Senin, 07 Desember 2015

puisi Nyanyian debu


Nyanyian Debu

Bersama debu aku mencium angin.
Mabuk kemana arah kan tertuju.
Disambar sepi aku tersudut.
Mengarungi lautan bisu yang tak berombak.
Haru biru tercelup dalam kegelapan.
Di kaki waktu aku berteriak.
Siapa yang sudi menghancurkanku.
Aku tak mengatakan aku ingin meledak.
Tapi aku adalah debu yang terperangkap di luar kurung.
Kurung sedu sedan yang bertopeng.
Takut di dalam api dan tertawa pada komedi Ilahi.
Aku bukan ingin melawan.
Tapi aku berani berteriak di depan orang yang tuli.
Keluar dari benteng , hancurkan, tatap kilatan merdeka.
Aku manusia, pendayung tak bersandar.
Pada pulau yang tak berkompas.
Beranikah aku untuk hancur.
Beranikah aku menjadi debu.

Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon