Selasa, 30 Juni 2015

Manusia menjadi homo sapiens sapiens



Manusia menjadi homo sapiens sapiens (I)
M’R

Charles Darwin adalah seorang yang rela ateis dengan alasan materialisme. Namun pernah menguncangkan akal dan iman manusia fundamentalis agamais dengan tesis” Manusia adalah hasil evolusi dari genus Kera”.
Teori kontroversial ini bisa jadi benar. Aristoteles juga bisa jadi menjadi pendukung teori Charles Darwin dengan definisi manusianya yang bijak itu. “ Manusia adalah binatang yang berakal.”

Lewat definisi dan teori dari dua manusia bijak itu. Manusia harus secara paksa mengakui dirinya bahwa manusia se genus dengan binatang yang berbulu seperti kera dalam spesies yang berbeda namun manusia sombong dan sok suci menutup telinga dengan fakta itu.

 Dari sejarah waktu panjang kemarin. Manusia menfaktakan dirinya sebagai binatang yang paling buas. Nafsu kebinatangannya lebih dari buaya muara bergigi tajam itu. Racunnya lebih mematikan dari ular cobra. Dan kecepatan geraknya lebih dari pada seribu cetah. Dari fakta kebinatangannya itu. Manusia banyak menpunahkan spesies lain kedlam perut besarnya. Tanaman-tanaman indah banyak sudah menjadi bangunan monoton yang enyesakkan. Tanah yang gembur dan subur raup menjadi aspal panas yang meracuni pernapasan. Lalu apakah manusia menyadari fakta itu. Tidak adalah jawaban mayoritas karena manusia adalah bintang yang belum masuk pada definisi Aritoteles. Manusia jauh tidak menggunakan akalnya.
Maka manusia harus menjadi Homo sapiens. Dari terowongan kebijaksanaan. Misi ini bukan ingin membinatangkan manusia. Tetapi ingin memanusiakan manusia. Buya Syafi’i lewat opininya mengatkan. “ manusia sebagai homo sapiens belum kunjung muncul dikalangan orang yang mengaku beragama ataupun tidak beragama.

Manusia agamais mesti berdamai dengan teori Chaerles Darwin lewat jabat tangan hikmah omo sapiens. Charles Darwin telah memilih label untuk genus manusia homo sapiens, manusia yang bijak. Bukan homo faber, manusia yang teknisi. Namun secara mayoritas. Manusia homo sapiens amat langka dan mungkin menuju pada kepunahan. Manusia yang homo libido lebih mendominasi peradaban. Jika terus seperti ini manusia secara paksa dan pasrah meng hari-kiri kan peradaban.

Tapi mutlak seharusnya manusia homo sapiens semestinya harus lahir dari rahim manusia homo sapiens yang maha besar dari drama sejarah manusia mesti harus meninggalkan kebinatangannya. Yakni menjadi Homo sapiens sapiens dalam hakikat predikat dan nama. Manusia yang maha bijak.

Facebook Komentar
1 Blogger Komentar

1 komentar

homo sapiens itu bukannya manusia purba gan.. :3


EmoticonEmoticon