Senin, 19 Oktober 2015

Pengantar Filsafat. Bagaimana cara melewati Hutan Filsafat, ( cara mempelajari Filsafat).

Cara Melewati Hutan Filsafat ( cara mempelajari Filsafat).




Apa yang ada di dalam hutan Filsafat adalah buah pikiran Filosof, bagaimana cara menjelajahinya, bagaimana cara melewati hutan filsafat itu. Ini sama saja dengan pertanyaan bagaimana cara memahami filsafat atau bagaimana cara mempelajari filsafat.

Perlu kita ketahui bahwa Hutan Filsafat adalah hutan yang sangat lebat, luas dan panjang. Lebatnya itu di sebabkan banyaknya Filosof yang menanamkan pohon pemikirannya. Luasnya di sebabkan oleh objek (material) filsafat itu mencakup yang ada dan mungkin ada. panjangnya di sebabkan karena Filsafat adalah Ilmu yang sudah sangat Tua, hingga jika kita mempelajari Filsafat satu tokoh, maka kita juga harus tahu garis Geneologinya ( garis awal pemikirnnya), kita harus tahu siapa yang mempengaruhi dan siapa yang di pengaruhi tokoh tersebut. karena Hutan Filsafat yang lebat, luas dan panjang tersebut tentu mengahdirkan sebuah pertanyaan.

Bagaimana aku memulainya, bagaimanakah aku dapat melewati Hutan Filsafat.?

Ini adalah pertanyaan yang sangat penting. Setidaknya penulis menawarkan  tiga orang penunjuk jalan yang dapat memberi anda petunjuk untuk menelusuri Hutan Filsafat.

1.       Penunjuk jalan yang bernama “ Metode Sistematis”.
2.       Penunjuk jalan yang bernama “ Metode Historis”.
3.       Penunjuk jalan yang bernama “ Metode Kritis”.

Siapakah mereka? berikut penjelasannya.

1.       Penunjuk jalan yang bernama “ Metode Sistematis”.

Dia adalah penunjuk jalan yang cukup ahli untuk memberikan anda penjelasan selama perjalanan di dalam Hutan Filsafat. Penunjuk jalan ini memberikan anda arahan bahwa Untuk mempelajari Filsafat, anda harus tahu dulu seluk beluk Filsafat mulai dari teori pengetahuan Filsafat yang terdiri atas beberapa cabang Filsafat. Lalu  mempelajari Epistimologi, logika kritik-kritik ilmu. Metafisika, etika, estetika. Kemudian mempelajari Filsafat khusus yang terdiri dari filsafat sejarah, bahasa, budaya, hukum, ekonomi, agama, seni, budi, nilai dan politik. Seiring mempelajari setiap cabang dan subcabang Filsafat, maka isme-isme atau aliran-aliran di dalam Filsafat juga akan ikut terbahas.

Dengan di pandu oleh “metode Sistematis” kita hanya akan di beritahuakan akan isi Hutan Filsafat, bukan mengenai Tokoh dan periode di dalam Hutan Filsafat. Namun cara ini pun juga cara yang tepat untuk mempelajari Filsafat. Pemandu ini adalah pilihan yang tepat untuk melewati Hutan Filsafat.

2.       Penunjuk jalan yang bernama “ Metode Historis”.

Penunjuk jalan ini sangat cocok bagi bayi-bayi Filsafat yang baru saja ingin mengenal Hutan Filsafat. Penunjuk jalan ini akan menjelaskan kepada anda akan sejarah Filsafat beserta tokoh-tokohnya. Cara ini di tempu untuk mengenal lebih dalam latar belakang Filsafat. Biasanya sejarah Filsafat selalu di mulai Oleh Thales hingga terus beruntutan sampai melewati beberapa periode sejarah.  Setiap mempelajari satu tokoh, Metode ini juga akan menjelaskan siapa tokoh itu, apa pokok pikirannya, apa filsafatnya dan apa teorinya. Setiap mempelajari sebuah aliran , metode ini mengharuskan anda untuk memahami siapa penecetus aliran ini, karena mengenalkan tokoh sangatlah perlu, karena buah pemikiran sering kali di latar belakangi oleh lingkungan, pendidikan, motivasi dan kepentingannya.

Selama anda di tuntun oleh penunjuk jalan ini, anda akan selalu di ceritakan akan pembabakan sejarah Filsafat. Yang dimulai dari Filsafat Kuno, Filsafat Klasik, Filsafat Abad Pertengahan, Filsafat, Modern, Filsafat Postmodern, dan seterusnya. Cara ini sekalai lagi cocok untuk bayi-bayi Filsafat yang ingin menetapkan kearah manakah saya ingin berpikir.  Kekiri, kekanan atau ketengah. Sebagaimana seorang bayi yang jenius dalam meniru. Maka cara ini cocok bagi anda.

3.       Penunjuk jalan yang bernama “ Metode Kritis”.

Penunjuk jalan ini tidak terlalu cocok bagi para pemula. Metode ini hanya cocok di gunakan oleh murid-murid filsafat lanjutan yang telah lama berkecimpung di dalam Hutan Filsafat. Pelajar pasca Sarjana contohnya. Mesti harus telah menguasai metode yang sebelumnya, yakni mempelajari seorang Tokoh lalu mengenal teorinya kemudian ia memakai metode kritisnya untuk menentang atau mendukung dengan teorinya sendiri atau memakai teori filosof yang lain.

Namun metode ini tetap cocok bagi para pemula agar dapat melatih keterangsangan dialektika kita, untuk selalu mempertanyakan kekualitasan sebuah pemikiran dari para Filosof.


Itulah cara-cara untuk melewati Hutan Filsafat. Penulis telah menawarkan penunjuk jalan yang kesemuanya tepat untuk di pilih, terserah kepada Anda. Memilih yang mana yang paling sesuai dengan diri anda, atau anda punya cara tersendiri, itupun lebih baik. Yang jelasnya cara itu dapat memudahkan anda untuk melewati Hutan Filsafat. Namun kita mesti harus tahu, Hutan Filsafat bukan hanya ingin di lewati saja. Penulis menasihatkan untuk berkecimpung di dalamnya, berenang sedalam mungkin, mengenal setiap pohon yang ada di dalam hutan itu karena setiap sudut hutan Filsafat adalah harta karun mahal yang abadi.


Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon