Selasa, 02 Februari 2016

Kritik untuk Agamaku (ISLAM)

Kritik untuk Agamaku (ISLAM)

Kita memilih apa yang banyak dipilih di sekitar kita.
Kita selalu tertutup untuk hal yang baru untuk kita.
Kita selalu menganggap kita yang terbaik.
Kita selalu menganggap salah apapun yang bukan pilihan kita.

Lalu kita menganggap sebuah anugerah terlahir dengan orang tua kita yang beragama ISLAM, lalu bagaimana dengan mereka yang terlahir dengan agama lain? Bagaimana kita tau agama ISLAM yang terbaik sedangkan kita tidak pernah mencicipi semua Agama? Pernahkah kita berfikir bahwa kita benar-benar memilih Agama islam atau hanya mengikut? hanya kebanyakan di daerah kita? kenapa Agamaku ISLAM? karena di jeneponto kebanyakan ISLAM, kita selalu bersyukur terlahir sebagai seorang Muslim yang diriwayatkan lebih besar peluangnya untuk menikmati surga, lalu bagaimana dengan mereka yang terlahir di agama selain ISLAM? akankah mereka harus disiksa dineraka hanya karena terlahir dengan Agama yang berbeda, apakah mereka memilih untuk terlahir dengan orang tua yang beragama berbeda dengan kita? Tidak. lalu mengapa mereka harus disiksa?

Haruskah kita tertutup untuk sesuatu yang berasal dari manusia yang beda agama dengan kita? Jika anda berfikir demikian, entah dimana anda membaca tulisan ini, di Blog ataupun disosial mediaku, sebenarnya saat anda membaca tulisan ini anda sudah mengingkari pemikiran anda sendiri, jika anda membaca tulisan ini di blog, coba tanyakan manusia beragama apa yang menciptakan Blog ini? manusia beragama apa yang menciptakan smartphone ataupun PC yang anda gunakan untuk mengakses Blog ini? bahkan browser yang anda gunakan sekalipun. Lalu masihkah semua yang bukan dari agama kita salah?

Lalu bagaimana dengan Filsafat? apakah filsafat kafir karena berasal dari luar islam? atau hal yang bid'ha? Coba hentikan sejenak membaca tulisan ini, lalu perhatikan di sekitar anda saat ini, ketika anda melihat sebuah bentuk-bentuk atau kemungkinan berupa bentuk seperti kursi, pakaian, rumah, sejadah, mesjid, apapun yang anda lihat saat ini adalah hasil dari buah filsafat, lalu bagaimana anda akan beribadah jika tidak ada tempat untuk beribadah, bagaimana anda mengenal tuhan jika Tuhan itu tidak ada?

Kita menggap pilihan kita yang paling benar dan orang yang memilih pilihan selain pilihan kita itu salah, sebelum berbicara pilihan, pernahkah anda benar-benar memilih?? Kapan anda memilih ??? Pilih Islam, Nasrani, Yahudi, Budha atau Hindu? tidak, kita tidak pernah benar-benar memilih, kita hanya punya satu pilihan yaitu Islam, itupun tak layak dikategorikan dalam sebuah Pilihan, karena untuk memilih setidaknya ada dua hal yang harus di pertimbangkan, namun pernahkah kita mempertimbangkannya? Tidak, kenapa???? Tanya diri anda.

Pernahkah anda mengkritisi Al-Qur'an? Tidak. kenapa?? Takut.

Takut, hanya sebuah permainan sudut pandang. saya analogikan, pernahkah anda mengkritisi ibu anda? bahwa apakah benar ibu anda orang yang melahirkan anda? atau apakah benar orang yang kita anggap selama ini seorang ibu memang benar adalah ibu kita? coba lakukan hal ini, pergi kepada orang tua anda lalu bertanya, hei orang tua, mana buktinya bahwa kalian berdua adalah orang tuaku?
Mungkinkah anda akan melakukan hal tersebut? kalau anda bertanya kepada saya, saya tidak akan melakukannya, bagaimana dengan anda? TAKUTkan? takut melukai hati orang tua? kembali kepada Al-Qur'an. apakah anda takut dengan Tuhan jika mengkritisi Al-qur'an? Benar itu adalah masalah anda, masalah anda adalah menyamakan TUHAN DENGAN MANUSIA. hei.... bangun saudara/i manusia bukan Tuhan (But God is Human) jangan samakan sifatnya? katanya ISLAM.

Jadi anda tau masalah anda saat ini kenapa takut? Yah kita terlalu memanusiakan Tuhan.

Ok, kita lanjut saudara/i semoga sampai paragraf ini, pikiran anda tentang tulisan saya ini bukan untuk memecah Umat islam, sungguh tidak ada maksud untuk ini, ini hanya amukan dari sudut pandang pribadi, masuk akal atau tidak, namun saya berani bertaruh bawha akal anda akan sulit menolak tulisan dari calon Filsuf.

Berbicara tentang memanusiakan tuhan, coba anda ambil sesuatu lalu genggam hal tersebut, seperti garpu, sendok atau apapun, dan ketika anda menggenggam hal tersebut coba yakinkan diri anda bahwa anda tidak menggenggam apapun. Bisa tidak? bisakah anda yakin bahwa anda tidak menggenggam garpu padahal anda benar-benar menggenggamnya? TIDAK.

Kenapa tidak? Lalu bagaimana dengan iman anda, iman anda yang begitu mudah dan bisa yakin dengan Tuhan yang bahkan belum anda ketahui? sudah benarkah iman anda? jika bertanya kepada penulis, jujur imanku belumlah benar.

Lalu masihkah kita memanusiakan Tuhan? TUHAN akan bangga (Sekiranya dia punya rasa bangga, Entahlah) ketika kita berusaha untuk mengenalnya dari pada takut untuk mengenalnya. tanyakan tentang tuhan "Mengapa Tuhan?" insya allah Tuhan menjawab "Bagaimana Tuhan".

Saudara/i-ku kita tidak di takdirkan untuk beragama ISLAM, karena islam itu pilihan, kita tak dapat mengatakan ISLAM adalah agama yang benar jika kita tidak pernah membandingkan ISLAM dengan semua agama yang ada, bagaimana cara membandingkannya? pelajari semua Agama, lalu lihat kebenarannya. Tuhan tidak akan murka jika kita belajar agama lain, JANGAN takut dengan MURKA Tuhan karena Tuhan bukan ibu Maling Kudang yang tega mengutuk anaknya, yang sesungguhnya tidak ada Ibu yang setega itu. Jangan takut tersesat karena ingin mengenal Tuhan, mengnal Allah, jangan takut Gila karena memikirkan Dzatnya, banggalah, karena mulia baginya yang Gila karena Tuhan.

Anggaplah, Aku adalah seorang Pencuri yang berdakwah, jangan Lihat aku namun ambillah Dakwahku yang sekiranya bermanfaat untuk menjinakkan Otak kita yang memanusiakan Tuhan


Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon