Senin, 14 September 2015

filsafat cinta:karunia cinta

filsafat cinta
umber gambar iyonmulyono.wordpresss
Cinta adalah karunia sang MahaCinta. Kita ada oleh karena cinta dan kita tiada juga oleh karena cinta.
Hanya cinta yang membuat manusia hidup. Meluaskan hati dan menyempitkanya. Memupuk rindu dan menanduskan benci.
Cinta  menjerumuskan Adam keluar dari Surga. Cinta Pula yang mengekalkan iblis.
Hanya cinta yang membuat burung burung sanggup berkicau. Membuat awan menurunkan hujan. Menumbuhkan padi dan mengurai bangkai.
Semua bisa terjadi karena cinta.
Pencinta yang sesungguhnya adalah ia mencintai segalanya. Sebab hanya dengan mencintai segalanya kita akan semakin dekat dengan sang Pencinta yang berhak untuk di Cintai
Gadis muda nancantik itu berjalan menunduk dan agak cepat. Wajah manisnya terbingkai jilbab tipis pinky muda. Dalam keterburu buruanya. Terselip seri dan bahagia. tanpa menoreh ia terus berjalan. Ia bertemu dengan seorang mullah sedang shalat di bawah pohon kurma. Karena tidak tahu, ia berjalan di depan mullah itu. Suatu hal yang di larang oleh agama. Mullah itu sangat marah. Kemudian gadis itu berbalik dan lewat di sampingnya.
“Alangkah berdosanya engkau gadis muda.  Tidakkah kau lihat aku sedang shalat. Dan kau malah mau berjalan di depanku”
“Apa atinya shalat?”
“Aku sedang memikirkan Allah. Tuhan langit dan Bumi”
“Maafkan aku. Aku tidak tahu Allah dan shalat-Nya. Tadi aku sedang memikirkan kekasihku dan hendak menemuinya. Hingga aku tak melihatmu. Tapi aku heran bagaimana engkau sedang memikirkan Allah dapat melihatku?”
Mullah itu sangat terkesan dengan jawaban gadis itu. Dan berkata” sejak saat in, hai gadis. Kaulah guruku. Dan akulah yang harus belajar darimu.”(hikayat hazrat inayat khan)

Begitulah cinta. Ketika pencinta mulai mecinta. Maka pencinta akan melihat dan membuta.

Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon