Al Qur’an sebagai dasar Pencerahan Islam
(pandangan Emil Salim)
(pandangan Emil Salim)
Emil Salim |
Allah Swt
berfirman “ …. Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” ( Q.S
Al-Mujadilah 58:11).
Islam adalah agama yang sempurna dan tinggi. Hal ini
tersurat dalam ungkapan “al-islamu ya’lu wala yu’la alaih” (islam adalah agama
yang tinggi dan tidak ada yang menyamainya). Namun fakta yang terjadi disekitar
kita seolah memparadokskan realitas. Umat islam tidak menunjukkan ketinggian
dan kemuliaan para pemeluknya. Mayoritas komunitas muslim masih terpenjara oleh
fenomena kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan berbagai konflik antar
sesama.
`kondisi yang terjadi pada diri islam saat ini. Sangatlah
bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada diri islam pada tujuh abad yang
lalu. Pada saat itu Islam menunjukkan dirinya dengan cahaya yang sangat indah. Islam
menempatkan dirinya sebagai pemimpin dunia diberbagai bidang. Apa yang telah
terjadi pada tujuh abad lalu itu. Tentu saja menjadi inspirasi bagi yang tetap
bersemangat ingin mengulang kejayaan dimasa ini.
Manusia jenius banyak muncul pada masa kejayaan
islam. Nama-nama intelektual muslim sekaliber, Ibnu sina, ibnu Rusyd, Ibn
Arabi, Khawarizmi, ibnu Khaldun dan lain sebagainya masih terdengar harum
hingga saat ini.
Apa yang membuat mereka dapat menjayakan Islam? Al
Qur’an dan Hadits adalah jawaban yang paling mutlak. Posisi kitab Alqur’an
sebagai petunjuk benar-benar di gunakan dengan sangat cemerlang. Namun apa yang
membuat islam saat ini tidak bisa mengulang kejayaang dengan alasan yang sama
yakni Al-Qur’an dan Hadits?. Tentu saja ada yang salah dengan umat Islam saat
ini. Dan upaya apa yang mesti di lakukan umat islam agar membenarkan yang salah
itu. Dan mengantarkan dirinya pada kejayaan jilid dua.
Renaisance yang terjadi dibarat berbeda dengan apa
yang terjadi di Islam. Renaisance barat yang terjadi di Perancis pada abad
ke-14 adalah gugatan atas supremasi gereja katolik Roma. Sedangkan renaisance
dalam konteks Islam, bukanlah penentangan terhadap agama dan negara, tetapi
bagaimana merevitalisasi umat islam agar mereka bngkit dan bisa maju seperti
halnya kejayaan dan kemajuan yang dicapai umat islam pada masa lampau.
Ada dua alur pemikiran yang dapat mengantarkan
umat islam keposisi puncak, yaitu pendalaman ilmu syariat ilmu falsafah dan
ilmu alam. Pendalam ilmu syariat (tafsir,hadits, fikih, dan ilmu kalam),
melahirkan empat mazhab yang terkenal. Penekanan pada bidang ini adalah
bagaimana tata tertib, hukum, dan fikih islam. Pada saat bersamaan selain
mendalami ilmu syariaat, umat islam juga mendalami ilmu lain yang dikenal
sebagai hikmah atau filsafat yang menekankan pada ilmu alam. Inilah yang mengantarkan
umat islam masa lalu mempunyai prestasi gemilang pada ilmu Alam. Semuanya diraih
karena mendapatkan petunjuk dari Al-Qur’an.
Kelemahan umat islam saat ini dalam mengkaji
al-Qur’an dalah pembacaan Alqur’an yang tidak di ikuti dengan penelitian. Berbeda
dengan kaum muslim abad ke 10 yang tidak hanya sibuk dengan pembacaan atas teks
Al-Qur’an . mereka juga melakukan pengkajian dan penelitian mendalam. Misalnya
dalam bidang ilmu alam. Mereka melakukan pengkajian atas ayat-ayat Al-Qur’an
yang membicarakan alam, langit dan sebagainya.
Demikian juga, penyebab awal mundurnya umat Islam
adalah ketikak mereka lebih mementingkan ilmu Fiqih dan memandang sebelah mata
terhadap ilmu filsafat dan alam.Umat islam dipakasa untuk berhenti mencari
tahu. Lalu kemudian di perparah lagi dengan lahirnya dogma untuk tidak
memperbolehkan bertanya maksud dari ayat-ayat Al-Qur’an.
Maka dari itu , apabila alam berpikir untuk
dikendalikan maka akan menyebabkan stagnasi pemikiran dalam masyarakat. Maka biarkanlah
akal berkreatifitas, mempertanyakan, mencari, menafsirkan dan membaca sebebas
mungkin. Al-Qur’an sendiri memerintah untuk selalu memperhatikan alam, langit
dan gunung, agar umat islam berpikir.
Jika umat islam mau bangkit mengejar kemajuan,
maka setidaknya harus melakukan: Pertama, kita cari kelemahan diri kita. Jangan
mencari kambing hitam dan jangan menimpakan kesalahan pada pihak lain. Jangan mengmbangkan
teori Konspirasi, sebab dengan logika itu kita akan menghindari introspeksi.
Kedua, kita mesti belajar dari sejarah. Kemajuan agama
Islam pada masa lampau , di pelopori oleh ulama yang banyak membaca, menulis
dan berpikir. Jadi akal di kembangkan serentak dengan pengembangan kalbu. Ada balance
antara akal dan kalbu. Ketiga mengembangkan ukhuwah islamiyah dan solidaritas
antar umat. Dengan bersatu padu kita bisa membangkitkan ajaran islam dan hal
ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tanah air.