Jumat, 19 Juni 2015

Filsafat ingin jadi Sandal Jepit


Filsafat ingin jadi Sandal Jepit.

M’R

Filsafat yang adalah secara epitimologi berasal dari bahasa Yunani yakni Philein “ Cinta” dan Shopien “Bijaksana”. Secara terminilogi. Filsafat adalah kegiatan cinta untuk mencapai keagavean. Namun berapa kalipun Filsafat itu terdefinisikan Filsafat selalu bisa keluar dari batasan itu. Hingga Filsafat itu mengahdirkan kemesteriuasan yang mempesona.

Filsafat jika diibaratkan adalah sebuah musik. Maka jika indra didengarkan musik Filsafat nilainya amatlah indah dan merdu tapi musik itu tak dapat dimengerti karena tak memiliki lirik lagu. Itulah Filsafat. Bagi umum manusia. Filsafat dipandang sebagai awan tanpa bentuk. Artinya Filsafat itu abstrak, membingungkan dan misterius. Dan sebagian oknum manusia kotor menganggap filsafat adalah penjahat yang ribut dan suka pamer. Hingga dibenci dan dicaci maki sedemikian rupa. Padahal Filsafat Hadir untuk menjadi pahlawan bagi segala penjahat kebodohan.

Filsafat yang sering dianak tirikan bagi para pramanusia(manusia bodoh). Atau Filsafat selalu disalah artikan bagi manusia yang soktahu akan Filsafat. Namun seperti itulah memang sosok makhluk bernama Filsafat. Sosoknya terlalu tampan untuk dipandang bagi manusia jelek. Filsafat terlalu besar bagi manusia kecil dan Filsafat adalah seorang pangeran Bijaksana yang tak dihargai bagi rakyat manusia miskin.

Maka untuk mengatasi masalah itu. Filsafat yang adalah raja pemikiran berusaha untuk membuka jubah kebenarannya yang terlalu megah untuk dipandang oleh mata manusia buta. Ia mencoba menjadi Sandal Jepit.

Tapi apakah Sandal Jepit itu?. Inginkah Filsafat yang agung itu  menjadi sandal Jepit yang rendah dan murahan itu. Filsafat yang adalah pecinta sang bijak ingin mempengertiankan dirinya bagi semua manusia tanpa terkecuali. Filsafat ingin memperkenalkan dirinya sesederhana mungkin bagi semua binatang yang berpikir. Filsafat ingin membumikan dirinya.

Sandal jepit atau sandal Jepang adalah alas kaki yang berwarna-warni dengan alas tanpa hak dan bagian atasnya tanpa penutup hanya ada Tali dengan bentuk V. Dalam sejarah panjangnya Sandal Jepit sudah sangat tua. Kehadirannya sudah ada pada zaman mesir kuno. Dan ia amat merakyat di Jepang. Sandal Jepit di Indonesia sendiri dipakai oleh semua kaki tanpa ada kata lapisan.

Filsafat yang selama ini di caci maki karena kurangnya pengetahuan akan filsafat. Maka Filsafat ingin membela dirinya menjadi Sandal Jepit. Filsafat ingin menjadi alas kaki tanpa hak. Sehingga Filsafat mudah menemani setiap langkah manusia di daratan kehidupan. Filsafat ingin jadi alas kaki tanpa penutup dibagian atasnya. Agar Semua binatang yang berakal dapat memasuki Filsafat tanpa penghalang. Filsafat Ingin jadi Sandal Jepit agar dapat dipakai oleh semua kaki akal manusia tanpa ada kata lapisan.

 

Facebook Komentar
1 Blogger Komentar

1 komentar


EmoticonEmoticon