Selasa, 27 Oktober 2015

Aksiologi Filsafat. Kegunaan mempelajari Filsafat.

Aksiologi Filsafat. Kegunaan mempelajari Filsafat.

Jika kita bertanya, “ apa sih kegunaan mempelajari filsafat ?”. jika pertanyaan itu anda ajukan ke filosof – filosof yunani dulu, seperti Socrates dan Platon. Mungkin mereka akan menjawab bahwa kegunaan kita mempelajari filsafat adalah untuk menjadikan anda menjadi manusia. filsafat akan membauat anda menjadi orang yang bijaksana.



Secara aksiologi. Kegunaan filsafat tidak sesederhana itu. Setidaknya ada tiga kegunaan yang di paparkan Ahmad Tafsir dalam Filsafat umumnya.

1.       Kegunaan filsafat sebagai kumpulan teori.
2.       Kegunaan filsafat sebagai Philosophy of life.
3.       Kegunaan filsafat sebagai metodologi dalam pemecahan masalah.

Berikut penjelasannya.

1.       Filsafat sebagai kumpulan teori dapat di jadikan sebagai cara untuk mengerti sebuah paham yang anda sukai atau tidak sukai. Kita sudah tahu bahwa pemikiran dunia ini di bangun oleh dua kekuatan besar yakni filsafat dan agama. Jika anda pro terhadap agama lalu tak sejalan dengan pemikiran filsafat, misalnya paham komunis. Maka filsafat sebagai kumpulan teori dapat membawa anda ke filsafat Marxisme sebagai falsafah dasarnya komunis. Begitupun juga jika anda menyenangi paham Mu’tazilah sebagi aliran teologi. Filsafat melatih mahasiswanya untuk tidak mengikuti paham yang ia sukai begitu saja. maka Filsafat sebagai kumpulan teori dapat memudahkan kita untuk mengerti apa yang menyusun aliran Mu’tazilah. Maka filsafat sebagai kumpulan teori memiliki kegunaan sebagai penjelas paham-paham yang membangun dunia ini. Kesimpulannya Filsafat memberi anda jalan untuk berpartisipasi dalam pembangunan peradaban dunia ini.

2.       Kegunaan filsafat sebagai Phylosophy of life tentu saja akan membuat orang yang mempelajarinya akan hidup bijaksana. Kehidupan manusia akan selalu bertemu dengan masalah, masalah adalah sesuatu yang menyulitkan manusia. jika ada lubang di jalan raya, lalu lubang itu menyulitkannya, maka lubang itu akan menjadi masalah. Filsafat sebagai jalan hidup memberi kita tuntunan untuk menutup lubang itu, agar tidak lagi menjadi masalah. Filsafat juga bisa di artikan sebagai sebuah agama. Filosof-filosof Yunani kuno dulu seperti Phytagoras dan Empedokles adalah nabi dari agama yang berlandaskan terhadap filsafat. Mereka memberi tuntunan kepada murid muridnya untuk mencintai ruhnya. Katanya dengan mencintai ruh maka hidup kita akan bahagia. Maka dari sini kita mengambil kesimpulan bahwa mempelajari Filsafat akan memberikan anda kebahagiaan yang sejati. Kebahagaiaan yang bukan berdasar materi, atau apa yang ada di luar diri. Meskipun kebahagiaan itu juga termasuk hasil dari Filsafat, pandangan seorang materialisme. Namun kebahagiaan sejati adalah kebahagiaan yng datangnya dari dalam diri. yah idealisme.

3.       Kegunana filsafat sebagai metode untuk menyelasaikan masalah. Tadi kita membahas bahwa lubang di jalan raya dapat menjadi masalah. Filsafat mengajar kita untuk menutupnya. Namun filsafat bahkan lebih dari pada itu, Filsafat dapat menyelesaikan permasalahan yang lebih universal. Misalnya menyelesaikan masalah peperangan. Meskipun filsafat juga dapat menimbulkan peperangan, namun filsafat juga optimis dapat menyelesaikan peperangan. Bagimana caranya. Filsafat akan hadir di depan anda sebagai detektif yang mencari akar permasalahan. Misalnya peperangan antara Palestina dan Israel. Filsafat akan menyelidiki apa yang membangun kedua negara ini, apa falsafah mereka ?. apa yang menajdi alasan mereka berperang. Jika telah di dapatkan, Filsafat sebagai metode menyelesaikan masalah akan menunjukkan kebijaksanaannya dalam menyelesaikan masalah itu.  Misalnya saja, Indonesia hadir menjadi jembatan bagi kedua negara. Indonesia jika bijak  tidak hanya mendukung Palestina, tapi juga membangun silaturahim dengan Israel. Agar bisa membangun jembatan perdamaian di antara keduanya.


Berdasarkan uraian singkat di atas dapat anda tarik kesimpulan bahwa filsafat itu sangat bagus sekali di pelajari, karena besar sekali kegunaannya, sayangnya mahasiswa atau “bayi-bayi filsafat” takut mempelajari filsafat, dengan berbagai alasan. Bisa karena sebelum mengenal filsafat sudah terbangun di dalam pikirannya bahwa “filsafat itu akan membuat Gila” dan “filsafat itu akan membuat sesat”. Bisa juga karena filsafat itu membingungkan, kabur, dan sulit di pahami. Ada juga yang berpikir pragmatis, bahwa filsafat tidak akan membuat kaya. Ada juga yang beralasan bahwa filsafat itu sulit karena orang yang mengajarkan filsafat itu ngomongnya ngaur dan tidak jelas. Kalau memang demikian, buang semua pikiran itu. Jika memang anda merasakan kesulitan, maka mulailah dari awal lagi termasuk bagi pengajar filsafat yang di krtik mahasiswanya. Dari mempelajari pengantar menuju filsafat. Atau jika anda malas melakukan itu, setidaknya latihlah diri anda untuk berpikir mendalam dan selalu berbuat bijak atau berpikir seluas-luasnya. Jika anda berpkir bahwa Filsafat tidak memberikan kekayaan, anda salah besar. filsafat akan menjadikan anda sebagai orang paling terkaya di dunia ini, namun filsafat menawarkan yang lebih dari pada itu, yang lebih berharga dari pada kekayaan ( punya banyak uang). Bagaimana caranya dan apa itu?, silahkan anda mempelajari filsafat.

Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon