Jumat, 31 Juli 2015

Puisi Filsafat - Perempuan kebenaran.



*PEREMPUAN KEBENARAN*


WAJAHMU ESTETIKA
SENYUMMU MACROKOSMOS ALAMI
SINAR MATAMU NATURAL
LIPSTIK BIBIRMU MENGGODA MAWAR METAFISIK
KECANTIKANMU OUH. TEOSENTRIS.TANPA KONOTASI
IRASIONAL PENUH KEAJAIBAN
DIAMMU TEKA TEKI MU’TAZILAH
BICARAMU PHILEIN DAN SHOPOS.
DARI UJUNG KEPALA KE UJUNG KAKI
SISTEMATIS, DIKSI TANGAN TUHAN
TANPA ARGUMEN TERBUKTI DENGAN RADIKS.
OUH PEREMPUAN KEBENARAN
AURAMU. PERTENGKARAN ANTROPOSENTRIS
PENGGOYAH SUFI.
KERANCUAN THEOLOG.
SUBJEKTIF FILOSOF.
OUH PEREMPUAN KEBENARAN.
DIRIMU DARI Ada OLEH Ada DAN UNTUK YANG Ada.
Read More

Kamis, 30 Juli 2015

Mimpi Sejuta Kg ( Motivasi Filosof )



CERPEN
MIMPI SEJUTA kg
Aku memulai hari ini dengan cinta yang sesungguhnya. Pandangan sinis yang coba menjatuhkan datang silih berganti coba menggoreskan cinta yang sudah membulat. Ribuan duri tertanam dijalan yang coba meletuskan cinta yang sudah terbang menari bersama awan putih. Tapi tak bisa. Semua yang berjalan dimuka bumi berhak memiliki cinta yang sesungguhnya. Dan inilah kisahku yang aku berikan agar kita duduk bersama melukiskan cinta yang sesungguhnya dikanvas kehidupan yang halus.
Dan semua orang berkata kepadaku “kau tak akan pernah bisa melakukan itu. Mimpi yang telah kau pegang nampaknya harus kau buang jauh jauh kedalam lubang yang paling dalam. Karena lihatlah dirimu. apa kau tak sadar kau hanya diciptakan didunia untuk mengisi kekurangan yang ada. Kau tahu itu”. Itulah kata kata orang yang sinis yang bermata tajam bak mata iblis yang tak akan pernah senang akan kelanggengan hidup keturunan Adam dimuka bumi ini. Dan selalu saja kata kata itu ada didalam hati, ketika aku baru saja membuka mata memandang keindahan yang pasti akan aku raih dengan cinta yang sesungguhnya. Tak peduli sebanyak apa orang lain berkata” kau tak akan pernah bisa”.
Dulu aku hanyalah seorang gadis kecil bertangan pendek namun berharap dunia ada dalam genggamanku. Tapi mimpi itu selalu saja terbang menjauh dari jangkauanku. lalu aku kabur dalam tidur yang lelap dan bermimpi mengenai surga yang semu. aku melihat segala keindahan isinya. Suatu waktu berlalu lalang bintang kejora yang berlarian dijalur awan yang hitam. Dan kadang aku berbaring diatas rerumputan hijau yang lembut dikelilingi pohon pohon yang menawarkan buahnya yang manis dan ranum. Lalu dari ujung jalan datanglah berduyun duyun bidadari yang elok rupanya membawa seloci berisi minuman yang nikmat menyegarkan tenggorokan yang lelah. itulah yang aku saksikan dalam mimpi yang sungguh sangat menggodaku



Dan sekarang gadis kecil ini telah dewasa. Kini  saatnya aku terbangun dari tidur yang nyaman. Lalu berlari dengan kencang. Mengejar segala keindahan seisi surga yang ku lihat dalam mimpi masa kecil. menuju dunia nyata yang kejam dan berat demi memegang dunia kedalam genggamanku dengan sekuat mungkin.
Terlihatlah dipermukaan tembok tulisan besar “ CASTING”. Ini adalah yang sesekian kalinya aku melihat tulisan itu. Dan aku berjalan kedalam pintu disampingnya berjalan dengan perasaan grogi yang sudah kurasakan berulang kali. Kemudian aku berjalan diatas lantai yang mengkilap dan licin yang selalu saja berhasil membuatku terpeleset. Dan sepasang mata yang sinis itu kembali bermunculan. Mereka memiliki segalanya untuk menjadi seorang bintang penari balet. Tubuh yang ramping, kaki yang panjang wajah yang cantik, dan tentu saja gerakan mereka yang indah. Kulayangkan senyumanku yang paling manis atas balasan dari pandangan mereka yang meremehkan atau pandangan yang seolah tak percaya bahwa aku ada disamping mereka.
Dan akupun mendapat giliran menampilkan semua yang aku tahu dihadapan tiga orang juri yang bermulut tajam. Yah mulut itu sudah berulang kali mengeluarkan ucapan berbisa yang coba meracuni cinta didalam hatiku. Terdengarlah suara berbisik dari peserta lain memenuhi ruangan yang dingin entah  mereka sedang membicarkan apa.aku tak peduli. Kutarik nafas yang panjang lalu mengeluarkan semua rasa takut yang ada. Ku tutup mata agar aku focus merasakan angin berjalan disela sela irama yang menyentuh. Dan akupun mulai beraksi. 
“SUDAHLAH LEBIH BAIK KAU COBA MENGEJAR MIMPI YANG LAIN”.
Belum aku menyelesaikan semua gerakan yang sudah kupersiapkan matang matang. Dan semua latihan berat yang kulalui dengan tangisan. Tiba tiba kalimat itu melayang dari seorang perempuan paruh bayah yang terlihat sombong menghentikan semuanya menunda segalnya. Aku menundukkan kepala meresapi semua kata kata yang keluar selanjutnya.
“KAU HARUS TAHU. TAK SEMUA ORANG DICIPTAKAN DI MUKA BUMI INI UNTUK MENJADI SANG BINTANG. LIHATLAH DIIRIMU KAU MEMILIKI BADAN GEMUK YANG SANGAT TAK ELOK DIPANDANG.  DI KERTAS MENGENAI DIRIMU INI KAU TULIS BAIK BAIK BERATMU YANG MENCAPAI RIBUAN POnDS. DAN KAU TAHU ITU SUDAH MENYALAHI ATURAN. LEBIH BAIK KAU PULANG SAJA DAN KUBUR DALAM DALAM MIMPIMU NAK.” Kata perempuan tua itu sambil menyodorkan kertas pendaftaranku.
Hanya tawa yang aku dengar sebagai bentuk rasa turut berduka cita dari mereka atas nasib nestapa yang aku alami. semua mata tertuju padaku saat aku meninggalkan ruangan yang menyimpan misteri itu. Dan untuk kesekian kalinya aku mengalami kegagalan yang sudah tak terhitung lagi. Oh tuhan.
Tetaplah bersamaku ini semua belum berakhir. Aku duduk disebuah kursi kayu panjang dipinggir jalan memandangi orang orang yang sibuk berlalu lalang. Ada yang tertawa hingga giginya yang putih terlihat dan aku pun bertanya pernahkah ia menangis karena kegagalan hingga giginya tersembunyi dengan baik?. Ada yang sedang berucap dengan kawannya berjalan dengan langkah yang beraturan. Dan aku pun bertanya apakah ia pernah merasakan apa yang aku rasa hingga membuatnya tak lagi bisa berjalan dengan baik. Oh tuhan sungguh hadiah yang kau berikan ini sangatlah berharga hingga aku merasa tak pantas untuk memilikinya.
Ditengah rasa sesal yang bertubi tubi menyerang cinta dihati. suara musik yang merdu melayang ketelingaku. Suara itu dari seorang lelaki tua yang buta diseberang jalan memainkan piano dengan jari jemarinya yang lentik. Dan ia menyanyikan sebuah lagu yang membuatku tertarik. Lelaki tua yang buta itu berkata seperti ini “Dan ketika kau telah berusaha sebaik mungkin tapi nyatanya kau gagal lalu kau mendapatkan sesuatu tapi bukan itu yang kau butuhkan dan kaupun lelah dan ingin menyerah tetapi kau tak mampu untuk membuang kepenakan itu. akhirnya kau terperangkap dalam keterpurukan.
tanpa terasa airmata pun mengalir deras diwajahmu karena kau telah kehilangan sesuatu yang tak tergantikan. mencintai seseorang yang ingin kau sayangi tapi itu hanya sia sia belaka.
Apakah itu akhir?
bagiku tidak. selalu ada cahaya yang akan menuntunmu kembali untuk menguatkan tulang tulangmu yang telah remuk yang menghibur kalian dengan senyuman yang membawa kebahagiaan menghapus derita.
Yah. tiada cerita yang berakhir sedih ini semua terserah kau. jika kau belajar maka semua kisah akan berakhir dengan kebahagiaan.” Dan nyayian dari seorang yang serba kekurangan itu mengajari sesuatu aku ternyata bukan satu satunya yang mendapatkan kasih saying dari Tuhan.

Semangat dari keajaiban cinta didalam hati mulai bermunculan. Berapi api hingga membakar semua kekecewaan yang sudah hampir menggerogoti mimpi yang belum terwujud. Dengan wajah yang berseri aku berlari menyeberangi jalan yang langgeng menghampiri lelaki tua yang buta itu. Aku memandanginya dalam dalam dan tak terasa airmata pun berjatuhan. Ternyata aku hamper saja terperangkap.
Kutepuk pundak paman buta itu. Dan ia pun menoleh dengan wajahnya yang ikhlas. Dan aku tersenyum sambil berkata “ paman aku ingin menari dengan permainan musik paman yang halus dan indah” mendengar permintaanku itu ia lalu membalas senyumanku dengan senyumannya yang sangat indah. Lalu berkata “ baiklah nak”.
Lantunan nada nada yang berirama pelan dan merdu keluar dari musik piano hasil karya serang lelaki yang buta kulihat ia sangat serius memainkannya seolah ia sedang menunjukkan padaku bahwa kau harus mensyukuri apa yang telah terjadi. Dan aku berdiri disampingnya kupandangi tubuhku baik baik dan aku telah menerima segala yang ada pada dirinya. Kulihat orang orang berlalu lalang dihadapanku dan kebanyakan mereka menghentikan langkahnya dan mulai mendekat mengelilingi kami. Dan inilah saatnya aku untuk menggenggam dunia. Aku menutup mata merasakan angin yang menyentuh batinku dan akupun mulai beraksi.

Read More

Rabu, 29 Juli 2015

Puisi Filsafat - Bumi rumah Tangga ( Hahikat kebenaran )



DAN AWAN AWAN CINTA DIUJUNG LANGIT.
BERJALAN DIBAWAH MATAHARI KERESAHAN.
MENAUNGI HATI YANG SENGSARA.
MENDATANGKAN ANGIN YANG MELAMBAIKAN PERPISAHAN.
BINTANG BINTANG KASIH BERSINAR.
MENGHIASI LANGIT YANG GELAP KARENA AMARAH.
DAN BURUNG BURUNG MALAM PUN BERSENANDUNG.
MENGHIBUR HATI YANG TERLUKA.
DAN BULAN PEDULI YANG INDAH.
TAK BERANJAK DARI TEMPATNYA.
MENERANGI HATI YANG GELAP.
YANG MULAI BOSAN DENGAN KEHENINGAN BUMI RUMAH TANGGA.
KEBINGUNGAN TIBA SEIRING HUJAN BERJATUHAN.
MATAHARI KERESAHAN TERUS BERSINAR.
HINGGA DATANGLAH PELANGI KEJELASAN.
MEMBERI KEPASTIAN BUMI RUMAH TANGGA ITU INDAH.


Read More

Selasa, 28 Juli 2015

Pengertian Filsafat - Filsafat di Hutan Agave


Filsafat adalah ibarat bungkusan kado yang menyembunyikan sebuah hadiah yang masih abstrak. Jika kado itu berada didepan manusia umum maka kado itu ibarat sesuatu yang sangat membingungkan untuk dibuka. Tapi bila kado itu berada ditangan manusia yang berusaha autentik. Maka kado itu ibarat emas berlian. Tak sabar untuk membukanya.
Filsafat di dalam benak banyak orang, adalah sesuatu yang mengawang-ngawang. Awang-awangnya bisa jadi adalah sesuatu yang membingungkan, susah dimengerti, terlalu kabur atau terlalu abstrak. Hingga menyulitkan untuk bisa dicerna. Tapi mengawang-awang bisa jadi juga berarti sesuatu yang konyol, kurang kerjaan, over acting. Apalagi di dunia yang sudah dikelabui oleh libido konsumeristik. Dan teknologi yang sudah mencapai galaksi tetangga. Membuat Filsafat ibarat gunung api yang sudah kehabisan isi perut. Atau filsafat ibarat buku tebal yang menawan tapi hanya bisa membisu dibarisan buku-buku masakan.
Lebih dramatis lagi. Dunia pasca modern yang telah diwarnai oleh antusiasme keagamaan yang menggebu-gebu memandangi filsafat sebagai seorang yang liar, bebas dan sombong yang bisa membawa ancaman menuju kekacauan dan kemurtadan. Filsafat juga dipandang sebagai seorang yang mengalami gejala gangguan jiwa alias “gila”. Maka mereka menyarankan untuk tidak berteman dengan filsafat apalagi berusaha menjalin hubungan dengannya.
Dizaman libidosophy ini. Dunia telah menuhankan nafsu. Membawa manusia keujung harakiri peradaban. Sikap konsumeristik sudah berada pada puncak kecanduan yang parah. Sikap Fundamentalis positiv seakan-akan telah hancur lebur. Jika filsafat masih dianggap berharga. Filsafat hanya hadir sebagai penghibur sesaat. Ibarat hiasan diksi yang memajas hiperbolakan realitas saja. Atau menjadi topeng jenius bila menyisipkan kata-kata mutiara dari filosof tua disetiap kalimat yang di ucapkan. Adalah sesuatu yang bergengsi bila dikamar kita terpajang beberapa baris buku tebal Das Kapital atau karya Magnum Opus filosof lainnya dijajaran lemari kayu yang halus.



Namun seberapa jeleknya karikatur makhluk bernama filsafat itu. keindahannya tidak akan pernah terkikis habis lalu bergabung bersama sesuatu yang sudah tiada. Seliar apapun Filsafat itu. Dia sebenarnya adalah makhluk yang paling kalem. Berusaha menunjukkan cara berpikir yang lurus. Mengembalikan kodrat dialektika yang sudah muncul dimasa kanak-kanak. Filsafat adalah suatu upaya untuk mencari sesautu yang tak berujung. Di mana di masa pencarian itu bukanlah sesuatu yang menghabiskan keringat saja tapi itulah usaha sebenarnya menuju kautentikan diri.
Tradisi mistik yang diwarnai oleh berbagai mitos mulai dikepung oleh “senjata” tanya. Dan peluru yang paling tepat untuk menyerang mitos itu adalah cara berpikir filsafat. Ketika pola-pola baku mulai digugat dipengadilan dialektika. Filsafat berusaha menjadi hakim yang paling peka. Membahas langsung ke inti persoalan. Yakni membedakan manakah yang layak dibela, manapula yang layak dibebaskan.

Ketidak biasaan masyarakat untuk berpikir ala filsafat membawa Indonesia menuju kemiskinan diberbagai sisi kehidupan. Mulai dari kemiskinan materi, kemiskinan moral, kemiskinan mental, kemiskinan eksistensi sejati dan kemiskinan intelektual. Berbagai persoalan yang muncul di negeri yang sebenarnya kaya raya ini disebabkan karena kerancuan berpikir itu. Diskomunikasi amat mudah terjadi dan diskriminasi tak jarang menumpahkan darah. Indonesia menjadi terpalang, terkelompok oleh ego etnosentrisme. Kemerdekaan hanyalah menjadi bualan saja. Ilmuwan dan filosof masih terkungkung oleh penjajahan apatisme. Maka filsafat menjadi menu yang paling tepat untuk mengenyangkan Indonesia dari kelaparan madani.
Maka secara posesif. Filsafat adalah jalan keluar sekaligus menjadi jalan buntu. Jalan keluar bagi kemiskinan autentik diri. Ia juga menjadi jalan buntu bagi over libido. Maka belajar filsafat adalah sesuatu yang mutlak menuntut untuk berani menjelajahi hutan “agave” yang lebat. Menuntut diri untuk bebas dari penjajahan apatis. Jika tubuh sangat membutuhkan olahraga. Maka batin pula butuh olah batin. Maka filsafat adalah pilihan paling tepat untuk tumbuh sehat ber evolusi didunia yang sudah sekarat dan moral yang kian terdegradasi ini.
Read More

Senin, 27 Juli 2015

Puisi filosofis. (Sang pengharap cinta )

Sang Pengharap Cinta


Akan pasti tiba adanya
kau memanggilku
memilih aku menjadi pecundang atau penghias taman-taman surga.
aku tak ingin menjadi keduanya
aku tak ingin nerakamu.
juga tak ingin surgamu.
aku hanya butuh cintamu.
dan kuingin bersamamu.
didekatmu. Saling bertasbih pada nada-nada cinta.


Aku tahu tak ada kepuasan pada yang terbatas.
kepuasan hanya ada pada keabadian.
cintamu.
kuharap menembus keterbatasan dan keabadian.
hingga sudah kurasakan.
sebelum kau memanggilku.

aku relakan semua yang ada pada aku.
karena sesungguhnya aku adalah kamu.
kita adalah subjek cinta diantara aku dan dirimu.
Read More

Pesan Bapak Kepada Anaknya ( Puisi anak Filsafat )


Pantat kau masih biru.
dan kau sudah berkata.
cita-citaku ingin menjadi seorang polisi.

anakku.

lihat dirmu.

Badanmu kurus.
dan kau tak bisa mengapung diatas Air.
bisa-bisa kau hanya akan menjadi bulan-bulanan para pencopet.
dan kaupun bisa menjadi pencopet dari pencopet.

Kau belum juga bisa berdiri.
dan
kau dengan gagap berkata.
aku ingin menjadi seorang serdadu.

anakku.
lihat dirimu
kau tak Gagah dan kau terlalu mengasihani.
perintah datang, kau kokang senjata. Dan kau Membabi buta.
tidak bisa kau lakukan itu.
bukan itu yang bapak mau

Gigi kau baru saja tanggal.
dan kau sudah berucap.
cita-citaku ingin menjadi politikus.
Anakku.
Hatimu itu terlalu bersih.
Kau selalu berkata jujur.

dan kau akan babak belur dengan para pembohong.

jika kau ingin menjadi itu maka belajarlah dari seorang pencuri.
Kau kerjakan pr dari gurumu.
tiba-tiba kau berkata
aku ingin menjadi seorang guru.

Celaka.
anakku.
kau teralu cerdas untuk menjadi seorang guru.
labih baik kau jadi seorang pengemis saja.
hidupnya lebih layak dari pada gurumu itu.

lalu kau bertanya.
aku harus jadi apa bapak.

Anakku jadilah seperti bapak.
tak punya pekerjaan.
pengangguran sejati dinegeri yang kaya raya.
tapi setidaknya bapak lebih mulia dari mereka.

Read More

Minggu, 26 Juli 2015

Menulis adalah menulis? Filosofi menulis


“Menulis adalah menulis?. Apaan?”

M’R

Jika berusaha untuk didefinisikan. Apakah menulis itu?. Maka akan muncul berbagai batasan definisi mulai dari yang paling nyeleneh seperti “ menulis adalah menggerakkan pensil dengan tangan naik turun. Diatas lembaran putih”. Orang pasti akan berpikiran yang aneh. Gerakan naik turun, emang apaan?. Haha,  Atau definisi yang terdengar baku padahal ngga baku-baku banget. Misalnya “menulis adalah kegiatan menuangkan pikiran ke sebuah media yang nyata.” Tapi kalau menulis kisah cintaku kedalam hatimu, apakah masih tetap dikatakan menulis?. Bisa jadi, Haha.

Seandainya “Madilog” dan metode ilmiah tidak pernah mengatakan. “Defenisi tidak boleh terlalu pendek”. Maka aku akan menghipotesakan bahwa menulis adalah menulis. Why? karena seseorang tidak akan pernah dikatakan menulis jika tak menulis. Seorang baru dikatakan menulis kalau dia menulis. Terserah mau pake tangan, pake kaki, atau pake lubang hidung sekalian. Dalam media kertas, elektronik, tembok, atau muka orang lain sekalian. Yang jelasnya menulis baru dikatakan menulis kalau menulis. Defenisi yang memang agak membingungkan.

Apakah susahnya menulis? Ngga susah-susah banget. Hampir setiap hari pelajar disekolah itu pasti menulis. Apalagi kalau gurunya ngajarin membaca. “tulis yah nak, dari Do, re, mi, fa, sol, la, si, do.”.  dan murid muridnya bernyanyi bersama-sama. Apaan ngga nyambung. Tapi yang paling ekstrim. Kalau guru itu nyuruh nulis dari paragraph pertama sampai hari kiamat. Haha. Ngga masuk akal.

Sebenarnya sih menulis adalah sesuatu yang amat penting dan gampang banget. Kalau kamu ngga bisa nulis itu artinya kamu ngga punya pulpen, buku, meja sekolahan dan laptop. Kasihan. Kalau kamu ngga bisa nulis berarti kamu bukanlah manusia. Kalau Aristoteles mengatakan “ manusia adalah binatang yang berpikir” maka orang yang ngga bisa nulis adalah binatang yang ngga punya pulpen, pensil, buku, meja sekolahan, laptop dan ngga punya akal. Menulis memang adalah bagian dari kegiatan berpikir.

Maka menulis bagi orang yang mengaku terpelajar adalah sesuatu yang mutlak dilakukan. Tidak ada hari tanpa menulis. Entah dari nulis status di facebook, coment foto foto alay di Instagram, atau re twet di akun ayah-ayahannya Bolang Makassar. Atau nulis coment diblog mantan pacar yang lagi curhat. Sampai nulis dibuku diary yang unyu-unyu itu.

Menulis bagi seorang mahasiswa adalah Fardhu ain. Yang tidak melakukannya dianggap Kafir dan akan terancam masuk neraka Jahannam. Waspadalah, waspadalah, waspadalah. Karena kenapa? Mahasiswa adalah kunci perubahan dunia. Ibarat dunia itu sudah ada digenggamannya. Tinggal bagaimana mahasiswa itu mengatur bagaimanakah dunia masa depannya. Maka menulis adalah jalan menuju perubahan itu.

 

Bagaimanakah menulis yang baik itu?. Timbul pertanyaan, maka menulis yang baik itu adalah ngga boleh nakal ngga boleh nangis malu sama kucing, meong,meong. Maaf, itu langunya Romaria irama. Haha. Menulis yang baik adalah menulis sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran anda. Yah. Pikiran kotor pun boleh dituliskan. Itu malahan yang paling kritis bro. Pikiran kotor itu adalah mengkritisi sampah-sampah yang berserakan di kota Makassar yang tidak rantasa katanya. Baik sampah yang berserakan di TPA Antang. Nassami berserakan, tempat sampah mentong itu bodo. Maksudnya sampah yang ada di pantai Losari, pantai Tanjung Bayam dan sampah masyarakat yang berserakan di Nusantara. Itu termasuk sampah yang paling susah didaur ulang. Yah, jadi intinya menulis adalah suatu kegiatan yang sangatlah mudah. Maka menulislah untuk dunia yang lebih baik. Menulislah untuk masa depan yang cerah. Kisah ini dipersembahkan oleh. Cepsodent 123 mulai. Haha. Mohon maaf kalau penulisnya agak absurd yang condong ke diagnosa otak yang udah miring. Tapi secara kontekstual. Dia hanya berusaha menunjukkan bahwa tulisan yang ngga layak dibaca saja itu dapat diterima. apa lagi yang layak untuk dibaca. Super sekali. 

Read More

Fundamentun Memandang Antroposentris


Fundamentum memandang Antroposentris.
sebuah radikal dilema.
sebuah Esai hasil baca dari buku Sesudah Filsafat
.Ignatius loyola ( 1491-1156). pendiri serikat Yesus .mengeluarkan Azaz Fundamentum yang terdapat pada latihan Rohani nomor 23. beginilah bunyinya: Manusia diciptakan untuk memuji , menghormati serta mengabdi Allah Tuhan kita, dan dengan demikian menyelamatkan jiwanya. barang lain  diatas permukaan bumi diciptakan bagi manusia, untuk menolongnya dengan mengejar tujuan ia diciptakan. maka manusia harus mempergunakan, sejauh itu menolongnya mencapai tujuan tadi, dan melepaskan diri dari padanya, sejauh itu merintanginya. Sebab itu kita perlu mengambil sikap lepas bebas terhadap segala barang ciptaan, asal itu terserah pada kemerdekaan kehendak bebas kita, lagi pula bukan hal terlarang. begitulah Hingga dari pihak kita tidak menghendaki kesehatan melebihi sakit, kekayaan melebihi kemiskinan, kehormatan melebihi penghinaan, hidup panjang melebihi hidup pendek, dan begitu seterusnya mengenai hal lain. kita melulu akan menginginkan dan memilih apa yang lebih membimbing kearah tujuan kita diciptakan. 




Teori Fundamentum lebih jauh mengatakan " manusia itu bukan untuk dunia. tetapi dunialah untuk manusia." dikutip dari buku ( sesudah Filsafat ). teori ini menunjukkan. bahwa tujuan hidup Manusia hanyalah fokus untuk memuji dan menyembah Tuhannya. sementara posisi dunia hanya menjadi sebuah alat untuk membantu eksistensi manusia dalam memuji Tuhannya. jika alat itu ternyata tidak membantu manusia dalam eksistensinya memuji Tuhannya maka dia berhak bahkan harus meninggalkan alat itu.
Teori Fundamentum lebih lanjut mengatakan. dunia dan manusia adalah sama sama ciptaan. tetapi manusia dalam hal ini berbeda dari hal-hal lain yang ada di dunia. manusia diciptakan untuk memuji Penciptanya. sedangkan ciptaan yang lain diciptakan untuk membantu manusia memuji penciptanya. lalu siapakah manusia yang disebut oleh Fundamentum itu?. seorang Karl Rahner menjawabnya dalam bukunya Einubung priesterlicher Existence ( dikutip dari buku Sesudah filsafat, essai G.P Sindhunata). Rahner mengatakan, manusia yang dimaksud oleh Fundamentum itu bukanlah manusia pada umumnya, tetapi "aku" atau "pribadiku" ini. Memang ada manusia lain seperti aku. tetapi Fundamentum tidak berbicara sola manusia yang lain seperti aku, melainkan tentang aku. Kalau tidak demikian, jika yang dimaksud adalah manusia pada umumnya, maka pengertian "hal hal lain diatas dunia" tidak mempunyai tempat dalam Fundamentum. Dengan kata lain, jika manusia itu adalah aku. maka manusia-manusia selain aku mesti "diundurkan atau dimasukkan" dalam daftar "hal-hal lain" yang perlu diacuhkan. sebab sama dengan "hal-hal lain" manusia yang selain aku bisa membantu tetapi juga bisa menghambat aku dalam menjapai tujuanku diciptakan

Seperti itulah pandangan Antropsentris yang radikal dari Fundamentum. Manusia itu justru karena ia adalah aku, maka ia adalah einmalig ( suci ), satu satunya dan tiada duanya. Manusia lain bisa menjadi penghalang bagi aku untuk menjadi einmalig. artinya selain aku dapat membuat aku menyimpang dari tujunku diciptakan. kalaupun ia membantu, ia juga tidak boleh meniadakan ke einmalig-anku. Artinya, ia harus membantu aku untuk meraih tujuanku diciptakan. Maka akhirnya, satu-satunya pasanganku hanyalah Tuhan, karena hanya pada Dia akhirnya aku harus mempertanggungjawabkan ke eimaliganku. hanya dalam dialog dengan Dia, aku menjadi tahu, mengapa aku ini harus diciptakan. karena itulah aku harus menerima kesepianku dengan Dia. karena hanya dengan Dialah ke einmaliganku tercapai. Tetapi juga dalam Dia, yang menciptkan aku dalam keinmalganku itu, maka aku bisa menanggung kesepian itu. dikala kesepian itu menjadi sebuah beban yang sedemikian berat buat aku. Dialah yang "menyudutkan" aku dalam kesepian dan kesendirianku. tetapi Dia pula yang menjadi pengungsian bagi kesendirian dan kesepianku itu.Dan itulah radikalitas dari sebuah Fundamentum bukan manusia lain tetapi akulah yang harus bertanggung jawab terhadap ciptaan ini.selanjutnya, aku adalah ciptaan itu berarti, bahwa aku terbatas, dan tahu akan keterbatasanku. aku tidak mungkin melampaui keterbatasan itu. Kendati demikian, aku ini ada, dan adaku bukan sekedar maya atau kesemuan belaka . juga yang ada pada aku bukanlah kesia-sia an belaka. Tetapi aku ini terbatas. Dan karena keterbatasan itulah mau tidak mau akau harus pergi dari diriku. ini artinya jalan yang lurus itu adalah dalam diriku.  dan jalan itu menuju kepada Tuhan yang sesuai dengan pengalamanku. Aku memiliki ketidakterbatasan atau sebuah kebebasan yang Absolut. maka aku harus menuju dan menyerahkan diri pada-Nya yang memiliki ketidakterbatasan dan kebebasan yang Absolut itu.
Read More

Senin, 20 Juli 2015

puisi filosofis kehidupan ( cahaya jelas pada kegelapan ).

CAHAYA JELAS PADA KEGELAPAN
m'r



DI SINI AKU SENDIRI.
PADA MALAM AKU TERSUDUT.
KUHARAP BULAN MENYAPAKU.
TAPI DIA IKUT MENYUDUTKAN.

KEMANA AKU HARUS BERGERAK.
JIKA SUDAH KEGELAPAN MENGEPUNG.
DIMANAKAH ENGKAU WAHAI CAHAYA.
HADIRLAH WALAU HANYA SETITIK SINAR.

RESAH DAN SERAK.
SEMAKIN AKU MENGADU.
SEMAKIN AKU TERSIKSA.
INGIN KUTIKAM SAJA JANTUNGKU.
BIAR KUDAPATI MANA YANG BENAR DAN MANA YANG SALAH.

TAPI APAKAH ITU JALAN KELUAR?.
KUPIKIR IA.
TAPI TIDAK. ITU BUKAN JALAN YANG LURUS.
SEDANGKAN AKU RAGU DALAM KEBENGKOKAN.

WAHAI YANG KURASA JAUH.
TUNTUNLAH AKU PADA KEBUTAAN INI.
HADIRKAN DIRIKU PADA SETIAP LANGKAHMU.
DALAM KEGELAPANPUN AKU MENYEMBAHMU.
DAN KUHARAP BENAR ENGKAU ADALAH CAHAYA.
BIAR MUDAH, AKU TAHU DIRIMU PADA KEGELAPAN INI.
Read More

Rabu, 08 Juli 2015

Filosofia untuk Pejuang Tanah Suci



PEJUANG TANAH SUCI
BY: Mr M

Menginjakkan kaki di tanah ranjau
melangkah diatas mayat harum
bertaburan darah segar
tangian menjadi nyanyian pengantar
demi terkasih pejuang tanah suci.

Meski kau akan ledakkan kepala mereka
mereka akan tetap berdiri dibarisan Allah
mereka menantang, menantang, menantang, menantang
mereka berani berdiri bersenjatkan AlQur’an
melawan dengan tongkat doa
mereka yakin syahid adalah tujuan.

Pejuang tanah suci
berjuang demi kesucian. Tauhid
Berjuang untuk tanah kelahiran.
berjuang membasmi kaum yang biadab.
kaum para syaitan. Tempat iblis bernaung.

Mereka pejuang tanah suci
akan tetap berdiri di tanah yang suci
akan tetap terus bernyanyi dengan Al Qur’an
mereka yakin mati berjuang di tanah suci
berakhir damai di pembalasan tanah kesucian.
yaitu
syurga yang sejuk.
Read More

Selasa, 07 Juli 2015

Kata-kata filsafat di dalam puisi : Bunga Surga



BUNGA SURGA
karya : Mr M

Duhai gadis manis berambut hitam
aku mencintaimu
dan marilah kita terbawa bahtera kasih saying
dalam lautan percintaan berombak kesungguhan
Duhai gadis manis berpipi merona
aku mengagumimu
dan kumohon tinggallah sebagai hatiku
didalam jiwa yang akan terus mendekapmu
Duhai gadis berbibir senyuman indah
ijin aku menyentuhnya dengan kelembutan
lalu tutuplah matamu
hingga aku terbang didalam sana menerangimu
Engkau gadis yang kuharap menemaniku
duduk diatas dipan kenyamanan bersamaku
memandang bintang bertaburan dikaki langit
dan kita menyatukan raga hingga datang akhirnya.
jiwa kita yang akan menyatu. Saat itulah ku persembahkan.
bunga surga sebagai buah cinta kita. Sampai saatnya kita tertidur diatas ranjang permadani
.
Read More