Senin, 31 Agustus 2015

Teori Tentang Cinta, Sebuah Filsafat Cinta

Filsafat Cinta.Cinta, Apa itu cinta? pertanyaan mendasar, adakah di antara kita yang dapat menjawab apa itu cinta? Ok sebelum menjawab apa itu cinta, mari kita membahas efektifitas Cinta dalam kehidupan sehari-hari.

Efektifitas Cinta


Ketika anda lapar, haus ataupun anda membutuhkan sesuatu lalu anda putuskan untuk mencari hal itu, namun di suatu tempat anda menemukan hal itu, dan hanya ada di tempat itu, dan lagi ternyata Harganya sangat mahal dan tentunya di atas standar, ketika anda perhitungkan dengan uang yang ada di dompet anda dan ternya pas tidak kurang dan lebih dan di lain sisi ada kebutuhan untuk esok hari, Apa yang akan anda Putuskan? membelinya atau menahan Rasa Lapar anda, Haus anda atau apapun yang sangat anda butuhkan saat itu?

Yakin dan percaya tanpa banyak berfikir anda akan membeli hal tersebut, Mengapa??? karena ada Hasrat.
Sudah dapat kata kunci yang penulis selipkan dalam analogi cerita di atas tentang efektifitas Cinta? kalu belum baca kembali, kalau belum juga silakan berkomentar, kalau belum juga, berproses lah.

Saya kira sudah bisa menangkap makna yang penulis selipkan di atas, ok kita lanjut ke komponen-komponen untuk menjadi cinta

Atribut Cinta


Apakah yang penulis maksud disini adalah Cinta terhadap Lawan jenis? Sungguh sayang anda salah kamar, karna istilah cinta di tulisan ini bukan cinta sebatas Lawan jenis namun Cinta Universal. Ok, jadi atribut yang di butuhkan agar menjadi Cinta apa? mengerti istilah saya? jika tidak saya perjelas di paragraf di bawah ini, dan jika sudah jelas silakan lewati paragraf di bawah ini

Atribut cinta atau sesuatu yang di butuhkan cinta agar dirinya di katakan cinta, atau istilah penulis adalah Eksistensi, sebenarnya kata eksistensi itu sendiri penulis kurang tau definisinya secara formal, namun selama perjalanan penulis di filsafat, paham saya tentang Eksistensi itu adalah Sesuatu yang membuat Eksis dari hal itu (Tensinya). Contoh kecil seperti DNA yang terdiri dari kode-kode yang membentuk sebuah program bagaikan perintah CMD di Windows Dekstop, namun tentu saja ada Penulis dan ada Pembaca. "Tulisan akan eksis jika ada pembaca" mengerti? lanjut

Jadi apa yang dibutuhkan Cinta untuk menjadi cinta? saya akan memberikan sebuah pertanyaan yang akan menerangi anda...
Bedanya Hati dan Akal apa? Jawab yang jujur.

....
.
....

....

Anda sudah menjawab? Jika jawaban anda mempunyai perbedaan, entah apa jawaban anda jika masih membedakan kedua hal ini maka itu bukan cinta, Jika masih berpendapat bahwa ada yang mencintai dan di cintai, ada aku dan kamu, maka itu bukan cinta.

Lalu apa yang dibutuhkan untuk menjadikan cinta itu cinta? Tidak ada. anda hanya di permainkan dengan tulisan-tulisan di atas, sama halnya anda hanya di persulit oleh konsep-konsep, anda hanya tidak percaya kepada diri sendiri. Andaikan anda percaya kepada diri anda, saya yakin anda tidak akan pusing dengan tulisan saya.

Cinta tidak untuk di katakan, di tuliskan, di banggakan atau di publikasikan. Cukup hayati prosesnya dan tunjukan dengan langkah anda.

Bagaimana cara menghayti proses cinta itu sendiri? jawabannya sudah cukup jelas di dua paragraf di atas paragraf ini. Lalu kita kembali ke pertanyaan sebelumnya, Apa itu cinta? lalu kita hadirkan lagi suatu pertanyaan "Masihkah kita akan menjawab pertanyaan tersebut?" atau mungkin anda berharap penulis akan membuat teori-teori ataupun konsep-konsep yang akan menjelaskan tentang Cinta itu sendiri? Jika anda belum mengerti baca paragraf 3 dari atas.

Lalu apakah maksud penulis disini adalah tak ada definisi untuk cinta atau sekiranya teks yang dapat mewakili kata cinta tersebut? Yang anda harus pahami adalah keterbatasan manusia yang ingin mentransmisikan alam mentalnya ke dalam alam lahiria. itulah keterbatasan alamiah manusia, terkadang penulis suatu tulisan berbeda dengan apa yang ada di alam mentalnya, karena sebelum menulis sudah terjadi konflik dalam sebuah alam idea.

Jadi apa itu cinta? Kita hidup dan kita sadar bahwa kita berada di alam material dan cinta itu adalah inmaterial, mungkinkah kita melihat inmaterial dari alam material? atau kita ubah pertanyaannya mungkinkah sesuatu yang tak hidup membentuk sebuah kehidupan secara kebetulan? (Sindir teori Evolusi)

Jika jawabannya Mungkin, maka kurang tepat, jika tidak maka kurang benar. Jadi apakah tidak ada kebenaran absolut tentang sebuah penjelasan mengenai cinta? untuk lebih jelas, coba perhatikan gambar di bawah ini.

Cinta


Jika di perhatikan Gambar di atas maka kita akan mendapatkan Dualitas dari Manusia, dimana indrawi terletak pada huruf A, dan yang metafisika adalah C, B adalah Pertemuan di antara kedua tersebut. Itu artinya bahwa Jiwa ataupun Raga saling berpengaruh atau satu kesatuan. Raga berada pada warna hitam, hitam disini kita anggap saja sebagai dunia yang nampak, dan putih adalah dunia yang tidak tampak.

Mengerti maksud saya? semoga mengerti, kita lanjut.
Tidak semua dari yang A mampu di tangkap oleh yang C, dan tidak semua yang C bisa di tangkap oleh yang A, namun B adalah penghubung antara dua hal ini, kita sebut saja B adalah Akal Budi, akal budi yang saya maksud disini adalah akal dan rasa, Hati dan Pikiran jadi tidak ada pembeda di antara kedua ini yang saya tempatkan pada huruf B, jadi mampuka bagian A menjelaskan bagian C? atau kita maknakan mampuka kita menjelaskan cinta (C) saat kita berada di alam A?

Pusing dengan penjelasan saya dengan metode ilmiah para saintis? Jika anda pusing ok saya akan menjelaskannya dengan sudut pandang yang berbeda. Bagaimana kita tau bahwa dunia ini berasal mula? sedangkan kita tentunya tidak berada ataupun tidak berkesadaran saat penciptaan itu terjadi? lalu bagaiaman cara manusia sebagaian berpikir demikian? atau kita sederhanakan apakah Tuhan itu obyek? kita kembalikan lagi apakah cinta itu obyek?

Jadi apakah kesimpulan saya disini bahwa Cinta itu tak terdefinisikan? tidak juga, coba perhatikan gambar di atas sekali lagi.atau coba perhatikan gambar di atas tanpa warna selain hitam dan putih. Biarkan Putih mengisi hitam dan hitam mengisi putih.adanya Putih karena adanya hitam, dan begitu pula sebaliknya. Anda adalah Cinta itu sendiri. Jika anda merasa tercerahkan tentang cinta setelah membaca tulisan ini, Anda salah besar, masih jauh dari hakikatnya karena tulisan ini hanya sebuah Teori yang sangat terbatas.

Theory Of A-Filsafatisme Filsafat Cinta

Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon