Sabtu, 08 Agustus 2015

JALAN YANG DI TEMPUH DALAM BERTASAWUF

Jalan yang di tempuh dalam bertasawuf.


1.   Syariat.


Syariat adalah nama yang diberikan kepada dasar-dasar dan hukum yang diwahyukan Allah dan di wajibkan kepada umat Islam untuk di patuhi, baik yang terkait dengan hubungan kepada Allah maupun yang terkait dengan hubungan sesama umat manusia.
Dari pengertian diatas dapat di pahami bahwa syari’at adalah terkait dengan hukum Syara’ seperti haram, wajib, sunnah, makruh, dan mubah. Dengan kata lain yang termasuk perintah dan larangan Allah Swt, termasuk shalat, puasa, zakat, haji,dll.
Bagai orang –orang tasawuf ajaran Islam yang termasuk dalam kategori tersebut harus di laksanakan secara sempurna sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an dan Sunnah, karena hal tersebut merupakan yang pokok dan syarat utama dalam menempuh perjalanan menuju Tuhan. Tidak ada tasawuf tanpa syaria’at. Artinya tidak bisa memasuki tasawuf tanpa mengetahui dan melaksanakan syariat.


2.   Tarikat

Tarikat adalah menjalankan amal yang lebih berhati-hati tidak memilih kemurahan(keringanan) syara’, seperti sifat wara’ serta ketetapan hati yang kuat seperti latihan-latihan jiwa.
Bedasarkan pengertian tersebut, dapat di katakan tarikat merupakan pelaksanaan dari syaria’at yang harus di dasarkan pada petunjuk al-Qur’an dan hadis Nabi saw, sehingga antara syariat dengan tarikat tidak dapat di pisahkan, artinya  tarikat tanpa syari’at tidak di benarkan, begitu pula sebaliknya. Tarikat merupakan latihan-latihan yang di lakukan secara bertahap untuk mencapai tingkatan yang lebih dekat dengan Tuhan yang meliputi cara pelaksanaan pensucian diri agar terhindar dari segala macam bentuk dosa yang menjadi penghalang utama dalam berhubungan dengan Allah swt.


3.   Hakikat

Hakikat adalah keadaan seorang sufi saat sampai pada tujuannya yaitu ma’rifatullah dan musyahadah nur yang tajalli yakni terbukanya cahaya yang gaib bagi hati seseorang. Dengan kata lain syariat adalah melihat Allah Swt dengan hati. Dalam tarekat seseorang memperbaiki seseorang memperbaiki ibadah, dalam hakikat orang memperhalus kehidupannya dalam mencapai maqamat dan ahwal.

Hakihat itu ada tiga macam yaitu:
Pertama hakikat tasawuf adalah membicarakan usaha memutuskan dan meninggalkan ke inginan syahwat dan dunia dengan segala kemewahannya.
Kedua, hakikat ma’rifah adalah mengenal nama-nama Allah dan sifatnya dengan sungguh-sungguh, dengan mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari, menjaga kesucian diri dan kesempurnaan akhlak.
Ketiga, hakikat haqiaq adalah puncak segala hakekat, termasuk martabat ahadiyah dan penghimpunan semua hakekat.


4.   Ma’rifah

Ma’rifah merupakan pengenalan terhadap Tuhan dengan secara sungguh-sungguh, yang merupakan salah satu puncak perjalan seorang sufi.

Keempat hal tersebut di gambarkan oleh Abu Bakar Atjeh sebagai berikut; Syari’at merupakan peraturan, tarikat merupakan pelaksanaan terhadap aturan, hakikat adalah keadaan seseorang saat melaksakan aturan tersebut , dan ma’rifah adalah tujuan terkahir yang akan di capai dalam perjalanan tasawuf.

Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon