Pantat kau masih biru.
dan kau sudah berkata.
cita-citaku ingin menjadi seorang polisi.
anakku.
lihat dirmu.
Badanmu kurus.
dan kau tak bisa mengapung diatas Air.bisa-bisa kau hanya akan menjadi bulan-bulanan para pencopet.
dan kaupun bisa menjadi pencopet dari pencopet.
Kau belum juga bisa berdiri.
dan kau dengan gagap berkata.
aku ingin menjadi seorang serdadu.
anakku.
lihat dirimu
kau tak Gagah dan kau terlalu mengasihani.
perintah datang, kau kokang senjata. Dan kau Membabi buta.
tidak bisa kau lakukan itu.
bukan itu yang bapak mau
Gigi kau baru saja tanggal.
dan kau sudah berucap.
cita-citaku ingin menjadi politikus.Anakku.
Hatimu itu terlalu bersih.
Kau selalu berkata jujur.
dan kau akan babak belur dengan para pembohong.
jika kau ingin menjadi itu maka belajarlah dari seorang pencuri.Kau kerjakan pr dari gurumu.
tiba-tiba kau berkata
aku ingin menjadi seorang guru.
Celaka.
anakku.
kau teralu cerdas untuk menjadi seorang guru.
labih baik kau jadi seorang pengemis saja.
hidupnya lebih layak dari pada gurumu itu.
lalu kau bertanya.
aku harus jadi apa bapak.
Anakku jadilah seperti bapak.
tak punya pekerjaan.
pengangguran sejati dinegeri yang kaya raya.
tapi setidaknya bapak lebih mulia dari mereka.