang lagi.

Dikala gagal cinta, permainan sepakbola bisa menjadi pelarian sementara untuk melupakan segala renungan –renungan malam yang menyiksa. Aku harap seperti itu. Sepakbola bisa membuatku kembali bersemangat. Sepakbola bisa mengajarkanku ketabahan dan kesabarn untuk meng-gool-kan cintaku kedalam gawang hati Aurorah. Dengan skill samba yang berliku-liku.

Aku hampir hafal mati tentang tetek bengek permainan sepakbola. Tentang formasi 4-3-3 model menyerang dan permainan taktis. Atau 4-4-2 ala Alex ferguson. 5-3-2 seperti benteng kuat Italia. Atau permainan menyerang tiki-taka ala Barcelona. Namun di lapangan sawah seperti ini formasi yang paling cocok adalah formasi power rangers yang bisa berubah-ubah atau formasi Sparta Pasukan perang Yunani di mana anda harus melindungi semua bagian tubuh anda, karena kalau tidak, anda bisa pulang dengan luka lebam yang cukup banyak dengan bentuk yang imut. atau terakhir adalah formasi kaki ayam. Formasi yang lebih terfokus untuk melindungi tulang kering kaki, karena formasi ini banyak di pakai oleh tim yang memiliki “bangkeng Tongolo( kaki yang tuli)”. Dan ketika kaki anda terluka, maka pemain lain akan mengatakan “banyakji kaki ayam”.

Mungkin anda berpikir bahwa sepakbola sawah tidak memiliki aturan. Namun tunggu dulu, anda jangan terburu-buru untuk menyimpulkan. Dalam sepakbola sawah. Wasit hanya muncul pada pertandingan tujuh belasan atau pertandingan antar RW dengan hadiah satu dos Mie Instan dan denda kartu kuning yang selalu gratis dan kadang amat jarang di keluarkan. Karena sekali pelanggaran hanya kartu merah yang keluar. Tetapi sekeras apapun permainan sepakbola sawah. Kami di ajarkan sebuah filsafat analisis diri dan hasrat kuasa. Dimana sebuah kekalahan adalah hal yang paling terharamkan dalam Fiqih sepakbola. Karena super Ego semacam itu, hingga berbagai carapun di tempuh agar tidak kebobolan. Dan lewat permainan sepakbola sawah ini, kita pula di ajarkan teori Demokrasi Abraham Lincoln yang mengatakan bahwa “ pemerintahan berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat” dalam permaian sepakbola Sawah demokrasi itu berbunyi “ keputusan pelanggaran, berasal dari keputusan pemain mayoritas, oleh keputusan pemain mayoritas dan untuk keputusan pemain mayoritas.” Jadi jika anda handball (bola menyentuh tangan anda ) dan suara pemain seimbang untuk memutuskan apakah itu pelanggaran?, di tambah pemain yang terduga Handball selalu punya Alibi dengan menghapus bukti bekas bola di tangannya, maka tak jarang permainan sepakbola sawah berubah menjadi ring Smack Down. Inilah yang kusebut sebagai formasi Power Rangers. Permainan yang damai bisa berubah seketika menjadi kacau balau.




Sekarang saatnya untuk masuk kedalam lapangan. Tidak ada pemanasan atau lari-lari kecil. Kami akan panas dengan sendirinya kalau sudah bermain. Namun izinkan aku menjelaskan secara lanjut filosofi sepakbola yang mungkin bisa menjadi semacam ukuran psikologi manusia. ini disebut psikologianalisa sepakbola babi buta. Silahkan menyaksikan.



“ Pasui, kamu yang jadi kipernah” Gondrong yang selalu ingin menjadi diktator menunjuk Pasui untuk menjadi kiper.

“ ah, nda mauja saya deh,” Pasui menolak dengan wajah yang jijik seolah alergi dengan posisi itu.

“ Kau mi saja Pudding” lalu melimpahkan perintah itu ketangan Pudding yang seolah tak mendengarnya.

“kaumo Pasui ?” Gondrong kembali menggodanya.

“nda mauja saya deh, atau kaumo Aco, pintarjoko tangkap bola,” kini aku yang menjadi pelariannya. Tapi aku ikut memakai cara Pudding, seolah tak ada suara yang menyebut namaku.

Penentuan untuk siapa yang menduduki posisi kiper akan selalu berlangsung lama. Jika ini di lanjutkan hampir semua pemain akan menjadi pelarian Pasui. Lalu pertanyaannya mengapa posisi Kiper itu amat menakutkan.?



Jika di analisa lewat pembagian kelas. posisi Kiper menjadi posisi yang paling terbawah. Ia ibarat masyarakat menengah kebawah yang selalu tertindas. Karena dalam permainan sepakbola. Khususnya permainan sepakbola sawah, Kiper menjadi semacam “parappung bola ( anak gawang )” yang melelahkan. Selalu terjatuh dan banting tulang menghalau agar gawang tidak kebobolan tetapi jika bola sekali lolos saja. selalu kiper yang menjadi kambing hitam. Atau semacam anak tiri yang selalu tersiksa. Tetapi jika ia menunjukkan permainan yang gemilang yakni permainan menangkap bola dengan jungkir balik. Melipat badan untuk terbang keangkasa. Maka kiper akan mendapat sorakan dan tepuk tangan yang membahagiakan. Tapi setelah itu dia kembali di telan bumi. maka sekali lagi, kiper adalah posisi yang sangat membosankan. Karena ketika tim menang,  usaha kiper jarang di sebutkan.

“saya pa pale yang jadi kiper tapi ganti-gantian ki nah “ namun Pasui tahu bahwa kata ganti-gantian itu akan berubah menjadi permanent dan abadi. Dia tahu akan berposisi kiper untuk sepanjang masa.

Maka mudah di tebak. Seorang manusia yang berposisi kiper adalah manusia yang penuh dengan kesabaran, tawakkal, pekerja keras. Sedang dalam kehidupan percintaan. Seorang lelaki yang berjiwa kiper adalah laki-laki yang akan melindungi kekasihnya dengan sepenuh kekuatan dan daya yang di milikinaya. Seperti Pasui yang berusaha sekeras untuk menghalau bola yang akan membobol gawang kekasihnya. Pada setiap masalah dalam hubungannya. Laki-laki yang berjiwa kiper adalah laki-laki yang sabar dan menerima apa adanya. Pasui yang terus berdiri di bidang garis gawang. Itu membuktikan bahwa ia adalah laki-laki yang paling setia. Atau manusia Kiper adalah laki-laki yang cocok untuk melanggengkan hubungan percintaan.

“Tepoki Bolong, patahkan kakinya.” jika kami berteriak seperti ini, itu karena bolong sedang berposisi sebagai Beck atau Stopper. Secara etimologi Stopper berasal dari bahasa Inggris “stop” yang berarti berhenti lalu disebut stopper yakni pemberhenti. Maka seseorang berposisi sebagai stopper adalah manusia yang menyerahkan segala tubuh, jiwa dan hidupnya sekalian untuk menjadi lampu merah. Haram hukumnya dia di lewati. Karena itu Stopper selalu menjadi momok menakutkan karena anda bisa saja mendapat bengkak di tulang kering. Ketika stopper itu adalah “bangkeng tongolo” maka anda harus siap-siap di langgar dengan tindak kriminal yang berat. Permainan tanpa wasit, Sebuah sleding yang menakutkan akan di legalkan.

Maka bisa di gambarkan secara singkat bahwa seorang stopper adalah manusia keras kepala, tegas dan disiplin. Ia dalam otoritas bisa menjadi seorang pemimpin yang tangkas. Seringkali dalam permainan sepakbola internasional. Seorang stopper sering di labeli Capten. Tetapi di satu sisi . Stopper bisa menjadi manusia badut yang menjadi titik objek tertindas dan malah lebih tertindas di banding seorang manusia kiper. Itu bisa terjadi ketika ia bertemu dengan seorang Striker yang lincah dan lebih cepat darinya. Maka ia akan kelihatan mengejar pantat lawan saja. dalam kehidupan percintaan. Seorang Stopper harus menghindari perempuan yang berjiwa Striker. Apapun dan bagaimanapun keadaannya. Karena anda bisa menjadi keledai cinta. Sebuah ketidak hormatan diri, di mana anda akan selalu di selingkuhi tanpa anda sadari.

“Umpan ketengah, kuasai permainan”

Umpan ketengah, itu berarti bola akan di oper ke pemain tengah, biasa di sebut gelandangan atau nama internasionalnya di sebut sebagai playmaker. Pemain yang berposisi sebagai gelandang haruslah memiliki kemampuan multiskill. Selain dapat menguasai bola dengan baik, ia sekalikus harus mengumpan, menyerang dan bertahan sama baiknya. Hingga playmaker sering di sebut sebagai jantung permainan. Namun salah sedikit saja, atau gelandang tidak bisa menguasai lapangan. Maka posisinya bisa berubah menjadi gelandangan, pemain pemburu pantat lawan yang selalu kehilangan bola.
Kalau dalam kehidupan percintaan, lewat gerakan gelandang yang harus selalu lincah. Maka hati-hatilah dengan manusia yang berjiwa gelandang. Asal kata playmaker amat mirip maknanya dengan playboy. Play maker yang bisa berubah posisi kapan saja. Menyimpulkan argument bahwa manusia tipe playmaker agak susah untuk setia. Ketika ia ingin mengumpan kedepan, padahal ia sebenarnya ingin mengumpan kesamping. Itu sama saja maknanya ketika ia mengatakan cinta kepadamu ia sebenarnya juga mengatakan cinta kepada perempuan lain. Tetapi kepribadian positif dari play maker. Adalah kreativitas yang tinggi yang bisa menimbukan sebuah keromantisan mesra yang akan membuat anda berteriak “ huuu so sweeeet.” Tapi sekali lagi hati-hatilah dengan tipe manusia playmaker ini.

“ ayo lariko Gondrong.”

Untuk seorang yang memiliki kecepatan lari. Ia amat cocok untuk berposisi sebagai sayap, sayap kiri atau sayap kanan. Kata sayap sendiri untuk seekor burung amatlah penting untuk menjelajahi horizon dan membelah awan. Sedang dalam permainan sepakbola. Sayap adalah posisi untuk menjelajahi bidang lapangan lawan dan menghancurkan dengan belahan sayap yang tajam.
Sedang dalam kehidupan percintaan, seorang yang berposisi sayap adalah seorang yang ngotot dan terburu-buru. Tetapi sekali memilih putusan maka dia akan setia dengan keputusan itu. Seperti kala ia memlih untuk ke kiri, maka ia akan kekiri dengan variasi gerakan yang biasanya indah dan menjadikan stopper bermuka badut. Pada formasi 4-3-3. Sayap amat sangat di butuhkan. Dalam kehidupan percintaan yang membutuhkan ketaktisan. Manusia bersayap bisa membawa anda terbang kemana-mana. Ia biasanya setia, tetapi grafik kehidupannya seringkali naik turun. Macam gerakannya yang selalu naik untuk menyerang. Dan turun ketika di serang.

“ ya tembakmi. Kasi’ golmi”.

Otoritas menggolkan adalah milik Striker. Ujung serangan yang paling dekat dengan bidang gawang lawan. Dengan semua bagian tubuh, kecuali yang ilegal (tangan sekaligus lengan ) selalu di gunakan untuk menggolkan.

Dalam hubungan percintaan, atau seseorang yang baru dalam proses ingin menjalin hubungan seperti aku. Maka posisi Striker bisa menjadi motivasi. Dengan segala cara, Striker akan berusaha keras untuk memasukkan bola ke gawang lawan untuk memberikan kemenangan kepada timnya. Manusia striker adalah manusia penyerang yang ngotot, cerdas, creative dan tahu menempatkan diri. Dalam percintaan atau sedang dalam masa menjalin hubungan. Manusia striker adalah pasangan yang selalu berusah membuat anda senang. Dia punya tujuan dan akan setia dengan tujuan itu.


“Goooooolllllllll” lalu kami berteriak ketika Pudding berhasil membobol gawang lawan.


Sekarang pertanyaannya. Dimanakah posisiku. Dengan pengetahuan sepakbola yang menurut saya bisa di nilai A dan cerewet lalu sempat menolak untuk jadi kipper?.

Jawabannya adalah cadangan mati. Seperti dalam kehidupan percintaanku, selalu gagal memposisikan diri, bukan striker,playmaker,sayap, stopper, malah kipper juga tidak. Cadangan mati dengan tertolak secara kuadrat. Memang cocok untuk menyebut posisiku saat ini. Sungguh ironis. Galau berkali-kali lipat.



Read More

Rabu, 10 Februari 2016

Epistimologi Cinta. (cerpen Filsafat : Kisah Aco part 5 )



Setelah ditolak secara kuadrat. Dan di serang oleh setiap kata yang tertembus langsung kedalam jiwa. Mengeraskan setiap denyutan nadi, hingga darahpun mengalir begitu malas, seperti Kuda tanpa kusir. Atau seperti “Ben” tanpa “tor”. (becak tanpa motor tidak bisa menjadi bentor ). Aku memlih untuk berlindung dari setiap binatang yang berpikir. Kembali menyendiri dan memutar kembali setiap adegan pilu masa lalu tepatnya masa SD bersama Aurora yang saat itu masih ber suhu polos-polos saja.

Nabi Yesus bercerita dalam Mark. Entah engkau percaya kata-kataku tetapi salah satu efek gagal cinta adalah mempersahabati setiap hal yang berhubungan dengan cinta. Seperti sabda sang Nabi Yesus “ bahwa cinta sebelum zaman sebelum masehi, adalah lingkaran cinta yang masih bergulir di sekitar suku dan kekeluargaan. Namun setelah masehi cinta sejati adalah cinta yang memberi kebebasan untuk mencintai siapapun.” Aku setuju dengan sabda mulia ini. Dalam kasus gagal cintaku, dan aku tentu saja keturunan manusia setelah Masehi, apalah daya, “kata-kata tidak selamanya semanis madu”. Memang setiap manusia bebas untuk mencintai, dan itu adalah suata anugerah, tetapi untuk di cintai dan mendapatkan penerimaan harus melewati setiap syarat yang begitu panjang. Apakah syarat itu adalah rintangan untuk sang pecinta agar di ketahui seberapa besar cintanya. Atau sang pecinta memang di permainkan lewat syarat-syarat yang melunturkan cintanya hingga tersusun sebuah tragedi, dalam dunia Sandiwara. Akulah tokoh itu saat ini. Tokoh yang terus di intimidasi oleh penolakan tokoh utama. Aurorah dan Wahyu ( laki-laki yang katanya dekat dengan Aurorah ).

Ada sebuah dongeng Esoteris yang menceritakan bahwa malaikat yang membisikkan kebaikan di dalam diri seseorang itu mendapatkan asupan gizi dari cinta manusia. apabila cinta itu berkurang maka malaikat akan menjadi lemah dan kesempatan Iblis untuk membisikkan sesuatu yang jahat akan semakin besar untuk menjerumuskan sang pecinta yang mencintai akan berubah menjadi benci, atau istilahnya “ Cinta di tolak dukun bertindak”. Ini menandakan bahwa cinta dan benci ibarat telapak tangan yang begitu mudah di putar balikkan. Sungguh sangat berbahaya.

Sadar dengan dongeng itu, aku beranjak dari segala prasangka Lucifer yang berusaha menjaring setiap intelek di dalam perangkat mentalku untuk mengotomatiskan pembentukan konsepku menjadi “benci” lalu segala Argument yang keluar dari idealisme ku hanya akan menegatifkan setiap kejujuran cintaku kepada Aurorah.



Jika cintaku berusaha aku epistimologikan secara positif. Aku mesti harus menyingkirkan setiap objek negatif yang mengelilingi subjek diriku. Lewat Teori revolusi Copernican ala Immanuel Kant. Bahwa Objek seperti bumi yang mengelilingi matahari subjek. Subjek mempengaruhi objek yang di intuisikan/di indra/ di lihat. Maka untuk mengembalikan semangat cintaku kepada Aurorah. Aku harus membangun dan membiasakan intuisi diri dengan objek yang dapat membuatku dekat dengan Aurorah. Agar perangkat mentalku seperti indra ,rasio,intelek 12 kategori, dan ide-ide transendental dapat di penuhi dengan sebutan cinta. Hingga subjek diriku dapat menyuarakan Argument yang manis, merdu, dan indah untuk di sebut sebagai suara cinta.


Berangkat dari sinilah, aku akan berusaha lagi, sebelum janur kuning melengkung tak ada kata untuk menyerah. Sebelum bom nuklir membakar bumi, tak ada kata untuk tidak berdamai. Atau Sebelum mantan pacar Ayam bassank bertelur cicak tak ada kata yang mustahil. Kali ini rencana C menyatakan cinta akan ku susun dengan cerdik dan anti tolak. Nantikanlah.
Read More

Selasa, 09 Februari 2016

Filosofi Kehidupan. manusia sebagai robot penghancur.


Perjalanan praktis kehidupan kita sangatlah mekanis. Seperti bangun pagi, tidur malam, atau sebaliknya. Apalagi telah ada jadwal kaku yang mengikat di luar diri kita, yang seperti Diktator yang mengharuskan kita mengikutinya. Jadilah kita hidup mekanis macam mesin, sekaligus budak yang di perintah oleh sesuatu di luar diri kita.


Apakah itu memuaskan. Sebagin orang menyebutnya sebagai kerja keras. Setelah Kapitalisme yang sudah tua ini. Memang mengharuskan kita untuk selalu bergerak di dalam jalanan yang sudah di buat oleh Kapitalisme. Kita mesti bergerak cepat dan efisien. Karena ketika kita lambat dan kolot maka Kapitalisme dan orang-orang yang berjalan bersamanya akan menghancurkan kita. Mengapa Kapitalisme. Karena memang beginilah filsafat kapitalisme.

Jadi ini semacam sebuah tragedi kehidupan. Tentang bagaimana manusia jika ingin mendapatkan kenyamanan, kenikmatan dan kebahagiaan hidup akan secara sadar atau tidak sadar harus menghancurkan orang lain. Kehidupan itu semacam permainan serius yang di akhiri dengan kalah dan menang. Bagi yang menjadi pemenang akan mengakibatkan yang lainnya akan kalah. Kalah dalam bentuk hancur-sehancurnya. Jika yang kalahpun akan bangkit. Maka dia pun harus siap menghancurkan yang lain. Maka kehidupan ini adalah permainan saling hancur dan menghancurkan.



Apakah itu layak di benarkan, masing-masing manusia memliki persepsi yang berbeda tentang bagaimana kita dapat mengintuisikan lingkungan sekitar. Bagaimana alat baca kita melihat situasi. Tentang manusia yang memang terlihat sebagai robot yang bertujuan untuk banyak menghasilkan Dollar. Siapa yang paling banyak dollarnya maka dialah Robot yang palig canggih dan paling mematikan.

Sedangkan Tragedi-tragedi Yunani sudah mempertontonkan ceita tentang bagaimana kehidupan itu berubah, dan mau tidak mau kita telah di berikan peranan yang harus di mainkan secara totalitas. Peranan itu adalah peran untuk menang atau kalah. Jika anda telah hancur. Maka itulah peranan anda untuk hancur. Jika anda menjadi penghancur, maka peranan anda adalah selalu menghancurkan orang lain. Entah apakah kita akan melawan peranan yang sudah paten. Tapi kita hanya akan selalu berputar pada dua titik yaitu hancur dan menghancurkan.

Tentu ini adalah sebuah kenyataan hidup jika kita berpikir kearah materialisme.  Bukannya ingin menentang paham yang saat ini memang memenuhi perputaran dunia. Tapi harus kita bijak bahwa Dunia ini jika di lihat secara esoteris, yang memang layak untuk di katakan sebagai yang sebenar-benarnya adalah idealisme. Hanya idealisme lah yang dapat membuat kita untuk kembali kepada yang manusia. kita harus berpikir tentang bagaimana memanusiakan manusia. bukan lagi pada persoalan bagaimana berpikir tentang manusia-manusia yang berpikir.

Setiap manusia memiliki kebebasan. hanya dengan bermodalkan kebebasan inilah kebahagian yang tidak menghancurkan manusia lain dapat tercapai. Tentang bagaimana kita dapat bermain dalam bekerja, dan merasakan dirikita pada setiap kegiatan hidup. Bagaimana kita dapat membaca lingkungan sekitar sebagai diri kita yang sebenarnya. Bukankah memang subjeklah yang mempengaruhi objek. Maka pilihan untuk menjadi robot penghancur sebenarnya di tentukan oleh subjek kita. Gambaran dan sasaran dari setiap pelajaran Filsafat adalah tentang bagaimana anda bisa mati. Atau lebih kentara bunyinya bahwa kehidupan kita adalah gambaran tentang bagaimana kita akan mati.


Read More

Minggu, 07 Februari 2016

Rasa Kegalauan tingkat Dewa ( cerpen Filsafat : Kisah Aco part 4 ).

 Aku kembali mencoba untuk kembali menemui Aurorah, setelah perhitungan secara sistematis lewat teori-teori biologi yang begitu vulgar menelanjangi setiap kegagalanku untuk memetik hati seorang perempuan yang kuinginkan.

           Bila aku mendengar cerita para nabi yang di sampaikan oleh Uak-ku, yang sesekali memainkan petikan kecapi. Cerita mengenai nabi Adam dan Hawa, ketika mereka melanggar aturan surga untuk tidak memetik buah apel dari pohon Khuldi. Lalu mereka harus keluar dari surga dan di pisahkan sangat jauh akibat pelanggaran yang mereka perbuat. Namun kisah yang sangat tua ini berakhir Happy Ending untuk versi cerita tentang Jabal Rahmah. Dan aku merenungi nasibku, apakah memang Tuhan masih sengaja untuk tidak menyatukan aku dengan Aurorah. Masalahnya apakah memang Aurorah tidak menyukaiku, atau sedang menunda nunda, seperti pepatah mengatakan, “Segala sesuatu indah pada waktunya”. Tapi aku seorang yang terburu-buru. Dan ingin mengindahkan dengan cepat. Maka sore nanti aku akan bertemu Aurorah di bawah pohon mangga di pinggir sungai Tallo.

Berdasar surat yang sudah ia balas. Ia setuju untuk bertemu di sana.

Maka aku menyiapkan setiap kata-kata indah yang akan membuat hatinya terbuka walaupun hanya sedikit. Tapi aku pun mulai menduga-duga, bahwa ia menyetujui permintaanku, agar ia dapat menyampaikan kata perpisahan untuk selamanya. Dan aku pun mulai berpikir dua kali 10 sama dengan dua puluh. Dua puluh menit aku harus memutuskan, datang menepati janji, atau berpura-pura sakit perut. Dan menunda pertemuan. Tapi ego menjadi laki-laki sejati harus aku tinggikan. Di tolak kembali akan kuhadapi dengan tabah.

Begitu mencekam peristiwa tadi padahal suasana menjelang siang di bawah rindang pohon mangga yang mendatangkan kesejukan, tapi aku semacam melewati setiap detik pada jam penderitaan, dan hasilnya gagal lagi.

Apa yang kau rasakan Aco?

Jika anda juga bertanya seperti itu maka aku menjawabnya. Seperti makan durian dengan kulit-kulitnya, nekad cinta ini bisa membuat nekad, setelah di tolak secara pangkat kuadrat. atau seperti minum kopi di campur dengan sayur pare’, pahit kerena memang kisah percintaanku ini memang pahit. Rasanya hatiku termutilasi oleh setiap kata yang keluar dari mulut Aurorah.

Apakah kata-katanya kasar Aco ?.

Jawab : Tidak, kata-katanya begitu halus, merdu, tapi setiap kata yang di pilihnya adalah setiap kata yang tersaring pada korteks audio otakku yang bebunyi di larang untuk di dengar. Setiap kata itu adalah kata yang tak ingin kudengar dari mulutnya. Tapi setiap kata itu memaksa untuk masuk, akhirnya otakku menjadi putus, dan yang terjadi adalah kegalauan tingkat dewa.

Jadi apami sekarang mu bikin Aco ?.


Jawab : terduduk di suatu waktu, dan aku duduk sendiri, di samping pohon jati, aku merenung dan aku menjilat angkasa, menciumi matahari yang akan tenggelam di ujung horizon sana. Aku bertanya mengapa. Aku ingin memahami hal menyakitkan yang sedang terjadi di pusat atom hatiku. Dan aku menuju pada logika deduktif, dari alasan umum ke khusus, tipe pertanyaan yang terulang-ulang adalah pertanyaan mengapa.?

....... Karena aku pendek, ini persoalan mutlak, yang tak bisa di selesaikan,

......karena aku kurang perhatian, dan tidak termasuk dalam tipenya... tapi aku bisa menyesuaikan diri kok.

.......karena aku suka ngupil sembarang tempat... rasanya aku tidak pernah kedapatan, dan aku selalu berhati-hati kok..
.
...... karena aku bau badan.... ini bisa dibawah ke pengadilan dan menjadi tuntutan pencemaran nama baik, meski jarang mandi, badan tetap bau tanah.

Ketika pertanyaan mengapa itu semakin mendesak pada pengadilan ide. Seperti seberkas cahaya, yang lalu datang setelah menembus ke abu-abuan kebenaran. Seberkas cahaya itu berbentuk seperti ini...

....karena aku sudah menjadi milik orang lain, maaf kan aku Aco...

Nah setiap kata itulah yang membuatku kedatangan dewa kegalauan dari mitologi tragedi Yunani yang memborbardir setiap rindu yang teredam. Rasa galau tingkat Dewa.

Lalu ?.....

Jawab : ketika kita bertanya Mengapa, model pertanyaan ini bisa ditanggapi dalam dua cara , apakah jawaban Aurorah terkesan mengelak, yang artinya sama dengan Bagaimana, yang mengatakan jawaban-jawaban menuntut tentang sebuah rangkaian kausalitas ( Sebab-Akibat ), dari atom yang berbenturan dengan atom yang lain.

Setiap pertanyaan mengapa akan menuntut pertanyaan BAGAIMANA, setiap pertanyaan berada pada poros sebab-akibat tadi, sebab aku ditolak membuat akibat yang membirukan hati. Dan kini, di bawah pohon jati ini, sambil memperhatikan ayam yang sedang bercinta, aku pun ikut bercinta pada setiap molekul cahaya matahari senja pada kesepian... sendirian disini.

“Apa sendirian, Oi, adaka di sampingmu ini Aco?” Ucap Bolong menepukku dengan ganas, sehingga aku terdorong kesamping.

“ ouh, adako pale di sampingku Bolong, jadi kau tadi yang  wawancaraika?” aku mengira, bahwa setiap pertanyaan tadi adalah pertanyaan dari suara hati. Ternyata itu suara Bolong, yang datang menghampiriku.

Rumus Perhitungan matematika kisah cintaku macam, tolak di kali tolak = penolakan  kuadrat atau = kegalauan tingkat Dewa.



Read More

Hikmah mengenang masa lalu.


Masa lalu bagi sebagian orang atau saya pikir semua orang  bisa menjadi masalah. Terlebih kepada masalah bathin normalnya( hubungan vertikal, peristiwa yang membuat paranoid, atau menjadi phonia jika berlebihan) . Masa lalu juga bisa menyentuh fisik, jika masa lalu itu berhubungan pada tindakan yang membuat tubuh kita terancam.( masalah utang, tindak criminal, hidup yang tidak teratur, dsb).


Al Gazali, guru besar ilmu pengetahuan mengatakan bahwa sesuatu yang paling jauh di dunia ini adalah masa lalu. normalnya Kita tidak akan bisa kembali ke masa lalu, entah kemudian jika mesin waktu ternyata berhasil di susun. Masa lalu pun tidak akan sama dengan yang terlewatkan secara alamiah. Menurut sisi materialnya. Kita tidak akan bisa kembali menghadapi masa lalu, karena kita selalu bergerak ke depan dan masa lalu itu tinggallah kenangan untuk menjadi pekerjaan otak bagian mengenang.

Namun mengenang masa lalu bisa menjadi jam penderitaan, saat masa lalu itu berisi  gambaran dan teks bicara bunyi yang membuat otak terasa malas bahkan takut untuk memutar kembali gambaran lalu itu. Sebuah gambaran yang menyeramkan, menyedihkan, memalaskan, menggurui, dan menekan. Sehingga masa lalu itu akhirnya menjadi monster yang sangat kejam. Tapi masa lalu meski berusaha untuk di tutupi, tetap saja akan muncul kembali, karena memang monster itu harus di hadapi dan di hadapkan pada pengadilan mental lalau memukul palu putusan. 

Tapi masa lalu yang menjadi monster bijaknya harus di sahabatkan, karena jika kita percaya bahwa keadaan emosional dapat mempengaruhi keadaan jasmani maka mengenang masa lalu dengan perasaan mencekam itu bisa mengakibatkan perubahan mendalam dan lama yang berdampak psikosomatic. Dan akhirnya menganggu.


Apakah mengenang masa lalu itu menyembuhkan atau malah melukai. Timbul pertanyaan seperti itu. Namun dalam alam semesta ini, keadaan emosional kita yang langsung mempengaruhi keadaan luar tubuh kita juga. Dalam alam psikosomatis perilaku dari objek fisik dalam ruang langsung di pengaruhi oleh keadaan mental tanpa kita melakukan apa pun terhadap hal itu. Maka mengenang msa lalu itu dengan menanamkan rasa takut akan mengakibatkan luka yang mempengaruhi luar diri anda.

Bila kita bisa bijak. Kehidupan itu hanyalah sebuah perputaran pada lingkaran pertayaan untuk apa aku hidup?. Pertanyaan yang menjadi tata surya eksistensi itu bisa menjadi obat untuk kita. Agar kita bisa tahu bahwa hidup itu memang aneh. Godbless menyebutnya “dunia ini panggung sandiwara.” Masa lalu yang menyakitkan itu nampaknya memang sudah menjadi peranan yang harus kita mainkan. Tertawa ketika masa lalu itu kocak, mabuk kepayang jika masa lalu itu berkaitan dengan peran bercinta.

Masa lalu dan masa depan harus seimbang, Jonathan Black seorang filosof esoteris berkata “dengan mengingat apa yang saya lakukan kemarin saya bisa mengenal diri saya sendiri sebagai seorang yang melakukan hal-hal ini. Kuncinya adalah bahwa ini adalah sebuah tingkatan khusus dari kenangan yang di perlukan , apakah itu lebih kuat atau lebih lemah.” Seorang penulis novel dari Italia bernama Italo Calvano ikut menyatakan dengan seksi bahwa “ kenangan harus cukup kuat untuk memungkinkan kita bertindak tanpa melupakan apa yang kita ingin lakukan, untuk belajar tanpa berhenti untuk menjadi orang yang sama, tetapi kenangan juga harus cukup lemah sehingga mengizinkan kita untuk terus bergerak menuju masa depan.”


Saya pikir pendapat dua tokoh itu bisa menjadi penutup opini ini. Bahwa saudara sekalian adalah pusat dari segala control dalam dan luar diri. Harus ada pengontrolan rasa pada kegiatan hidup. Masa lalu dan masa depan  ada di tangan anda. Penentuan Takdir ada di pusat kerja perangkat mental anda.
Read More

Selasa, 02 Februari 2016

Kritik untuk Agamaku (ISLAM)

Kritik untuk Agamaku (ISLAM)

Kita memilih apa yang banyak dipilih di sekitar kita.
Kita selalu tertutup untuk hal yang baru untuk kita.
Kita selalu menganggap kita yang terbaik.
Kita selalu menganggap salah apapun yang bukan pilihan kita.

Lalu kita menganggap sebuah anugerah terlahir dengan orang tua kita yang beragama ISLAM, lalu bagaimana dengan mereka yang terlahir dengan agama lain? Bagaimana kita tau agama ISLAM yang terbaik sedangkan kita tidak pernah mencicipi semua Agama? Pernahkah kita berfikir bahwa kita benar-benar memilih Agama islam atau hanya mengikut? hanya kebanyakan di daerah kita? kenapa Agamaku ISLAM? karena di jeneponto kebanyakan ISLAM, kita selalu bersyukur terlahir sebagai seorang Muslim yang diriwayatkan lebih besar peluangnya untuk menikmati surga, lalu bagaimana dengan mereka yang terlahir di agama selain ISLAM? akankah mereka harus disiksa dineraka hanya karena terlahir dengan Agama yang berbeda, apakah mereka memilih untuk terlahir dengan orang tua yang beragama berbeda dengan kita? Tidak. lalu mengapa mereka harus disiksa?

Haruskah kita tertutup untuk sesuatu yang berasal dari manusia yang beda agama dengan kita? Jika anda berfikir demikian, entah dimana anda membaca tulisan ini, di Blog ataupun disosial mediaku, sebenarnya saat anda membaca tulisan ini anda sudah mengingkari pemikiran anda sendiri, jika anda membaca tulisan ini di blog, coba tanyakan manusia beragama apa yang menciptakan Blog ini? manusia beragama apa yang menciptakan smartphone ataupun PC yang anda gunakan untuk mengakses Blog ini? bahkan browser yang anda gunakan sekalipun. Lalu masihkah semua yang bukan dari agama kita salah?

Lalu bagaimana dengan Filsafat? apakah filsafat kafir karena berasal dari luar islam? atau hal yang bid'ha? Coba hentikan sejenak membaca tulisan ini, lalu perhatikan di sekitar anda saat ini, ketika anda melihat sebuah bentuk-bentuk atau kemungkinan berupa bentuk seperti kursi, pakaian, rumah, sejadah, mesjid, apapun yang anda lihat saat ini adalah hasil dari buah filsafat, lalu bagaimana anda akan beribadah jika tidak ada tempat untuk beribadah, bagaimana anda mengenal tuhan jika Tuhan itu tidak ada?

Kita menggap pilihan kita yang paling benar dan orang yang memilih pilihan selain pilihan kita itu salah, sebelum berbicara pilihan, pernahkah anda benar-benar memilih?? Kapan anda memilih ??? Pilih Islam, Nasrani, Yahudi, Budha atau Hindu? tidak, kita tidak pernah benar-benar memilih, kita hanya punya satu pilihan yaitu Islam, itupun tak layak dikategorikan dalam sebuah Pilihan, karena untuk memilih setidaknya ada dua hal yang harus di pertimbangkan, namun pernahkah kita mempertimbangkannya? Tidak, kenapa???? Tanya diri anda.

Pernahkah anda mengkritisi Al-Qur'an? Tidak. kenapa?? Takut.

Takut, hanya sebuah permainan sudut pandang. saya analogikan, pernahkah anda mengkritisi ibu anda? bahwa apakah benar ibu anda orang yang melahirkan anda? atau apakah benar orang yang kita anggap selama ini seorang ibu memang benar adalah ibu kita? coba lakukan hal ini, pergi kepada orang tua anda lalu bertanya, hei orang tua, mana buktinya bahwa kalian berdua adalah orang tuaku?
Mungkinkah anda akan melakukan hal tersebut? kalau anda bertanya kepada saya, saya tidak akan melakukannya, bagaimana dengan anda? TAKUTkan? takut melukai hati orang tua? kembali kepada Al-Qur'an. apakah anda takut dengan Tuhan jika mengkritisi Al-qur'an? Benar itu adalah masalah anda, masalah anda adalah menyamakan TUHAN DENGAN MANUSIA. hei.... bangun saudara/i manusia bukan Tuhan (But God is Human) jangan samakan sifatnya? katanya ISLAM.

Jadi anda tau masalah anda saat ini kenapa takut? Yah kita terlalu memanusiakan Tuhan.

Ok, kita lanjut saudara/i semoga sampai paragraf ini, pikiran anda tentang tulisan saya ini bukan untuk memecah Umat islam, sungguh tidak ada maksud untuk ini, ini hanya amukan dari sudut pandang pribadi, masuk akal atau tidak, namun saya berani bertaruh bawha akal anda akan sulit menolak tulisan dari calon Filsuf.

Berbicara tentang memanusiakan tuhan, coba anda ambil sesuatu lalu genggam hal tersebut, seperti garpu, sendok atau apapun, dan ketika anda menggenggam hal tersebut coba yakinkan diri anda bahwa anda tidak menggenggam apapun. Bisa tidak? bisakah anda yakin bahwa anda tidak menggenggam garpu padahal anda benar-benar menggenggamnya? TIDAK.

Kenapa tidak? Lalu bagaimana dengan iman anda, iman anda yang begitu mudah dan bisa yakin dengan Tuhan yang bahkan belum anda ketahui? sudah benarkah iman anda? jika bertanya kepada penulis, jujur imanku belumlah benar.

Lalu masihkah kita memanusiakan Tuhan? TUHAN akan bangga (Sekiranya dia punya rasa bangga, Entahlah) ketika kita berusaha untuk mengenalnya dari pada takut untuk mengenalnya. tanyakan tentang tuhan "Mengapa Tuhan?" insya allah Tuhan menjawab "Bagaimana Tuhan".

Saudara/i-ku kita tidak di takdirkan untuk beragama ISLAM, karena islam itu pilihan, kita tak dapat mengatakan ISLAM adalah agama yang benar jika kita tidak pernah membandingkan ISLAM dengan semua agama yang ada, bagaimana cara membandingkannya? pelajari semua Agama, lalu lihat kebenarannya. Tuhan tidak akan murka jika kita belajar agama lain, JANGAN takut dengan MURKA Tuhan karena Tuhan bukan ibu Maling Kudang yang tega mengutuk anaknya, yang sesungguhnya tidak ada Ibu yang setega itu. Jangan takut tersesat karena ingin mengenal Tuhan, mengnal Allah, jangan takut Gila karena memikirkan Dzatnya, banggalah, karena mulia baginya yang Gila karena Tuhan.

Anggaplah, Aku adalah seorang Pencuri yang berdakwah, jangan Lihat aku namun ambillah Dakwahku yang sekiranya bermanfaat untuk menjinakkan Otak kita yang memanusiakan Tuhan


Read More