Macam-macam pengetahuan
yang di miliki Manusia. Pengantar menuju Hutan Filsafat.
Ketika ingin menelusuri hutan lebat bernama
Filsafat. Kita mesti harus tahu beberapa perbekalan yang ada pada diri kita. Perbekalan
yang di maksud adalah, pengetahuan. Sebelum kita memasuki dan jauh lebih mengerti
apa itu Filsafat. Kita mesti harus tahu dulu beberapa pengetahuan yang di
miliki manusia.
Apa itu pengetahuan.?
Ini adalah pertanyaan awalnya, Filsafat termasuk
sebuah pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. pengetahuan sendiri adalah
keadaan tahu, ia ingin tahu makanya mencari tahu. Hasil yang di ketahuinya
nanti, itulah yang menjadi pengetahuan baginya.
Jika anda masih kebingungan, simaklah contoh di
bawah ini.
“Ada sebuah apel di tangan anda, lalu
melintas sebuah pertanyaan di benak anda. Jika saya menanam apel ini, maka ia
akan berbuah apa ?. untuk mencari tahu, maka ia kemudian menanam apel dengan
bibitnya. Setelah merawat dengan baik,
bibit itu menjadi pohon dan akhirnya membuahkan apel. Maka tahulah ia bahwa
pohon apel berbuah apel. Itulah pengetahuan yang di dapatkannya.”
Contoh di atas adalah contoh pengetahuan yang
termasuk pengetahuan sains. Pengetahuan sendiri terbagai menjadi pengetahuan
sains, Filsafat dan mistik.
Pengetahuan Sains.
Contoh buah Apel di atas menunjukkan bagaimana
memperoleh pengetahuan Sains, namun sebenarnya pengetahuan Sains tidaklah
sesederhana itu, namun kita maklum bahwa itulah dasarnya. Pengetahuan
Sains adalah pengetahuan yang di dasarkan pada kelogisan yang di dukung oleh
bukti empiris. Dalam bentuknya yang telah baku, pengetahuan Sains itu
memiliki paradigma dan metode tertentu, paradigmanya di sebut sebagai paradigma
positif dan metodenya di sebut metode ilmiah. Formula utama
pengetahuan sains adalah “ buktikan bahwa itu logis dan tunjukkan bukti
empirisnya.” Formula ini sangat penting, karena ada kalanya sesuatu
pengetahuan memiliki bukti empiris tetapi tak sesuai dengan logis. Misalnya contoh
di bawa ini.
“Daeng Kulle Melihat Gerhana Matahari,
lalu ia berlari mengambil kentongannya, Daeng Kulle memukul berkali-kali
kentongannya agar gerhana matahari itu berlalu. Hasilnya Gerhana matahari
berlalu karena pukulan kentongannya Daeng Kulle.”
Contoh di atas membuktikan adanya bukti empiris,
alias sesuai yang terlihat, kentongan Daeng Kulle berhasil mengusir Gerhana
Matahari. Tapi apakah itu logis?.
Pengetahuan Filsafat.
Untuk mengetahui apa itu pengetahuan Filsafat. Kita
kembali ke contoh buah Apel. Apel jika di tanam akan berbuah Apel, pengetahuan
ini sangat berguna bagi petani apel. Namun ada segelintir orang yang bertanya,
mengapa Apel bisa berbuah apel.? Dalam hal ini pertanyaan tersebut sudah sangat
susah untuk di buktikan secara empiris karena objeknya sudah tak terlihat lagi,
lalu jawabannya adalah “ adanya hukum gene”. Hukum ini tak terlihat secara
empiris tapi akal menyetujuinya. Hukum gene inilah yang termasuk kedalam
pengetahuan Filsafat. Pengetahuan yang kebenarannya harus di pertanggung
jawabkan secara logis meski susah di empiriskan. Paradigmanya adalah logis dan
metodenya berpikir. Pengetahuan Filsafat bisa maju selangkah lagi dengan sebuah
pertanyaan. Siapakah yang mendesain hukum gene itu? Jawabannya dalam hal ini
masih termasuk ke dalam pengetahuan Filsafat.
Pengetahuan Mistik.
Segelintir manusia masih radiks ( berpikir sampai
keakar-akarnya) masih mengajukan sebuah pertanyaan yang berawal dari apakah
buah apel berbuah apel?, lalu mengapa apel berbuah apel?, siapakah yang
menciptakan hukum itu?, lalu siapakah yang menciptakan pembuatnya. Atau siapakah
Tuhan itu?. Bahkan mereka ingin melihat dan bersatu dengannya. jawaban dari
siapakah pencipta itu, sudah tidak bisa lagi di rasiokan apa lagi harus di
empiriskan. Hanya ada satu cara yakni di rasakan. Bergson mengatakan rasa itu
intuisi, Kant mengatakan rasa itu moral, orang-orang sufi menyebutnya Dzauq,
qalb, kadang-kadang dlamir, pengetahuan jenis ini memang unik, paradigmanya di
sebut sebagai paradigma mistis, metodenya adalah kebiasaan. Pengetahuan Mistik
tidak lagi dapat di buktikan secara empiris dan tidak masuk logis, orang-orang
Syiah menyebutnya pengetahuan Irfani.
Lihatlah tabel di bawah ini.
Macam Pengetahuan
|
Objek
|
Paradigma
|
Metode
|
Ukuran
|
Sains
|
Empiris
|
Positivistis
|
Sains
|
Logis dan
bukti empiris
|
Filsafat
|
Abstrak
Logis
|
logis
|
Rasio
|
Logis
|
Mistik
|
Abstrak
Supralogis
|
Mistis
|
Latihan
atau
kebiasaan Mistik
|
Rasa,Yakin,
kadang-kadang
Empiris
|
|
|
|
|
|
Catatan : Tabel di atas hanya bermaksud
memudahkan anda untuk memetakan pengetahuan. Untuk pengetahuan filsafat sendiri
tidak melulu harus sesuai dengan apa yang ada di dalam tabel tersebut. Filsafat
hanya menganjurkan untuk selalu berpikir sampai keakar-akarnya (Radikal atau
mendalam) dan sampai setinggi-tingginya namun tetap ingat dengan permukaan. Meskipun
penulis telah berusaha menunjukkan apa itu pengetahuan Filsafat, tetapi penulis
berharap kepada Anda untuk selalu mendengarkan ucapan Bung Hatta, “Belajarlah
Filsafat, Rasakan Filsafat, Biasakan berfilsafat, bacalah banyak-banyak
Filsafat, nanti juga akan anda tahu apa sesungguhnya filsafat itu. Temuan anda
nantinya tidaklah harus sesuai dengan tulisan ini.