Istilah menjadi wakil dari sebuah makna yang dalam, istilah biasanya digunakan untuk menyederhanakan suatu problem kesepakatan, sama halnya dalam dunia saintifik terkhusus fisika, hampir semua atau mungkin semua unsur-unsur yang ada pada alam ini mempunyai istilah tersendiri. Nah bagaiamana dalam Filsafat? tentu saja istilah menjadi ibu filsafat itu sendiri, Apa itu "apa"? apa itu "Itu"? dan apa itu "?"? begitulah filsafat mendasari segala yang dasar.
Kembali kepada topik, kali ini penulis akan berbagi sekilas tentang 3 pemikiran tentang tuhan dalam filsafat, yang biasa di istilahkan Theisme, Deisme dan Panteisme. Apa itu Theisme, Deisme dan Panteisme? Secara garis besar istilah-istilah tersebut adalah ragam dari pemikiran filosof ataupun aliran-aliran. Berikut penjelasannya
Kembali kepada topik, kali ini penulis akan berbagi sekilas tentang 3 pemikiran tentang tuhan dalam filsafat, yang biasa di istilahkan Theisme, Deisme dan Panteisme. Apa itu Theisme, Deisme dan Panteisme? Secara garis besar istilah-istilah tersebut adalah ragam dari pemikiran filosof ataupun aliran-aliran. Berikut penjelasannya
Theisme, berpendapat
bahwa alam diciptakan oleh Tuhan yang maha sempurna, sehingga antara
Tuhan dan makhluk sangat berbeda. Ciri lain dari theisme bahwasannya
Tuhan setelah menciptakan alam, ia tetap aktif mengawasi dan
memeliharanya. Karena itu Theisme menyakini kebenaran mu’jizat, begitu
juga ketika seseorang berdoa maka akan didengar dan dikabulkan oleh
Tuhan kerena ia Maha Pendengar.
Deisme, menurut
paham ini Tuhan berada jauh di luar alam. Tuhan menciptakan alam, namun
setelah menciptakannya ia tidak lagi memperhatikan dan memelihara alam
lagi. Alam berjalan dengan sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan ketika proses penciptaan. Menurut paham deisme Tuhan
diibaratkan sebagai tukang jam yang sangat ahli, sehingga setelah jam
itu selesai tidak membutuhkan si pembuatnya lagi. Jam itu berjalan
sesuai dengan mekanisme yang tersusun dengan rapi. Apabila ala mini
mengalami kerusakan, alam tidak membutuhkan Tuhan untuk memperbaikinya
Karena alam sudah mempunyai mekanisme sendiri untuk menjaga
keseimbangan.
Panteisme, pan
berarti seluruh. Dengan demikian panteisme mengandung arti seluruhnya
Tuhan. Paham ini berpendapat bahwa seluruh alam ini adalah Tuhan dan
Tuhan adalah seluruh alam. Benda-benda yang dapat ditangkap oleh panca
indera adalah bagian dari Tuhan. Manusia, binatang, tumbuhan dan benda
mati adalah bagian dari Tuhan. Tuhan dalam panteisme ini sangat dekat
dengan alam, dalam pemahaman penulis pribadi, paham ini hampir atau mungkin bagian atau lebih tepatnya adalah wahdatul wujud dalam paham filosof muslim..