OPINI GILA “Kapan Tuhan berulang Tahun?”
M’r
Ada satu waktu dimana seorang manusia menetapkan suatu hari yang spesial untuknya dan secara relatif ingin di spesialkan di hari itu. Hari yang dimaksud adalah hari ulang tahun, Milad, Birthday, hari kelahiran atau hari dimana putusnya tali rahim ibu dari pusar bayi yang menimbulkan tangisan kebahagiaan.
Hari ulang tahun biasanya diperingati dengan nyanyian “ happy birthday to you” atau ucapan “selamat ulang tahun” yang kemudian di iringi dengan sebuah kue diabetes dan hadiah yang dimisterikan oleh pembungkus kado yang cantik. Atau yang tidak bermodal hanya mengucapkan lewat akun Face book dengan singkatan “HBD”.
Subjek manusia yang berulang tahun pula bermacam dalam memperingati hari ulang tahun. Ada yang mengeluarkan biaya sendiri, memasang segala pernak-pernik pesta lebay, ada yang hanya merahasiakan hari ulang tahunnya karena takut ditimpuk telur busuk. Ada yang lebih agamais menyambut hari ulang tahunnya dengan berpuasa ada pula yang biasa-biasa saja saat menyambut hari yang spesial itu. Ini mengartikan bahwa hari ulang tahun itu merelatifkan perasaan. Masing-masing manusia memperingati hari ulang tahun dengan caranya dan metodenya sendiri.
Namun adakah manusia pernah mempertanyakan dirinya. Apa filosofi dari hari ulang tahun itu?.
Kata “ulang tahun” kita ambil sebagai ukuran pertama untuk memfilosofikan hari kelahiran. Karena mayoritas mulut manusia melayu sering memakai kata ini untuk menandai hari kelahiran.
Jika kita lihat dari esensi katanya. “ Ulang tahun”. Kata “ ulang, mengulangi, di ulangi” bisa diartikan secara harfiah adalah mundur kembali kebelakang. Maka memperingati hari ulang tahun berarti kembali ketahun dimana kehidupan manusia di mulai. Pertanyaanya adalah. Mengapa mesti kata “Tahun” yang dipilih untuk melengkapi kata ulang. Mengapa bukan “ ulang hari, ulang tanggal, ulang bulan atau ulang detik”. Jiak kita jawab dnegan mengahadirkan hikmahnya. Kata tahun yang menemani kata ulang menjadi ulang tahun. Mengajarkan agar manusia tiada hentinya bersyukur setiap hari sampai berganti tahun ke tahun.
Sementara itu mulut manusia Inggris. Menandai hari kelahiran dengan mengucapkan” happy birthday”. Secara liar penulis mengartikannya “ hari burung bergembira” dengan tafsiran bahwa hari kelahiran mesti diperingati dengan rasa senang seperti seekor burung yang selalu bernyanyi setiap harinya dengann gembira sebagai bukti rasa ke syukuran.
Lalu muncul pertanyaan lain bagaimanakah hari ulang tahun sendiri bagi manusia super?
Maulid atau milad adalah salah satu sebutan bagi hari kelahiran manusia suci Rasulullah Saw. Maulid yang artinya adalah hari lahir. Dalams sejarahnya Raja Musaffar yang adalah raja Irbil yang pertama kali memperingati hari maulid Nabi ini. Meski ada juga yang beranggapan bahwa Shalahuddin Al ayyubilah yang pertama kali memperingati maulid nabi. Namun dari perbedaan itu memunculkan tujuan yang sama dari maulid nabi yakni untuk menghormati dan menghargai Rasulullah SAW.
Sementara itu sebutan bagi hari kelahiran manusia super lainnnya yakni nabi Yesus. Disebut sebagai hari natal. Natal adalah bahasa portugis yang artinya kelahiran. Dibarat hari kelahiran nabi Yesus diperingati dengan sangat meriah, pohon natal dihiasi dengan lampu warna-warni dan dongeng Santa claus yang menggembirakan telinga anak-anak. Dan smeua itu menunjukkan begitu gembiranya manusia menyambur kelahiran Nabi Yesus.
Namun pertanyaan gilanya adalah. Kapankah ulang tahun bagi Tuhan.? Tentu pertanyaan ini bukan bermaksud memanusiakan Tuhan. Penulis hanya ingin menggugah nurani autentik manusia untuk tidak hanya bergembira dengan hari kelahiran manusia saja. tapi hari ulang tahun meski juga di berikan bagi Tuhan. Ada satu hari dimana kita bisa menyediakan waktu untuk Tuhan dan berpesta dengannya. Namun ini tentunya misi yang sangat gila. Namun bukan bermaksud untuk menggilakan subjek yang lain.
Sebagai ukuran hari ulang tahun Tuhan. Tentu tidak bisa disamakan dengan hari ulang tahun manusia. Tuhan tidak pernah lahir karena Tuhan tidak pernah berawal. Dia yang adalah penggerak pertama tidak mungkin digerakkan. Dia yang menciptakan tidak mungkin diciptakan. Maka tidak ada hari lahir bagi Tuhan. Maka kata ulang tahun bagi Tuhan bukan untuk mengulang tahunkan Tuhan tapi penulis ingin agar manusia juga mesti harus menghargai, menyayangi, mencintai. Dan tidak pernah lupa untuk mengucapkan “ happy birthday dalam bentuk Dzikrullah setiap detiknya.” Untuk Tuhan yang nantinya kembali untuk manusia. Hari ulang tahun bagi Tuhan tidak mungkin bisa di tetapkan dalam ruang dan waktu. Maka setiap detik setiap jalannya waktu disitulah Tuhan berulang tahun setidaknya mendekati. Maka setiap saat manusia mesti selalu ingat dengan Tuhan di setiap hembusan nafasnya.
Sholat lima waktu juga termasuk prosesi dari pesta ulang tahun Tuhan, semua hari adalah hari ulang tahun Tuhan.