Mistik.
Kata tersebut diartikan dalam masyarakat kita sebagai sebuah kepercayaan
terhadap sebuah kekuatan yang supernatural. Kepercayaan akan kekuatan
supernatural tersebut bahkan disembah dan di jadikan sebagai sebuah tempat
perlindungan. Hal-hal mistikpun selalu ada dalam setiap denyut nadi eksistensi
beragama. Dan dijadikan sebagai kegiatan beragama.
Dalam
sebuah sejarah yang paling kuno. Manusia semenjak pertama kali dapat berpikir. Manusia
sudah merasakan akan hadirnya kekuatan supernatural tersebut. misalnya di
peradaban Mesir kuno, manusia menyambah dewa Ra, dewa matahari yang mengatur
segala urusan di dunia. Di dataran India kuno. Orang-orang menyembah Raja Manu
yang disejajarka sebagai seorang Dewa.
Lalu
apakah sebenarnya pengertian Mistik itu?.
Secara
epitimologi. Mistik adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani “Mystikos”
yang artinya rahasia, sangat rahasia, tersembunyi,gelap, yang terbungkus dalam
kekelaman. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia mistik berarti, subsistem
yang ada dihampir semua agama dan sistem religi untuk memenuhi hasrat manusia
mengalami dan merasakan emosi bersatu dengan tuhan,tasawuf,suluk.
Berangkat
dari pengertian tersebut. maka mistik secara istilah diarikan sebagai sebuah
pengetahuan yang ruang lingkup pembahasannya adalah yang super rahasia yang
berada pada alam metafisik yang hanya dapat dijangkau oleh super manusia atau
dengan kata lain. Tidak semua manusia dapat mempelajari pengetahuan mistik.
Lebih
jauh lagi mistik di artikan sebagai pengatahuan yang tidak rasional. Yang artinya
mistik tidak dapat dipahami oleh akal dan bebas dari indra. Msitik dalam
pengertian agama adalah mempelajari tuhan melalui jalan spritual dan menditasi
tanpa melalui indra dan rasio.(As.Hornby).
Msitik
tidak dapat dimengerti oleh indra dan rasio. Karena hubungan kausalitas yang
terjadi di lingkungan mistik terlalu gelap dan sangat rahasia. Maka dia disebut
sebagai pengetahuan yang supranatural yang membutuhkan jalan selain indra dan
rasio. Bisa saja disebut sebagai jalan Spritual. Namun ketidak masuk akalan
mistik ini, tidak serta merta menghapus semua hal yang masuk akal. Mistik juga
sering menghadirkan bukti empiris . Namun tetap saja keempirisan ini memiliki
kausalitas yang sangat gelap.
Sedangkan
dalam Filsafat. Pengetahuan mistik disebut juga pengetahuan metafisika yang
adalah cabang dari filsafat.
Menurut Asmoro Achmadi (2005;14), metafisika merupakan
cabang filsafat yang membicarakan sesuatu yang bersifat “keluarbiasaan” (
beyond nature ), yang berada di luar pengalaman manusia (immediate experience).
Menurut Ahmadi , metafisika mengkaji sesuatu yang berada di luar hal-hal yang
berlaku pada umumnya( keluarbiasaan ), atau hal-hal yang tidak alami, serta
hal-hal yang berada di luar kebiasaan atau diluar pengalaman manusia.
Maka
filsafat mistik akan membuat penikmat filsafat merasakan ketakjuban spiritual
yang tidak masuk akal tapi akan memaksa akal untuk menerima bukti empirisnya. maka dengan garuk kepala kita mengatakan "itu masuk akal".