Kamis, 27 Agustus 2015

Puisi Negeri Para Kaum Bedebah, Bukan Indonesia



Negeriku yang usang.
Jaring laba-laba berkelambu disudut pengadilan.
Dan para politkus bertopeng
berbicara diruang sidang.
dan Paripurna sudah menjadi Kandang kambing.

Apatah lagi. Ah.
Negeri para kaum bedebah.
Semuanya hanya Sampah.
kekacauan aaaah. sudah Bertambah-tambah.
menjadi duri didalam tubuh garuda yang sakit parah.
dan Sayapnya yang gagah.
sudah lama patah.
Pancasila hanya sekedar Sumpah.
Dan hukum tak lagi memandang yang salah.
Yang Kaya berpoyah-Poyah.
dan Simiskin hanya bisa pasrah.

Dimanakah Negeri Kita.?
Negeri yang harum namanya itu.
Negeri para kaum Bedebah. Bukan Indonesia.
Tapi itu hanya negeri syaitan yang berakar didalam negeri para malaikat.
Masih Ragu. Kuyakin masih ada kaum yang bermata jernih.
Siap melawan para kaum bedebah yang sedang tertawa.

Aku dan Kamu
dan dia.
dan Kita
dan mereka.
dan semuanya.
kitalah para malaikat itu.
Sipenerus bangsa.
Tongkat pemukul syaitan.
sudah ada ditangan kita.

Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon