Membaca Pesan-pesan
kehidupan dari film
WARCRAFT
Sebelumnya, aku
sedikit terlambat untuk menjadi penonton film Warcraft yang sudah tayang di
berbagai bioskop, meskipun telah lama mempersiapkan diri untuk menyambut film
ini lewat trailernya yang penuh dengan seni Komputer yang mengagumkan. Baru
beberapa bulan kemudian mataku baru bisa termanjakan oleh peperangan hebat
antara bangsa ORC dan MANUSIA. selain di manjakan oleh berbagai efek Green
Screen yang pasti makan banyak waktu. Kita pun pula di suguhkan oleh jalan
cerita yang penuh dengan pesan-pesan kehidupan dan mengajarkan kita tentang
kepemimpinan yang sangat cocok untuk jiwa-jiwa manusia yang berotak politikus
yang penuh dengan akal bulus. Dan juga pas untuk manusia-manusia yang memiliki
jiwa yang lemah.
Ceritanya di
mulai dari Durotan seorang kepala suku dari salah satu klan Bangsa Orc bersama
istrinya yang bernama Draka sedang menunggu kelahiran anaknya. Dan cerita juga
akan berakhir mungkin bersambung setelah beberapa bulan kelahiran sang anak.
Tetapi fase
peralihan antara lahir dan setelah lahirnya anak Durotan, kita akan mengikuti
ketegangan konflik antara Bangsa Orc dan Manusia. kita akan melihat keberanian Lothar
seorang jendral perang bangsa Manusia dari kerajaan Azaroth yang banyak
memenggal kepala bangsa Orc dan memenangkan duel diakhir cerita dengan jendral
perang bangsa Orc yang sudah membunuh anaknya. Kita pula akan melihat
keberanian Durotan yang menantang duel seorang Penyihir bernama Guldan yang
menguasai kekuatan Fel demi kehormatan sukunya secara khusus dan memperjuangkan
kehormatan bangsa Orc secara umum. Tetapi Durotan kalah dalam pertarungan itu
dan mati setelah jiwanya di hisap oleh Guldan dengan kekuatan Felnya. Kita pula
akan di suguhkan beberapa ironi, seperti maldivh sang Guardian bagi bangsa
manusia yang juga memiliki kekuatan fel tetapi tak mampu mengendalikannya
sehingga menjadi Iblis. Kita juga akan melihat kematian Raja bangsa Azareth
demi persatuan dan kedamaian bangsa Orc dan Manusia. juga kematian Draka istri
Dorothi demi menyelamatkan anaknya.
Dari berbagai
moment alur cerita Warcraft ini, kurang lebihnya kita akan selalu diajak untuk
memperhatikan bagaimana para pemimpin dari kedua bangsa ini bertindak. Ciri
kepemimpinan yang di tunjukkan oleh Durotan adalah ciri-ciri pemimpin yang rela
mati demi membela kebenaran dan kehormatan bangsanya. Ia juga berani menantang
kepalsuan kebiadaban dan keburukan
meskipun keburukan itu jauh lebih kuat darinya. Walaupun ia akhirnya di anggap
sebagai pengkhianat dan suku klannya juga di basmi oleh Guldan. Tetapi ia tetap
berani berduel hingga titik darah penghabisan.
Bandingkan dengan
para pemimpin yang bisa anda sebutkan di negeri kita. Apakah anda bisa menyebut
satu saja yang bisa menyamai kepemimpinan Durotan ini. Apakah ada wakil rakyat
yang rela mati demi membela kebenaran yang sebagaimana adanya. Adakah pemimpin
yang rela di anggap sebagai pengkhianat demi menjaga kehormatan rakyatnya. Kita
bisa menyebut para pahlawan kemerdekaan. Tetapi di zaman yang penuh dengan
kecengengan ini. Hanya ada sedikit saja yang berjiwa kepemimpinan macam Durotan
tetapi tidak berani dengan keburukan yang jauh lebih kuat darinya.
Selain dari pada
itu. Kita juga melihat bagaimana kesedihan mendalam yang dialami Lothar setelah
kehilangan Callan anaknya dari sebuah tragedi penjanjian yang batal antara
kerajaan Azaroth dan Durotan. Sebuah moment perpisahan antara ayah dan anaknya
demi membela sang raja. Yang kemudian kematian sang anak memotivasi dirinya
untuk lebih kuat menghadapi bangsa Orc yang fisiknya lima kali lipat dari tubuh
manusia biasa. Dan diakhir cerita Luthor berhasil mengalahkan jendral perang
yang membunuh anaknya lewat duel yang mempertaruhkan kehormatan.
Saya pikir dalam
kehidupan yang kita jalani setiap waktu. Kita dapat menemukan sosok ayah macam
Luthor ini. Memang, tidak mungkin untuk menjadi ayah super yang dapat
mengalahkan bangsa Raksasa. Tetapi dari situ kita dapat membandingkan,
bagaimana perjuangan sang ayah menghadapai segala macam rintangan yang banyak
membuatnya mengucurkan air keringat bahkan air mata yang biasanya di tutupi
oleh senyuman yang getir yang lebih berat dari pada melawan bangsa Raksasa demi
kelangsungan dan kedamaian keluarganya tercinta.
Dari Luthor ini
pula kita dapat belajar bagaimana melawan musuh yang jauh lebih besar dan kuat
seperti bangsa Orc bangsa raksasa. Tidak hanya butuh nekat dan keberanian saja.
tetapi Luthor mengatakan “jangan mengalahkan mereka dengan hanya mengandalkan
kekuatan kasar mereka lebih kuat. Pintarlah !.” musuh itu juga bisa di artikan
dengan masalah sehari-hari seperti di sekolah, rumah, kampus, kantor atau
berbagai tempat yang bisa datang tiba-tiba. Dimana masalah itu tidak harus di
selesaikan dengan kepala yang panas dan terbawa oleh perasaan tetapi tetaplah
menyelesaikannya dengan akal serta logika yang objektif.
Selain dari pada
itu, kita juga dapat menangkap pesan dari kisah Draka, seorang Ibu super yang
hamil tua namun tetap ikut menemani sang suami menuju peperangan. Bahkan ia
harus melahirkan anaknya pada saat bangsa Orc baru saja melewati lorong waktu.
Ketika Durotan sang suami sebagai pemimpinnya mendapat masalah besar ia selalu
berada di belakangnya untuk memberi masukan. Ketika masalah itu semakin
membesar dan klannya telah di anggap sebagai pengkhianat. Ia berhasil lolos
dari Genosida yang di lakukan oleh Guldan. Bersama anaknya ia lari kedalam
hutan, meskipun akhirnya ia terkejar dan terbunuh. Draka masih sempat
menyelamatkan anaknya dengan melarung keranjangnya di sungai. Caranya sangat
mirip ketika bangsa Musa sedang juga mengalami Genosida dan pengejaran oleh
Firaun, sehingga ibu dan kakak Musa memutuskan untuk menghanyutkan sang nabi di
sungai Nil.
Sosok Draka mirip
dengan para ibu super. Yang dari kepribadian ibu macam Draka ini selalu
melahirkan keturunan yang luar biasa dan akan menjadi pemimpin dan mempengaruhi
jalannya sejarah. Karakter Ibu macam Draka bisa kita bandingkan dengan Ibu dari
para nabi utusan Tuhan. Kisah sekelumit tentang ibu nabi Musa, kisah tentang
Maryam ibu dari Yesus. Dan karakter siti Aminah ibu dari Nabi Muhammad saw
adalah para Ibu yang memberikan kehidupan sepenuhnya untuk anaknya. Bukan hanya
ibu dari para nabi, kita dapat pula menyaksikan kesaksian para pemimpin dunia
yang selalu menempatkan ibunya sebagai faktor dari kesuksesannya.
Draka juga
mengajarkan kita tentang gambaran perempuan modern. Yang menemani sang suami
bahkan ikut berperang tetapi tetap berposisi sebagai ibu rumah tangga. Yah
untuk zaman yang masih damai ini tentu saja perempuan tak harus ikut terjun
sebagai pembela negara dan memegang senjata serta memenggal kepala musuh dan
bermandikan darahnya. Meskipun di daerah konflik seperti di timur tengah para
ibu benar-benar ikut memegang senjata. Tetapi di negara macam Indonesia,
ia cukup menjalani mimpinya dan ikut
menjaga perdamaian negaranya dengan memelihara kedamaian rumah tangganya.
Selain dari
pesan-pesan kehidupan itu. Ada moment filosofis ketika Khadgar seorang penyihir
muda dari Kirintor bercakap-cakap dengan Alodi sebuah entitas dari zaman
sebelum kirintor tercipta. di sana ada beberapa pesan filosofis yang di ucapkan
oleh Alodi sebuah entitas yang di gambarkan sebagai sosok perempuan tua dengan
jubah hitamnya. Khadgar mengetahui Alodi ketika berada di perpustakaan Meldivh.
Dan Alodi adalah kekuatan entitas yang melindungi dunia. Alodi berkata kepada
Khadgar “ tidak ada yang dapat mengalahkan kegelapan sendirian, percayalah
dengan kawan-kawanmu , bersama kalian dapat menyelamatkan dunia, selalu ingat
bahwa dari terang muncullah kegelapan dan dari kegelapan terbitlah terang.”
Apa yang bisa
kita tangkap dari perkataan Alodi ini. Menurut hemat saya. Bahwa untuk melawan
sebuah keburukan dan kejahatan yang terstuktur yang di lambangkan sebagai
kegelapan. Kita tidak hanya membutuhkan satu orang yang jujur saja tetapi kita
membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk melawan kegelapan ini. Korupsi
misalnya. Kita membutuhkan peran dari berbagai manusia yang berjiwa jujur untuk
berkawan memberantas dan melawan kegelapan itu. Karena bersama jiwa –jiwa yang
jujur kita dapat menyelamatkan dunia. Meskipun segala kebaikan akan memunculkan
keburukan dari yang lain tetapi dari keburukan itu akan pula melahirkan
kebaikan. Dan terang sebagai kebaikan harus dapat mendominasi yang gelap
sebagai keburukan.
Pesan Alodi ini
di buktikan oleh Khadgar dan Luthor yang dengan kerja sama antara manusia
dengan tipe kekuatan spiritual yang di wakili oleh Khadgar dan manusia dengan
tipe intelektual pemberani yang tergambarkan pada diri Luthor berhasil
mengalahkan Meldivh yang telah berubah menjadi Iblis yang sangat kuat.
Pesan filosofis
lainnya adalah ketika bangsa manusia pertama kali bertemu dengan bangsa Orc di
mana mereka saling mempelajari kelemahan masing-masing. Pada saat itu Maldivh
dengan kekuatan felnya menghisap jiwa bangsa Orc yang terjatuh. “hanya yang
terjatuh” kata Durotan. Yang bisa saya tangkap dari pesan moment ini adalah
“ketika kita terjatuh kita akan dengan mudah menyerah dan terhisap oleh nasib.”
Seperti yang terlambangkan oleh kekuatan Maldivh. Bahwa manusia yang merasa
kalah oleh dirinya sendiri akan menyerah dan pasrah lalu terhisap dan di
kendalikan oleh nasib. Pada saat kita telah menyerahkan diri kepada nasib
sesungguhnya kita telah kehilangan jiwa kita. Itulah akhir dari kehidupan kita.
Karena selanjutnya kita akan menjalani kehidupan yang penuh dengan kepalsuan.
Kita bukan menjadi diri sendiri lagi.
Ending dalam film
Warcraft ini menyisahkan banyak
pertanyaan dan beberapa konflik yang belum terselesaikan. Bisa di bilang
ceritanya tergantung. Memang Durotan telah mati begitu juga dengan istrinya
Draka tetapi bayinya selamat dan di
temukan oleh bangsa manusia. raja bangsa Azaroth juga terbunuh oleh Gorona
seorang perempuan bekas budak dari bangsa Orc yang telah menjadi kepercayaan
raja dengan pertimbangan yang begitu ironis demi perdamaian kedua bangsa.
Tetapi di akhir cerita Luthor menjadi pengganti raja dan siap untuk membalaskan
kematian sang raja. Meldivh Sang Guardian bngsa manusia juga telah mati tetapi
Guldan pemimpin bangsa Orc masih hidup. Berarti ada cerita yang masih panjang. Dan
kelanjutan film ini patut untuk di tunggu. Dan saya pikir pesan-pesannya akan
semakin kaya untuk kehidupan kita sehari-hari.
Di tulis pada
kamis, Juni 30. Lima hari sebelum lebaran. Jam 23.00.