Senin, 06 Juli 2015

Blunder Beladiri. Filosofi Ilmu Seni Bela Diri


Blunder Beladiri. Filosofi Ilmu Seni Bela Diri
Blunder beladiri, Filosofi ilmu seni Bela diri
M’r


Jika kita sebut pencat silat, manca’, Krav maga, kick boxing, thai boxing dan kungfu wing chun dan yang lainnya. Maka yang ada didalam benak kita adalah jurus untuk mematikan lawan, menahan serangan, memberikan pukulan fatal. Hingga lawan dapat rubuh dan kalah. Secara definisi yang liar. Semua itu adalah ilmu bela diri. Namun apakah pernah terbesik dibenak anda sebuah pertanyaan bijak. Apa sih Filosofi bela diri?.

Jika manusia dapat mengetahui dirinya. Atau socrates mengatakan kenali dirimu. Maka manusia akan tahu potensi yang autentik didalam materinya. Semua manusia memiliki potensi untuk mempertahankan dirinya dan membela dirinya. Semua manusia memiliki naluri untuk memiliki ilmu bela diri.

Filosofi bela diri, jika dikenali maka manusia akan menuju pada kebijakan diri. Kesederhanaan hidup. Dan kemewahan cinta. Beladiri berkembang menjadi sebuah ilmu. Beladiri memiliki ilmu karena bela diri juga memiliki metode tersendiri yang dikuasai dengan cara belajar yang giat dan disiplin.
Jika ditengok dari sudut mata kritisisme. Hikmah dibalik kata ilmu yang disandang oleh bela diri adalah. Seorang yang menjadi mahir bela diri. Harus memiliki kebijakan diri. Karena seorang yang berilmu adalah orang orang yang menjadi bijak dan membijakkan dirinya juga membijakkan lingkungannya.
Filosofi dari bela diri. Secara epitimologi bela diri terdiri dari dua kata. “Bela” dan “Diri”. Jika dielaborasikan lebih mendalam. Kata “bela” menurut KBBI adalah menjaga baik-baik, memelihara dan merawat. Sedangkan “Diri” menurut KBBI adalah orang, seorang, terpisah dari yang lain. Maka jika digabungkan Beladiri adalah usaha untuk menjaga baik baik diri dari segala yang mengancam.
Dari epitimologinya. Ilmu bela diri adalah metode untuk menjaga baik-baik diri sendiri dan diri yang lainnya(orang lain) dari segala hal yang mengancamnya. Maka jika selama ini ada manusia bodoh yang mengartikan bahwa. Ilmu Bela diri adalah metode untuk menyerang, melumpuhkan dan menjajah orang lain demi kepentingan diri adalah manusia dengan blunder yang paling memalukan.

Ilmu bela diri sehakikatnya adalah ilmu yang memperdayakan potensi besar yang dimiliki seorang manusia. Ilmu bela diri diperdayakan saat manusia sedang merasa sangat terancam. Sebagai seorang yang berjiwa ahimsa (anti kekerasan). Ilmu bela diri seharusnya berisi jurus-jurus untuk mempertahankan diri dengan presentasi 80% lebih banyak saat bertarung. 20% lebihnya adalah jurus untuk menyerang tanpa memberikan luka yang sangat fatal. Ilmu bela diri yang berujung pada kematian lawan adalah blunder dari ilmu bela diri yang sematanya keluar dari tubuh “bela diri”. Sehakikatnya ilmu bela diri adalah untuk memberikan rasa aman dan kedamaian.

Batasan yang lain. Bela diri juga dimasukkan dalam kelompok seni. Maka beladiri juga akan lebih lengkap jika disebut sebagai sebuah keindahan. Maka bela diri yang adalah untuk menghancurkan dan melukai secara fatal buklanlah sebuah keindahan. Tidak ada seni untuk membunuh. Hanya manusia physicopat yang berusaha menegatifkan hal itu. Seni adalah pos keindahan. Membunuh, melukai adalah negasi dari keindahan. Maka bela diri ditekankan adalah seni yang sangat indah dengan gerakan tubuh yang mempesona.
Maka habislah sudah. Filosofi beladiri. Adalah semata-mata ilmu dan seni untuk memperdayakan diri autentik. Aku membela aku yang ada didalam aku. Juga membela aku yang ada didalam akunya dia. Apakah dengan tangan kosong dan senjata. bela diri adalah daya untuk membela hak untuk hidup dengan lestari dan damai.
Maka setiap manusia yang mendalami ilmu seni bela diri. Mutlak menyederhanakan dirinya dan membunuh kesombongan yang ada berputar kencang di poros libidonya. Setiap manusia juga harusnya mendalami ilmu seni bela diri. Karena hikmah dan nilanya amat kaya untuk dipelajari.

Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon