Bercinta
di ranjang Shopienmu
Dapatkah aku
mengerti cinta pada titik kebosanan, aku begitu bosan dengan labirin kebenaran.
Tapi besar cintaku menggebu membuka pintu satu-persatu. Aku tidak sombong atau
berusaha untuk sombong. Sungguh diri MU tak dapat di sombongi apalagi di
angkuhi. Karena hanya engkaulah yang maha Sombong pula maha Angkuh.
Tak selayaknya
aku meminta. Hidupku sudah menjadi ciuman yang paling mesar darimu. Dengan hidup
aku bisa mengenalmu sehingga aku dapat menyandarkan pelukanku di pundak-MU.
Dalam galaksi
jantungku. Aku ingin selalu merasakan galaksi tandamu, bertunggal bersamamu,
ber ika bersamamu. Tapi mereka berkata, untuk aku bisa tidur bersamamu. Aku mesti
memahalkan diri dari dunia. Melepaskan semua keinginan duniawi. Menuju pada
dirimu saja. yang ada pada metafisik. Sehingga aku harus melangkah dari fisik,
melucuti fisik.
Bersama bulan
aku bernyanyi pada kegelapan rindu. Secercah cahayamu kutunggu pada bait-bait
pepohonan yang tertiup oleh udara-Mu. Rinduku begitu candu ingin bercinta di
ranjang shopienmu.
Tidak ada yang
kuinginkan kecuali diri-MU. Diri-Mu yang tanpa terkecuali. Kumuridkan diriku
pada kehadirat shopienmu. Kugurui diriku pada qalam phileinmu. Merdu nyayian
kata-katamu membuatku klimaks hegemoni. Panah cintamu menghancurkan duri-duri
permusuhan.
Maka tidak lain.
Sholatku, ibadahku, hidupku, matiku. Hanya untuk beribu dirimu pada ketunggaan
yang alfa-omega. Yang A dan Z.
sufi sedang bercinta. sumber : kampoengsufi.wordpres.com |