Senin, 29 Juni 2015

Apa itu Sejarah dalam Puisi Filsafat




Menyembah Sejarah

Tali tawaf sejarah menggema disetia denyut ruang waktu. Disetiap galaksi tanda, yang maha alfa dan omega menancapkan magnum opusnya. Sepesies homo sapiens seperti domba berlarian ditaman-taman harmonis dan permusuhan eksistensialis.

Kadangkali. Keharmonisan sejarah sering diputarbalikkan menjadi tuhan sesembahan. Homo sapiens si “ anak-anak sejarah” mencaplok sejarah yang sebenarnya mesti diluruskan. Misi Qabilisme yang menancapkan bendera radikalisme anarkisme mesti disucikan.

Sebagai anak-anak sejarah yang Habil kita harus men das sein dan men das sollen kan tali kusut sejarah. Janagn sampai kita menjadi kamikaze bablas yang mengharakirikan peradaban.

Sunni , Syiisme dan khawarij adalah buatan produksi sejarah yang sudah kadaluarsa. Maka untuk menjadi menusia sapiens islam, kita jangan tolol mengkonsumsi produk kadaluarsa yang sudah menajdi racun.

Jadilah kita menjadi manusia yang hanya islam. Enajdi penentu sejarah masa depan yang akan menggema. Kita mesti tinggalkan aliran-aliran kotor yang bermulut besar untuk menuju madani peradaban.

Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon