Nyanyian Debu
Bersama debu aku mencium angin.
Mabuk kemana arah kan tertuju.
Disambar sepi aku tersudut.
Mengarungi lautan bisu yang tak
berombak.
Haru biru tercelup dalam kegelapan.
Di kaki waktu aku berteriak.
Siapa yang sudi menghancurkanku.
Aku tak mengatakan aku ingin
meledak.
Tapi aku adalah debu yang
terperangkap di luar kurung.
Kurung sedu sedan yang bertopeng.
Takut di dalam api dan tertawa pada
komedi Ilahi.
Aku bukan ingin melawan.
Tapi aku berani berteriak di depan
orang yang tuli.
Keluar dari benteng , hancurkan,
tatap kilatan merdeka.
Aku manusia, pendayung tak
bersandar.
Pada pulau yang tak berkompas.
Beranikah aku untuk hancur.
Beranikah aku menjadi debu.