Logika adalah pengkajian untuk berpikir secara sahih (valid) sehingga menghasilkan kesimpulan yang benar. Contoh dari penarikan kesimpulan yang tidak benar adalah seperti berikut ini.
Peneliti ingin menemukan penyebab mabuk. Dia menyampur air dengan wiski, kemudian air dengan minuman keras lokal, dan juga air dengan tuak. Semuanya mengakibatkan mabuk. Kesimpulan yang diambil, airlah yang menyebabkan mabuk.
Cara penarikan kesimpulan yang benar didasarkan pada hal-hal seperti berikut:
1. Induktif, dari kasus-kasus individual menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Contoh :
Kambing mempunyai mata, gajah mempunyai mata, singa mempunyai mata. Disimpulkan secara umum bahwa semua binatang mempunyai mata.
Keuntungan penggunaan metode induktif :
a. Ekonomis, bermacam-macam pernyataan dapat disingkat menjadi satu pernyataan
b. Dapat diteruskan kepada kesimpulan yang lebih umum lagi. Contoh : Semua binatang mempunyai mata dan semua manusia mempunyai mata, maka semua makhluk hidup mempunyai mata.
2. Deduktif, dari hal-hal yang bersifat umum menjadi bersifat individual. Deduktif biasanya melalui silogisme yaitu disusun dari 2 pernyataan ( premis mayor dan premis minor) serta 1 kesimpulan.
Contoh :
Semua makhluk mempunyai mata (premis mayor)
Si Kamal adalah makhluk (premis minor)
Jadi si Kamal mempunyai mata (kesimpulan)
Kesimpulan yang diambil benar apabila :
Premis mayor benar
Premis minor benar
Pengambilan keputusan sah
Matematika adalah adalah pengetahuan yang disusun secara deduktif.
Contoh : kalau a sama dengan b dan b sama dengan c, maka akan sama dengan c.
Nah, begitulah sedikit dasar-dasar pengetahuan dalam Logika.