Jumat, 18 September 2015

catatan seorang pecinta. (papar wajahmu )

Catatan seorang pecinta
papar Wajahmu


Dari papar wajahmu yang mistik itu, senyumanmu menghegemonikan penglihatanku. aku terkagum, karena dari balik wajahmu itu, aku mendapati Tuhan yang tersingkap di balik senyumanmu.
Mungkin itulah pujian yang dapat mewakili keindahan paras wanita, yang seringkali di anggap sebagai sebuah kelemahan, dan seringkali di jadikan tempat mendarat bagi bogem mentah emosi para maskulin.
Padahal dalam sejarah eksistensi si khalifah. Adam si manusia paling senior menunjukkan bagaimana pentingnya kehadiran si Hawa yang feminism. Adam dalam historisnya merasa kesepian dengan kesendiriannya setelah hadirnya Hawa. Adam membawa kesendiriannya pada ketiadaan selain cinta.
Sosok wanita begitu istimewa, jantung eksistensi manusia ada pada jantungnya. Al-Qur’an mengistimewakan dengan pemberian nama surah yakni surah An-Nisa. Dalam surah itu berbagai aturan akan dirinya di tetapkan membuatnya semakin istimewa.

Maka keistimewaan pada rahim Tuhan itu adalah mutlak bagi para maskulin untuk menghormatinya juga menyanginya. Karena hormat dan sayangnya adalah bentuk cintanya pada Tuhan yang maha feminism.

Facebook Komentar
0 Blogger Komentar


EmoticonEmoticon