Tali tawaf sejarah menggema di setiap denyut tempo
ruang. Di setiap galaksi tanda yng maha alfa dan omega menancapkan magnum
opusnya spesies homo sapiens seperti hewan gembala. Berlarian ditaman-taman
harmonis dan permusuhan eksistensi.
Kadangkala, keharmonisan sejarah sering di
putabalikkan menjadi Tuhan sesembahan, Homosapiens si “anak-anak sejarah”
mencaplok sejarah yang sebenarnya mesti di luruskan. Misi Qabilisme yang
menancapkan bendera radikalisme mesti di rumah sakitkan.
Sebagai anak-anak sejarah yang habil kita harus
mendasseinkan dan das sollen kan tali kusut sejarah. Jangan sampai kita menjadi
kamikaze bablas yang mengharakirikan peradaban.
Sunni, Syiisme, khawarij adalah buatan prosuksi
sejarah yang sudah kadaluarsa. Maka untuk menjadi manusia sapiens islam, kita
jangan tolol mengkonsumsi prosuk kadaluarsa yang sudah menjadi racun.
Jadilah kita menjadi manusia yang hanya Islam. Menjadi
penentu sejarah masa depan yang akan menggema. Kita mesti tinggalkan
aliran-aliran kotor yang bermulut besar untuk menuju madani peradaban.