Minggu, 22 November 2015

Filsafa Ilmu - Penalaran

Filsafat ilmu


Menurut Andi Hakim Nasoetion dalam sebuah ceramahnya di depan televisi, manusia
mempunyai nalar sedangkan binatang tidak. Kalau binatang mempunyai nalar, maka yang dilestarikan bukan harimau Jawa tetapi manusia Jawa.

Kemampuan menalar ini menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuan dan ini dimulai dari Adam dan Hawa yang telah memakan buah pengetahuan yang diwariskan kepada umat manusia sehingga manusia mengetahui mana yang baik dan buruk serta mana yang indah dan mana yang jelek Binatang sebenarnya juga mempunyai pengetahuan, tetapi terbatas pada pengetahuan untuk mempertahankan kehidupan ( survival). Contoh, anak tikus hanya diajari oleh induknya bahwa kucing itu berbahaya demi kelangsungan hidupnya. Manusia mengembangkan ilmu bukan hanya untuk survival, tetapi juga untuk lainnya demi tujuan yang lebih tinggi misalnya kebudayaan.

Manusia mampu mengembangkan pengetahuan karena :
1. Mempunyai bahasa untuk berkomunikasi dan binatang tidak mempunyai itu, contohnya
anjing tidak bisa tukar menukar tulang dengan temannya.Manusia bisa melakukan tukar menukar, oleh karena itu disebut Homo Economicus.
Anjing tidak mempunyai nalar yang analitis sehingga tidak ada anjing yang berkata :” Ayahku miskin namun jujur”

2. Manusia mempunyai penalaran ( berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir)
Binatang bisa berpikir tetapi tidak mampu berpikir nalar.Namun binatang bisa berbuat sesuatu yang benar berdasarkan instink, bukan berdasarkan nalar. Instink binatang jauh lebih peka dibanding dengan instink seorang profesor geologi.Binatang sudah jauh berlindung ke tempat yang aman sebelum gunung meletus setelah itu baru profesor mengetahui belakangan.Namun binatang tidak bisa menalar tentang gejala tersebut, misalnya mengapa gunung bisa meletus.

Penalaran adalah proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia pada hakekatnya merupakan makhluk yang berpikir, merasa, bersikap, dan bertindak. Berpikir adalah kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Kebenaran bagi setiap orang tidak sama, oleh karena itu proses berpikir untuk menemukan pengetahuan yang benar juga tidak sama.

Ciri-ciri penalaran :
1. Logika dan kegiatan penalaran adalah proses berpikir logis
2. Analitik, kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu

Ada kegiatan berpikir yang tidak berdasarkan penalaran, yaitu perasaan dan intuisi, kegiatan penalaran, perasaan, dan intuisi sebagai usaha aktif dari manusia. Kegiatan penalaran, perasaan, dan intuisi sebagai usaha aktif dari manusia, wahyu sebagai usaha yang pasif dari manusia.Wahyu diberikan oleh Tuhan melalui malaekat dan nabi. Pengetahuan yang diperoleh dari wahyu dan intuisi adalah merupakan kebenaran

Rasionalisme adalah paham yang mengatakan bahwa rasio adalah kebenaran, sedangkan empirisme adalah paham yang mengatakan bahwa pengalaman adalah suatu kebenaran. Penalaran yang dikaji dalam pelajaran filsafat ilmu adalah penalaran ilmiah yang merupakan penggabungan dari penalaran deduktif ( terkait dengan rasionalisme ) dan induktif ( terkait dengan empirisme ).

Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon