Senin, 28 September 2015

Biografi Thales ( Bapak Filsafat Yang Jenius )

BIOGRAFI THALES ( BAPAK FILSAFAT YANG JENIUS)


jika seorang Filosof mau kaya, dia akan dengan gampang memiliki kekayaan itu. Hanya saja              mereka memiliki ambisi ka arah yang lebih mulia.”

Sebuah Ringkasan dari Sejarah Filsafat Barat, Bertrand Russel

Setiap seorang pemula filsafat yang akan mempelajari filsafat atau seorang yang sudah menjadi penikmat Filsafat selalu menyebutkan Thales yang mengatakan bahwa air adalah sumber dari segala sesuatu sebagai awal mula filsafat. Ia pun disebut juga sebagai bapaknya filsafat dan itu tak dapat di pungkiri bahwa peranannya terhadap Filsafat amatlah berharga.

Thales lahir di sebuah daerah bernama Miletus di tahun 624 SM-546 SM, sebuah Daerah yang saat itu sedang berlangsung pertarungan miris kelas yang mempertemukan antara kaum budak dengan kaum kelas atas. Kaum budak yang tak ingn ditindas menindas kaum bangsawan. Dan kaum bangsawan yang memiliki kekuatan ekonomi mambalas dengan pembalasan yang lebih keji. Saat itu Miletus memang sedang mengalami konflik ditengah kemajuan ekonomi dan politik di abad 7-6 SM. Yang kemudian di tangan Cyrus Ekonomi Yunani menembus Gurun Mesir.

Pada tahun 585 SM. Thales telah menunjukkan kejeniusannya dengan keberhasilannya membuktikan ramalan Gerhana mataharinya yang saat itu belum ada yang mampu meramalkannya dengan tepat. Memang sudah ada sekelompok Astronom di Babilonia yang telah mampu meramalkan terjadinya gerhana bulan dengan tepat selama siklus kira-kira 19 tahun. namun untuk meramalkan gerhana matahri mereka mendapat kesulitan dengan alasan bahwa fakta mengatakan gerhana matahari hanya bisa disaksikan di satu tempat tapi tidak untuk tempat yang lainnya.

Hitungan matematika yang dimiliki oleh Thales menurut legendanya berhasil ia dapatkan lewat lawatannya ke Mesir yang memberinya ilmu Geometri. Lewat ilmu itu Thales telah mampu  menghitung jarak sebuh kapal di laut berdasarkan sebuah observasi yang di lakukan di dua tempat di daratan. Dan ia dengan cerdiknya menghitung tinggi piramida tanpa mendakinya. Hanya menghitung berdasarkan panjangnya bayanagan piramida itu.

Thales adalah salah satu dari Tujuh Orang Bijak Yunani, yang memiliki pernyataan yang bijak, Thales sendiri menurut kisah tradisi, membuat pernyataan bahwa “ yang terpenting dari segalanya adalah Air”.

Pernyataan bahwa segala sesuatu terbuat dari air bisa di anggap sebagai hipotetis ilmiah yang jauh dari kata Tolol. Karena memang terbukti dizaman ini dengan di terimanya pandangan bahwa segala sesuatu terbuat dari hidrogen, yang dua pertiganya adalah air. Thales banyak di jadikan rujukan bagi para penerusnya di Miletus meski ilmu pengetahuan dan filsafat Thales masih sangat murni namun mampu merangsang pemikiran dan Observasi.

Aristoteles dalam Politics memiliki kisah menghibur mengenai Thales.


Ia mengkisahkan “ ia di cemooh karena miskin, dan filsafat yang ia jadikan sebagai pekerjaan tak mampu membuatnya menjadi orang yang kaya. Kata orang sekitarnya filsafat itu tidak berguna. Namun dengan kejeniusannya mengenai filsafat perbintangan, Thales mengetahui jika tahun depan akan terjadi panen buah Zaitun yang berlimpah meski sedang terjadi musim dingin. Dengan uang yang sedikit ia pergi membeli sebuah alat pengolah buah Zaitun di Chios dan Miletus yang ia tawar dengan harga yang rendah yang tak ditolak sama sekali. saat musim panen tiba orang-orang tak memiliki persiapan apapun untuk memanen buah Zaitun karena mereka tak tahu. Dari kesempatan inilah Thales muncul diantara mereka dan menjual kembali alat pengolah buah Zaitun. tapi karena bijaknya ia menjualnya dengan harga yang suka rela. Dari kisah ini Thales membuktikan jika seorang Filosof mau kaya, dia akan dengan gampang memiliki kekayaan itu. Hanya saja mereka memiliki ambisi ka arah yang lebih mulia.”

Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon