Selasa, 26 Juli 2016

coba saja kalau kau berlogika.?

Hanya beberapa hari berselang setelah tayangan amatir mempertontonkan sebuah Truk besar yang melindas sekumpulan manusia di Nice, Perancis yang menewaskan 40 orang. Lalu terjadi lagi bom bunuh diri di Munich, Jerman. Dan sebelumnya runtutan terror biadab di bulan ramadhan mengusik ketenangan hati nurani. Lalu kata “ISIS yang bertanggung jawab atas terror tersebut” memenuhi relung jantung Islam yang terus berdetak kencang. Muncul pula konsep berpikir kuno“ Islam adalah agama teror” di kepala orang-orang barat yang sangat kontras dengan “Islam adalah agama yang rahmat bagi seluruh alam”.



 Tindakan teror bom bunuh diri di daratan eropa dan daratan lainnya adalah tindakan yang biadab. Dan tindakan yang dilakukan tidak dengan cara berpikir yang benar. Seingatku ada dua macam logika yang dapat di tempuh oleh seorang manusia dalam bereksistensi dan mengakrabi hal-hal yang di hadapinya. Logika analitik memudahkan manusia dalam menghadapai objek sesuai dengan faktanya. Dan logika sintetik yang memudahkan manusia dalam mengakrabi objek di luar tapal batas. Apa hubungannya pelajaran logika dengan tindakan bom bunuh diri?. Sekurang-kurangnya manusia dalam berlogika. Aku yakin mereka dapat mempertimbangkan segala tindak tanduk kehidupannya. Yang paling minimal dari fungsi berpikir logis adalah dapat memilah hal-hal sesuai dengan apa adanya. Tetapi sejarah kelam asal dari ilmu teologi maut yang menjanjikan surga bagi para pelaku bom bunuh diri ini dengan kesyahidannya tidaklah melestarikan cara berpikir runtut ini. bahkan mereka telah mengharamkan pohon Filsafat sebagai induk berpikir yang paling nikmat untuk di naungi.

Padahal sabda nabi bahwa “Agama Islam adalah agama yang rasional” seharusnya di gemakan ke setiap penjuru daerah Islam. Agama Islam yang rasional ini sangat akrab dengan cara berpikir logis. Ia di terima dengan menggunakan logika analitik dan dia pula berjodoh dengan cara berpikir logika sintetik. Konsep ketuhanan yang terjelaskan dalam al-Qur’an sebagai Tauhid. Tuhan yang esa dapat di terima dan di setujui oleh manusia manapun yang berpikir. Kitab Al-Qur’an sendiri di penuhi dengan ayat-ayat yang bisa di mengerti dengan ukuran-ukuran logis. Dengan tindakan bom bunuh diri yang biadab itu lalu melandaskannnya dengan ayat-ayat Tuhan tidak mengikuti cara berpikir yang benar. Tetapi mereka membaca dengan mata yang buta, mendengar dengan telinga yang tertutup dan membacanya dengan lidah yang bisu sebagai tanda-tanda penghuni neraka yang sebenarnya menjadi tujuan mereka.


Tindakan teror juga tindakan yang di lakukan oleh manusia-manusia yang putus asa. Dan manusia-manusia putus asa sangat tidak akrab dengan logika. Manusia yang putus asa berpikir dengan tidak mengindahkan kesistematisan daya akal. Manusia putus asa beranjak dari kebenaran berpikir yang universal menuju cara berpikir subjektif yang sesat. Tuhan pun sudah mewanti-wanti bahwa Dia membenci manusia yang putus asa karena manusia yang putus asa amat dekat dengan ke kafiran. Dengan berpikir yang sesat akan membawa kita pada kekafiran. menurut cara berpikir dengan kebenaran Universal, melakukan tindakan teror bom bunuh diri dengan alasan apapun tidaklah di benarkan. Berarti ia sesat dengan ukuran logika. 
Read More

Puisi: Sendu wajah tua itu.



Ingin kubaca raut sendu wajah tua itu.
Aku tak mengerti teka teki dari sinar mata yang menyayat itu.
Kadang ia menusuk, kala kukata “tidak”.
Kala kukata “nanti saja” seduh merajalela.
Atau goresan keriput bibir yang diam itu.
Malah makna yang berjibun di kepalaku.
Seperti sedang menutup mata sambil berjalan di tengah kabut.
Mungkinkah aku telah “pergi”.
Mungkinkah aku telah mengingkari janjiku.


Read More

Sabtu, 23 Juli 2016

Puisi: kedalaman

kamal , renungan, sempurna, puisi
Dengarkanlah..
layu bunga dalam suaramu
gerak lembut embun yang coba menembus batu
lembut alunan nada nada rindu
tenang symponi yang sejukan kalbu

ingin rasanya menyelam ke dasar ke-aku-anku
celupkan diri ke dalam dingin dan tenang kegelapan
menembuh batas batas kesadaran yang tak pernah aku tahu
adalah rasa yang ingin aku bagi
adalah rasa yang sanggup aku nikmati sendiri

keteduhan batin..
seperti aku berjalan di gurun tandus
ternaungi awan pekat yang melindungi
hingga yang aku rasakan hanya cinta
cinta yang dengan santun menyentuh saraf saraf bahagia
lalu merekah dengan subur pada titik titik sendu

kau tau
aku agaknya bingung dengan kedamaian ini
meluap fikirku untuk tumpahkan makna nirtafsir
bergejolak batin tuk ungkapkan 
aku.. tak berdaya, aku yang fana
biarlah aku mengajakmu ke di ruang metafisika
yang sarat dengan makna tunabahasa
Read More

Kamis, 07 Juli 2016

Puisi Filsafat : Idul Fitri, kembali kepada diri.

Aku merindukanmu.
Segala ingatan yang pernah membuatku tertawa.
Atau kelam yang pernah aku terisak.
Keindahan, kebenaran dan kebaikan.
Aku pernah dari sana.
Lalu lupa untuk kembali.
Aku sudah menahan lapar dan dahaga.
Menghindari oase selama terik.
Lalu bersahabat dengan bulan saat gelap.
Begitu sebulan penuh.
Kembali fitri.
Tapi kemanakah aku kembali?
Pada senyum ibu saat berjuang Sembilan bulan.
Pada kertas putih  penuh darah.
Atau saat aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.
Kemanakah aku kembali.?
Pada kampung halaman yang sepi.
Di dunia selamanya.
Atau halaman kosong.
Kemanakah aku kembali?
Kurasa aku tak pernah kemana-mana.
Aku terus kembali kepada diriku sendiri.

Dan di sanalah aku mendapati ingatanku.
Read More

Rabu, 06 Juli 2016

Konferensi Sumur Bundar

Aku suka dengan desaku. Bukan karena hijau sawahnya, atau pengunungan batu karang tempat kambing-kambing itu bermain. Bukan pula karena suara jangkrik yang lagi kawin di malam hari. Atau hewan-hewan ternak yang selalu bisa mempermainkan gembalanya. bukan, itu juga, bukan karena anak-anak yang kakinya berdebu dan wajahnya yang sudah penuh dengan ingus yang seharian mengejar layang-layang atau bermain sepak bola di belakang rumah pak RT lalu kejar-kejaran karena tendangan Aco berhasil menggolkan bola kedalam rumah pak RT. Karena bola itu sudah kena kotoran ayam sana-sini. Jelas saja ibu RT jadi marah.



Aku suka dengan desaku, karena ia punya sumur deakt dengan pematang sawah. Pinggirannya di semen, lebarnya dua meter, kedalamannya cukup untuk menampung air selama musim puasa air hujan. Sumur itu menjadi tempat berkumpulnya para perempuan desa dari segala umur. Tempat mereka mandi, mencuci atau mungkin menjadikannya sebagai sumber mineral. Sumur itu bentuknya bundar. dan aku menyebutnya sebagai konferensi sumur bundar, para perempuan desaku bukan hanya memfungsikan sumur itu untuk kebutuhan sehari-hari secara umum. Mereka juga memanfaatkan sumur itu sebagai tempat konferensi membahas tentang kosmetik bedak dempul terbaru, si anu yang akan menikah dengan anaknya si Anu lalu di komentari hingga keakar-akarnya. Bahkan bisa meramalkan masa depan pernikahan mereka. Atau menggosipi istri pak RT yang perang dingin dengan Aco. Dari sumur itu mereka membagi derita mungkin juga membahas tentang segala hal yang tabu. Masalah seks misalnya.

Konferensi sumur bundar, selalu berjalan tanpa harus ada sambutan tetek bengek seperti di dewan perwakilan. Atau harus mengenakan pakaian yang sudah di tentukan warnanya macam gula –gula dalam toples plastik. Dan harus mengucapkan kata-kata yang bukan berasal dari hati nurani. Pertemuan yang di langsungkan di sumur bundar desaku ini di adakan setiap waktu biasanya tiga kali sehari, ramainya di waktu sore, saat para ibu-ibu hendak mandi dan bersiap melaksanakan sholat magrib. Pakaian yang dikenakan minimal sarung dan maksimal baju kaos partai. Akan aneh jadinya jika anda memakai jas ke sumur. tema musyawarahnya bebas, dan mengikuti seorang ibu yang paling cerewet yang kadang menjadi moderator bahkan bisa menjadi provokator. Macam ibunya Bolong yang bisa mengucapkan 10 kata dalam sedetik dan selalu bisa mengendalikan jalannya konferensi.

Sumur desaku ini juga di jadikan sebagai tempat hiburan. Orang kota biasanya menjadikan mall untuk bisa menghibur diri. tapi sumur bundar ini bagi perempuan desaku menjadi tempat yang paling sentral untuk meningkatkan presentasi kebahagiaan bagi penghuni desa. Menggosip itu bisa menjadikan ibu-ibu jadi bahagia, biar mereka sudah seringkali di ceramahi oleh Ustad Gafur. Kalau gosip itu sama saja memakan daging orang yang di gosipi. Tapi alibi yang berlaku di sumur bundar ini bahwa yang di ceritakan itu adalah fakta bukan opini. “Jujurlah walaupun itu pahit” begitulah yang seringkali di ucapkan ibunya Bolong ketika di interupsi oleh ibu-ibu yang lain.

Dengan meningkatnya presentasi kebahagiaan ibu-ibu desa, maka kehidupan rumah tangga desaku ini juga akan terkena dampaknya, kalau ibu-ibu bahagia maka kepala rumah tangganya juga akan bahagia. Entah itu di dapur , sumur apalagi di kasur.
Prinsip konferensi sumur bundar ini adalah kebebasan. jargon emansipasinya Ibu kartini sangat berpengaruh di tempat ini. Anda mungkin akan kaget mengetahui bahwa persoalan seks juga biasanya menjadi tema kajian di sumur bundar ini. Biasanya di mulai dari tema yang miris mengenai si anu yang baru menikah tapi kelihatannya jadi loyo sekali. dari kata “loyo” itu. Ibu –ibu yang pengalaman dengan persoalan “loyo” itu akan membeberkan ilmu-ilmu seksual anti “loyo”. Tentang suaminya yang selalu pintar mengatur pernapasan lalu membandingkan dengan si Anu yang mungkin memiliki penyakit asma. Di sumur ini sambil menimba air mereka bisa mengomentari laki-laki secara radikal tanpa intervensi bahwa wanita itu adalah the Second sex.
Perempuan-perempuan desaku, jika kita ingin mengetahui dia yang sebenarnya adalah di sumur bundar ini. Tidak ada topeng yang mereka kenakan. Tidak ada aturan formal yang harus di ikuti.

Dari sumur bundar ini juga, aku belajar tentang perempuan-perempuan desaku. Baik dari kulit, bentuk tubuh yang sampai saat ini, aku masih malu untuk memaparkannya, dan kekuatan serta daya tahan untuk membawa tiga ember air sekaligus dalam satu waktu. Dua ditangan dan satu di taruh di atas kepala. Teori tentang perempuan bisa fokus untuk dua hal terbukti di sumur bundar ini.

Sumur bundar ini menjadi bagian yang paling aku sukai dari desaku. Tapi itu kemarin. Sebelum semuanya menjadi berubah. Tiba-tiba saja orang-orang di desaku sangat beriman dan jadi sangat takut dengan agamanya. Mandi di tempat terbuka itu katanya akan mengundang syahwat laki-laki dan bisa mengakibatkan kejahatan seksual. Padahal selama ibu-ibu mandi di sumur bundar itu palingan anjing kampung saja yang akan membuat mereka terancam.  Dan tiba-tiba saja dalam kemasan seperti itu sumur bundar  katanya udah ketinggalan zaman dan sudah  kalah pamer dengan air ledeng yang lebih banyak mengeluarkan angin dari pada air setelah itu di bayar lagi. Tiba-tiba saja gadis desa menjadi sangat malu untuk menimba dan mengangkat air. Pikirnya “Gengsi dong” padahal keseksian itu bukan di lihat dari tampilan “gengsi” itu. Bagiku perempaun yang dapat membawa tiga ember air dalam satu kali jalan selalu punya daya tarik tersendiri, itu baru namanya perempuan yang seksi. Gadis-gadis desaku tiba-tiba saja menganggap keseksian itu adalah bentuk tubuh, semakin kurus maka akan semakin seksi. Kuku yang di cat merah macam kuku dracula, itu di anggap cantik. Lalu dengan alasan perawatan jadi malas untuk membersihkan rumah.


Sumur bundar itu sekarang telah hilang peminat, membisu dan terkenang dengan konferensi yang dulu berlangsung sangat seru. airnya jadi berwarna dan berbau tidak sedap, dan hanya di jadikan sebagai tempat mandinya hewan-hewan ternak. Dan terakhir kudengar. Sumur bundar itu akan terancam hilang dari desaku. Karena beton-beton semen perusahaan sudah membeli tanah itu. kenangan tentang sumur bundar itu setidaknya menghiburku. Mungkin saja desa di belahan bumi lain masih dapat menikmati pemandangan sumur semacam sumur bundar desaku. Dan belum tersentuh doktrin “jika negara ingin maju maka ekonomi negara harus terus meningkat” tetapi  lupa dengan keindahan bangsa dan negaranya.
Read More

Jumat, 01 Juli 2016

Membaca Pesan-pesan kehidupan dari film WARCRAFT


Membaca Pesan-pesan kehidupan dari film
 WARCRAFT

Sebelumnya, aku sedikit terlambat untuk menjadi penonton film Warcraft yang sudah tayang di berbagai bioskop, meskipun telah lama mempersiapkan diri untuk menyambut film ini lewat trailernya yang penuh dengan seni Komputer yang mengagumkan. Baru beberapa bulan kemudian mataku baru bisa termanjakan oleh peperangan hebat antara bangsa ORC dan MANUSIA. selain di manjakan oleh berbagai efek Green Screen yang pasti makan banyak waktu. Kita pun pula di suguhkan oleh jalan cerita yang penuh dengan pesan-pesan kehidupan dan mengajarkan kita tentang kepemimpinan yang sangat cocok untuk jiwa-jiwa manusia yang berotak politikus yang penuh dengan akal bulus. Dan juga pas untuk manusia-manusia yang memiliki jiwa yang lemah.
Ceritanya di mulai dari Durotan seorang kepala suku dari salah satu klan Bangsa Orc bersama istrinya yang bernama Draka sedang menunggu kelahiran anaknya. Dan cerita juga akan berakhir mungkin bersambung setelah beberapa bulan kelahiran sang anak.

Tetapi fase peralihan antara lahir dan setelah lahirnya anak Durotan, kita akan mengikuti ketegangan konflik antara Bangsa Orc dan Manusia. kita akan melihat keberanian Lothar seorang jendral perang bangsa Manusia dari kerajaan Azaroth yang banyak memenggal kepala bangsa Orc dan memenangkan duel diakhir cerita dengan jendral perang bangsa Orc yang sudah membunuh anaknya. Kita pula akan melihat keberanian Durotan yang menantang duel seorang Penyihir bernama Guldan yang menguasai kekuatan Fel demi kehormatan sukunya secara khusus dan memperjuangkan kehormatan bangsa Orc secara umum. Tetapi Durotan kalah dalam pertarungan itu dan mati setelah jiwanya di hisap oleh Guldan dengan kekuatan Felnya. Kita pula akan di suguhkan beberapa ironi, seperti maldivh sang Guardian bagi bangsa manusia yang juga memiliki kekuatan fel tetapi tak mampu mengendalikannya sehingga menjadi Iblis. Kita juga akan melihat kematian Raja bangsa Azareth demi persatuan dan kedamaian bangsa Orc dan Manusia. juga kematian Draka istri Dorothi demi menyelamatkan anaknya.

Dari berbagai moment alur cerita Warcraft ini, kurang lebihnya kita akan selalu diajak untuk memperhatikan bagaimana para pemimpin dari kedua bangsa ini bertindak. Ciri kepemimpinan yang di tunjukkan oleh Durotan adalah ciri-ciri pemimpin yang rela mati demi membela kebenaran dan kehormatan bangsanya. Ia juga berani menantang kepalsuan  kebiadaban dan keburukan meskipun keburukan itu jauh lebih kuat darinya. Walaupun ia akhirnya di anggap sebagai pengkhianat dan suku klannya juga di basmi oleh Guldan. Tetapi ia tetap berani berduel hingga titik darah penghabisan.
Bandingkan dengan para pemimpin yang bisa anda sebutkan di negeri kita. Apakah anda bisa menyebut satu saja yang bisa menyamai kepemimpinan Durotan ini. Apakah ada wakil rakyat yang rela mati demi membela kebenaran yang sebagaimana adanya. Adakah pemimpin yang rela di anggap sebagai pengkhianat demi menjaga kehormatan rakyatnya. Kita bisa menyebut para pahlawan kemerdekaan. Tetapi di zaman yang penuh dengan kecengengan ini. Hanya ada sedikit saja yang berjiwa kepemimpinan macam Durotan tetapi tidak berani dengan keburukan yang jauh lebih kuat darinya.

Selain dari pada itu. Kita juga melihat bagaimana kesedihan mendalam yang dialami Lothar setelah kehilangan Callan anaknya dari sebuah tragedi penjanjian yang batal antara kerajaan Azaroth dan Durotan. Sebuah moment perpisahan antara ayah dan anaknya demi membela sang raja. Yang kemudian kematian sang anak memotivasi dirinya untuk lebih kuat menghadapi bangsa Orc yang fisiknya lima kali lipat dari tubuh manusia biasa. Dan diakhir cerita Luthor berhasil mengalahkan jendral perang yang membunuh anaknya lewat duel yang mempertaruhkan kehormatan.

Saya pikir dalam kehidupan yang kita jalani setiap waktu. Kita dapat menemukan sosok ayah macam Luthor ini. Memang, tidak mungkin untuk menjadi ayah super yang dapat mengalahkan bangsa Raksasa. Tetapi dari situ kita dapat membandingkan, bagaimana perjuangan sang ayah menghadapai segala macam rintangan yang banyak membuatnya mengucurkan air keringat bahkan air mata yang biasanya di tutupi oleh senyuman yang getir yang lebih berat dari pada melawan bangsa Raksasa demi kelangsungan dan kedamaian keluarganya tercinta.

Dari Luthor ini pula kita dapat belajar bagaimana melawan musuh yang jauh lebih besar dan kuat seperti bangsa Orc bangsa raksasa. Tidak hanya butuh nekat dan keberanian saja. tetapi Luthor mengatakan “jangan mengalahkan mereka dengan hanya mengandalkan kekuatan kasar mereka lebih kuat. Pintarlah !.” musuh itu juga bisa di artikan dengan masalah sehari-hari seperti di sekolah, rumah, kampus, kantor atau berbagai tempat yang bisa datang tiba-tiba. Dimana masalah itu tidak harus di selesaikan dengan kepala yang panas dan terbawa oleh perasaan tetapi tetaplah menyelesaikannya dengan akal serta logika yang objektif.

Selain dari pada itu, kita juga dapat menangkap pesan dari kisah Draka, seorang Ibu super yang hamil tua namun tetap ikut menemani sang suami menuju peperangan. Bahkan ia harus melahirkan anaknya pada saat bangsa Orc baru saja melewati lorong waktu. Ketika Durotan sang suami sebagai pemimpinnya mendapat masalah besar ia selalu berada di belakangnya untuk memberi masukan. Ketika masalah itu semakin membesar dan klannya telah di anggap sebagai pengkhianat. Ia berhasil lolos dari Genosida yang di lakukan oleh Guldan. Bersama anaknya ia lari kedalam hutan, meskipun akhirnya ia terkejar dan terbunuh. Draka masih sempat menyelamatkan anaknya dengan melarung keranjangnya di sungai. Caranya sangat mirip ketika bangsa Musa sedang juga mengalami Genosida dan pengejaran oleh Firaun, sehingga ibu dan kakak Musa memutuskan untuk menghanyutkan sang nabi di sungai Nil.

Sosok Draka mirip dengan para ibu super. Yang dari kepribadian ibu macam Draka ini selalu melahirkan keturunan yang luar biasa dan akan menjadi pemimpin dan mempengaruhi jalannya sejarah. Karakter Ibu macam Draka bisa kita bandingkan dengan Ibu dari para nabi utusan Tuhan. Kisah sekelumit tentang ibu nabi Musa, kisah tentang Maryam ibu dari Yesus. Dan karakter siti Aminah ibu dari Nabi Muhammad saw adalah para Ibu yang memberikan kehidupan sepenuhnya untuk anaknya. Bukan hanya ibu dari para nabi, kita dapat pula menyaksikan kesaksian para pemimpin dunia yang selalu menempatkan ibunya sebagai faktor dari kesuksesannya.

Draka juga mengajarkan kita tentang gambaran perempuan modern. Yang menemani sang suami bahkan ikut berperang tetapi tetap berposisi sebagai ibu rumah tangga. Yah untuk zaman yang masih damai ini tentu saja perempuan tak harus ikut terjun sebagai pembela negara dan memegang senjata serta memenggal kepala musuh dan bermandikan darahnya. Meskipun di daerah konflik seperti di timur tengah para ibu benar-benar ikut memegang senjata. Tetapi di negara macam Indonesia, ia  cukup menjalani mimpinya dan ikut menjaga perdamaian negaranya dengan memelihara kedamaian rumah tangganya.

Selain dari pesan-pesan kehidupan itu. Ada moment filosofis ketika Khadgar seorang penyihir muda dari Kirintor bercakap-cakap dengan Alodi sebuah entitas dari zaman sebelum kirintor tercipta. di sana ada beberapa pesan filosofis yang di ucapkan oleh Alodi sebuah entitas yang di gambarkan sebagai sosok perempuan tua dengan jubah hitamnya. Khadgar mengetahui Alodi ketika berada di perpustakaan Meldivh. Dan Alodi adalah kekuatan entitas yang melindungi dunia. Alodi berkata kepada Khadgar “ tidak ada yang dapat mengalahkan kegelapan sendirian, percayalah dengan kawan-kawanmu , bersama kalian dapat menyelamatkan dunia, selalu ingat bahwa dari terang muncullah kegelapan dan dari kegelapan terbitlah terang.”

Apa yang bisa kita tangkap dari perkataan Alodi ini. Menurut hemat saya. Bahwa untuk melawan sebuah keburukan dan kejahatan yang terstuktur yang di lambangkan sebagai kegelapan. Kita tidak hanya membutuhkan satu orang yang jujur saja tetapi kita membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk melawan kegelapan ini. Korupsi misalnya. Kita membutuhkan peran dari berbagai manusia yang berjiwa jujur untuk berkawan memberantas dan melawan kegelapan itu. Karena bersama jiwa –jiwa yang jujur kita dapat menyelamatkan dunia. Meskipun segala kebaikan akan memunculkan keburukan dari yang lain tetapi dari keburukan itu akan pula melahirkan kebaikan. Dan terang sebagai kebaikan harus dapat mendominasi yang gelap sebagai keburukan.

Pesan Alodi ini di buktikan oleh Khadgar dan Luthor yang dengan kerja sama antara manusia dengan tipe kekuatan spiritual yang di wakili oleh Khadgar dan manusia dengan tipe intelektual pemberani yang tergambarkan pada diri Luthor berhasil mengalahkan Meldivh yang telah berubah menjadi Iblis yang sangat kuat.

Pesan filosofis lainnya adalah ketika bangsa manusia pertama kali bertemu dengan bangsa Orc di mana mereka saling mempelajari kelemahan masing-masing. Pada saat itu Maldivh dengan kekuatan felnya menghisap jiwa bangsa Orc yang terjatuh. “hanya yang terjatuh” kata Durotan. Yang bisa saya tangkap dari pesan moment ini adalah “ketika kita terjatuh kita akan dengan mudah menyerah dan terhisap oleh nasib.” Seperti yang terlambangkan oleh kekuatan Maldivh. Bahwa manusia yang merasa kalah oleh dirinya sendiri akan menyerah dan pasrah lalu terhisap dan di kendalikan oleh nasib. Pada saat kita telah menyerahkan diri kepada nasib sesungguhnya kita telah kehilangan jiwa kita. Itulah akhir dari kehidupan kita. Karena selanjutnya kita akan menjalani kehidupan yang penuh dengan kepalsuan. Kita bukan menjadi diri sendiri lagi.

Ending dalam film Warcraft ini  menyisahkan banyak pertanyaan dan beberapa konflik yang belum terselesaikan. Bisa di bilang ceritanya tergantung. Memang Durotan telah mati begitu juga dengan istrinya Draka tetapi  bayinya selamat dan di temukan oleh bangsa manusia. raja bangsa Azaroth juga terbunuh oleh Gorona seorang perempuan bekas budak dari bangsa Orc yang telah menjadi kepercayaan raja dengan pertimbangan yang begitu ironis demi perdamaian kedua bangsa. Tetapi di akhir cerita Luthor menjadi pengganti raja dan siap untuk membalaskan kematian sang raja. Meldivh Sang Guardian bngsa manusia juga telah mati tetapi Guldan pemimpin bangsa Orc masih hidup. Berarti ada cerita yang masih panjang. Dan kelanjutan film ini patut untuk di tunggu. Dan saya pikir pesan-pesannya akan semakin kaya untuk kehidupan kita sehari-hari.

Di tulis pada kamis, Juni 30. Lima hari sebelum lebaran. Jam 23.00.



Read More