Latihan untuk memeluk Tuhan (tujuan
Tasawuf)
Para kaum Sufi sangat percaya dan yakin bahwa
jalan satu-satunya yang dapat mengantarkan manusia untuk dapat memeluk tubuh
Sang Kebenaran adalah dengan kesucian jiwa. Karena manusia berasal dari yang
Suci. Untuk mendekati yang suci maka manusia harus menyucukan dirinya meskipun
nantinya kesempurnaan kesucian itu akan bervariasi. Menurut jarak dekat jauhnya
dari sumber aslinya.
Untuk memulai pentualangan menemukan harta karun
kesempurnaan dan kesucian diri. para petualang Tasawuf mesti harus melatih
dirinya secara ketat dan panjang untuk menumbuhkan mental positif. Latihan
mental tersebut terwujud melalui kegiatan keruhanian dan amalan yang terus di
pelihara. Tujuan dari latihan tersebut adalah untuk mengurung hawa nafsu sampai
ia tak bisa bergerak. Bila perlu Hawa nafsu tersebut di sembelih.
Latihan untuk menekan hawa Nafsu ini sangat di
dukung oleh musuh terbesar nafsu yaitu nabi Muhammad. Nabi Muhammad menyebut
manusia Islam yang berlatih untuk berperang melawan nafsu sebagai seseorang
yang bergelar Jihadun Nafs. Yakni jihad melawan hawa nafsu. Seseorang yang
berjihadun nafs sama artinya berperang di perang dunia 1,2. Bahkan lebih
dahsyat.
Untuk latihan mental ini dapat dilakukan bagi
orang awam dan Khawas. Bagi orang awam yang berniat melatih mental maka ia
harus meningkatkan amal ibadahnya. Jika sebelumnya hanya satu maka harus di
tingkatkan menjadi 2 dan seterusnya hingga mencapai (makam)dan masuklah ia ke
khawas. Tapi bagi manusia yang sudah tidur di ranjang Khawas yakni orang-orang
yang sudah berkembang ilmu dan amalnya maka latihan mental ini menjadikan
mereka terhindar dari perbuatan ingkar dan keji merubahnya menjadi perbuatan
yang penuh kebijakan dan cinta. Yang akan membawanya pada tingkat seorang yang
Muqarribin
Lalu untuk mencapai tujuan Tasawuf. Seseorang yang
menjadi peneguk awal ilmu tasawuf selain latihan mental seperti di atas. Mereka
juga harus Tawadhu dan Khusyu. Dua kata ini memliki arti yang hampir sama.
Khusyu adalah fokus kepada Allah. Sedangkan Tawadhu bisa di tujukan kepada
Allah juga kepada manusia. Seorang sufi senantiasa bekerja dalam keadaan khusyu
dan tawadhu, karena ini adalah jalan untuk meneguk kelezatan dari ibadah.
Karena itu seorang sufi yang khusyu dan tawadhu. Ketika ia bertakbir untuk
sholat. Dia tidak akan mengetahui siapa yang di kanan dan siapa yang berdiri di
samping kirinya. Seorang sufi sedang bercinta dengan Tuhannya dalam sholatnya.
Hussain
Nasr penulis the Garden of truth. Mengatakan bahwa tasawuf akan mengantarkan
manusia untuk mencapai tujuan tertinggi dari kehidupan manusia yaitu mencapai
kebenaran yang merupakan sumber segala yang ada. karena itu, dalam tasawuf yang
di bicarakan bukanlah pengetahuan mental melainkan cahaya yang menerangi orang
yang memiliki pengetahuan, yang akhirnya akan mengembalikan manusia kepada
asal-Nya.
Maka tujuan dari Tasawuf itu adalah untuk mendekatkan
diri kepada DiriNya. Hingga apa yang dimilikinya tentunya dapat dengan mudah
kita minta dan miliki. Dan untuk mendekat denganNya tentunya kita harus suci. Karena
yang di dekati adalah yang Suci.